youngster.id - Menu makanan sehat mulai menjadi tren terutama di kalangan generasi muda saat ini. Sayangnya, masih ada orang yang menganggap bahwa makanan sehat itu membosankan dan kurang menarik selera.
Faktanya, makanan sehat juga bisa hadir dengan tampilan yang menarik dan cita rasa yang menggugah selera. Seperti yang ditawarkan restoran Grain Traders yang baru saja membuka restoran pertamanya di Indonesia.
“Melalui berbagai perjalanan kami ke Jakarta selama beberapa tahun terakhir, kami senang untuk dapat melihat bahwa ada kebutuhan untuk makanan yang lebih sehat dan lebih conscious. Sebuah pergerakan yang mengutamakan sayuran dan konsep-konsep yang berbasis grain sedang naik daun, bersama dengan aneka konsep wellness sebagaimana banyak orang Indonesia berusaha untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat,” jelas sang pendiri, Javier Perez saat ditemui di gerainya belum lama ini.
Ini merupakan gerai pertama Grain Trades di luar Singapura. Javier mengungkapkan, sama seperti restoran asal semua makanan dimasak secara langsung di depan pelanggan dengan metode panggang, bakar, tumis dan sous-vide di dapur yang berkonsep open kitchen.
“Setiap sajian disiapkan untuk dapat segera dinikmati, menggunakan bahan-bahan yang didapatkan secara lokal sesuai dengan musim panen sayuran,” ujarnya.
Menu dari restoran yang berada di kawasan perkantoran World Trade Centre 5 Jakarta ini dirancang oleh Culinary Director, Gisela Salazar Golding. “Dengan ini, kami di Grain Traders ingin berbagi interpretasi kami atas konsep conscious eating dan rasa cinta kami terhadap bahan-bahan yang segar dan proses memasak yang sarat dengan pemikiran. Niat kami adalah agar para warga Jakarta dapat memberikan apreasi atas apa yang kami sajikan dan menikmati makanan kami di dalam keseharian mereka,” kata Gisela.
Tim Grain Traders juga mengambil inspirasi dari kota-kota dimana mereka tinggal untuk menciptakan sajian-sajian khas lokal. Salah satu contohnya adalah GT Nasi Lemak Brown Rice, sebuah versi yang lebih sehat dari makanan street food populer yang dibuat dengan whole grains dimasak secara lamban dengan menggunakan santan lokal, pandan dan aneka bumbu hingga nasinya menyerap seluruh aroma dan rasanya.
Sesuai dengan konsep makan sehat, maka berbagai menu disiapkan dengan teknik-teknik dari dapur-dapur fine-dining, dengan penekanan pada proses memasak slow cooking sehingga membangun suatu citarasa yang khas, tanpa perasa artifisial, bahan makanan yang diproses atau tambahan gula. Sebagai contoh, Pineapple Kimchi difermentasikan selama 24 jam untuk menghasilkan rasa segar dan pedas yang alami pada makanan, tetapi juga kaya akan vitamin dan probiotik yang mendukung kesehatan saluran pencernaan.
Setiap cabang Grain Traders dirancang untuk menjadi sebuah lingkungan menawan, mempertemukan makanan, desain, musik dan seni. Untuk Grain Traders Jakarta, kemitraan dijalin dengan perajin dan artisan Indonesia, untuk menciptakan sebuah ruang yang hangat dengan fokus pada materi-materi organik dan tekstur-tekstur yang mengingatkan pada sebuah rumah yang telah dihuni. Berada di pusat ruang adalah sebuah grain silo yang menggantung dari langit-langit dan telah dilukis oleh berbagai seniman Indonesia.
Salah satu dinding menampilkan sebuah instalasi berbahan metal dari seniman asal Amerika Serikat, Brandon Breaux. Instalasi tersebut menampilkan seorang Ibu yang sedang memanen gandum dan terinspirasi oleh komitmen dari Grain Traders untuk memberikan asupan makanan kepada para tamu selayaknya kepada keluarga sendiri.
Selain itu, musik adalah elemen penting dari Grain Traders, dimana seluruh daftar lagu di dalam gerai dikurasi secara pribadi oleh sang pendiri, Javier Perez, dan merupakan sebuah perpaduan eklektik dari beragam budaya dan masa, dengan lagu-lagu yang menjaga energi sepanjang hari. Restoran ini dibuka setiap hari kerja.
STEVY WIDIA