youngster.id - Penyedia layanan on-demand Grab meluncurkan fitur bernama Venues. Salah satu alasan peluncuran fitur ini yaitu untuk mempermudah pengguna menemukan lokasi penjemputan, ketika bepergian ke daerah atau negara lain.
Program Manager Maps at Grab Nagur Hasan Mohammad mengatakan, pengguna kerap kesulitan menemukan titik penjemputan meski sudah menggunakan sistem navigasi berbasis satelit atau Global Positioning System (GPS). Utamanya, kesulitan ini dirasakan ketika pengguna berada di daerah atau negara lain.
“Berkaca dari pengalaman tersebut, Grab merilis fitur Venues. Fitur ini memberi petunjuk gambar yang menonjol seperti pertokoan,” kata Nagur dalam keterangannya Selasa (2/4/2019) di Jakarta.
Menurut dia, gambar yang ditampilkan lewat fitur tersebut diharapkan bisa memudahkan pengguna menuju lokasi penjemputan. Saat ini, Grab sudah mengumpulkan 3.400 gambar di lebih dari 1.900 titik penjemputan selama tiga ribu jam. “Kami berharap pelayanan berbagi tumpangan (ride-hailing) menjadi lebih mudah dan cepat. Ini menjadi hal yang baik, karena waktu yang dihabiskan mitra pengemudi untuk menunggu pelanggan yang datang ke lokasi penjemputan menjadi lebih singkat,” ujar Nagur.
Grab sudah menguji fitur ini di Indonesia. Berdasarkan percobaan tersebut, Grab mencatat Venus bisa mengurangi waktu dan jarak tempuh yang dilalui penumpang untuk menuju lokasi penjemputan hingga 40 %.
Nagur juga mengatakan, gambar yang diperoleh akan divalidasi oleh tim khusus perusahaan. Validasi ini bertujuan supaya gambar yang memuat objek orang, plat nomor kendaraan, dan lainnya yang bersifat privasi bisa dikaburkan. Dengan begitu, layanan ini tidak melanggar privasi. Pengguna juga bisa melaporkan perubahan titik penjemputan lewat fitur ini. Sekalipun berubah, fitur ini tetap bisa memberi petunjuk jalan kepada pengguna untuk menuju lokasi penjemputan yang baru.
Head of Map Ops for Indonesia at Grab Ariek Wibisono menambahkan, fitur Venues ini membantu mitra penumpang asing atau wisatawan yang baru datang ke suatu daerah. Sebab, pengguna tipe ini biasanya tidak mengenali titik penjemputan di daerah yang baru ia datangi.
“Gambar dan tata bahasa yang digunakan dalam fitur kami buat akurat untuk menentukan arah yang tepat,” ujarnya. Untuk itu, Grab melalui tim Maps Ops for Indonesia terlibat dalam proses kurasi petunjuk lokasi penjemputan dalam fitur Venues. Setidaknya ada tim dengan 140 anggota yang turut mencari, mengumpulkan hingga verifikasi data mengenai titik penjemputan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Rencananya, fitur ini bakal dirilis di Jabodetabek dan selanjutnya akan tersedia di kota-kota besar seperti Bandung dan Medan pada Juli. Secara keseluruhan, Grab memiliki 600 titik penjemputan di Asia Tenggara. Setengah di antaranya berada di Indonesia. Grab menargetkan, lebih dari 10 ribu titik penjemputan di Asia Tenggara bisa menggunakan fitur Venues ini.
STEVY WIDIA
Discussion about this post