youngster.id - Pandemi yang datang sejak tahun 2020 telah menjadi akselerator transformasi digital di berbagai lini, termasuk segmen UKM. Agar dapat memaksimalkan solusi bisnis digital, pelaku bisnis UKM tidak bisa hanya mengandalkan platform digital namun juga harus memiliki literasi digital yang mumpuni. Peningkatan literasi digital inilah yang menjadi salah satu target utama GudangAda.
Bergabung sebagai anggota Industry Task Force (ITF) G20 Kemenkominfo RI, GudangAda tidak hanya menghadirkan platform digital tapi juga mendorong peningkatan literasi digital segenap pelaku bisnis UKM melalui solusi bisnis digital terintegrasi dan edukasi rutin kepada mitra pedagang UKM.
CEO dan Founder GudangAda Stevensang menjelaskan bahwa GudangAda hadir bukan untuk menggantikan peran para pemain di industri FMCG melainkan memberdayakan mereka menggunakan pendekatan digital.
“Saat ini aplikasi GudangAda sudah diunduh oleh lebih dari 1 juta pedagang di lebih dari 500 kota seluruh Indonesia. Namun misi kami tidak berhenti di situ, berbagai inisiatif edukasi diadakan secara berkelanjutan bagi para mitra pedagang untuk memastikan solusi digital GudangAda memberikan manfaat yang optimal bagi penggunanya,” kata Stevensang dalam keterangan pers, Sabtu (12/11/2022).
Berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia Kominfo RI tahun 2021, indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada di angka 3,49. Angka tersebut menempatkan Indonesia dalam kategori sedang, dengan bentang skor indeks dari 0 hingga 5. Sedangkan pemerintah menargetkan 30 juta UKM akan go digital di tahun 2024.
GudangAda berkomitmen penuh meningkatkan literasi digital para mitra pedagang UKM. Hal ini tampak mulai awal tahun 2022, GudangAda telah meluncurkan program 1 Juta Warung. Literasi digital yang dimiliki pelaku bisnis UKM ini diharapkan dapat membentuk daya saing yang kuat bagi bisnis mereka. Sebagai kontributor utama bagi ekonomi nasional, UKM dapat memanfaatkan platform digital secara optimal untuk bertahan di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.
Keterlibatan sebagai anggota ITF Kemenkominfo RI adalah bukti nyata komitmen GudangAda dalam menjalin sinergi dan kolaborasi bersama pemerintah untuk membangun ekosistem digital yang inklusif di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Mira Tayyiba menjelaskan pentingnya dampak inklusivitas terhadap perjalanan transformasi digital Indonesia.
“Inklusivitas menjadi penting agar dampak positif transformasi digital Indonesia yang melaju kencang dapat dinikmati semua pihak. Ini mencakup para pedagang kelontong dan pemilik warung kecil, baik tua maupun muda, terutama kaum perempuan yang tersebar di berbagai kabupaten atau kota di seluruh indonesia,” tutur Mira yang menerima kehadiran perwakilan manajemen GudangAda saat audiensi ke kantor Kemenkominfo RI pada Oktober 2022.
Dalam rangka meneruskan kesuksesan pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) ke-4 yang merupakan rangkaian agenda G20 Summit di Bali pada September 2022 silam, kini GudangAda kembali aktif berpartisipasi di acara G20 Digital Transformation Expo Parallel Event: Digital Industry Collaboration To Enhance Digital Transformation yang digagas Kemenkominfo RI dan ITF pada 14 November 2022 di Bali.
STEVY WIDIA
Discussion about this post