youngster.id - Startup teknologi kesehatan (healtech) Klinik Pintar mengumumkan perolehan pendanaan Seri A1 senilai US$5 juta atau sekitar Rp78 miliar yang dipimpin oleh Altara Ventures.
Putaran pendanaan ini juga diikuti oleh perusahaan teknologi informasi (TI) kesehatan Infocom, dan investor lama, Golden Gate Ventures, Skystar Capital, dan Venturra.
Chief Executive Officer dan Co-Founder Klinik Pintar, Bimo Harya mengatakan, dana dari investasi baru ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan jaringan dan penawaran produk.
“Dengan pendanaan baru ini, kami akan terus mengembangkan produk-produk baru yang terbaik untuk meningkatkan hasil klinis untuk klinik kami sendiri dan jaringan mitra kami yang berkembang pesat. Kami memilih Altara Ventures untuk memimpin putaran pendanaan ini dan bergabung dengan dewan direksi karena keahlian mereka yang mendalam di bidang investasi kesehatan, melengkapi basis investor dan keahlian operasional yang sudah kami miliki,” kata Bimo, Senin (11/12/2023).
Menurut Bimo, saat ini Klinik Pintar sedang dalam proses meluncurkan klinik spesialis neurologi kedua di Jabodetabek tahun ini. Klinik Pintar juga mulai merambah ke layanan korporat, meluncurkan lebih dari selusin klinik di tempat dengan produsen otomotif terkemuka di Indonesia, dan masih banyak lagi yang akan diluncurkan.
Klinik Pintar adalah jaringan klinik digital di Indonesia yang memberdayakan klinik melalui teknologi sehingga klinik dapat lebih terhubung dengan ekosistem kesehatan yang terintegrasi.
Layanan yang ditawarkan di klinik-klinik yang tergabung dalam Klinik Pintar antara lain konsultasi dokter, keperawatan, obat-obatan, pemeriksaan laboratorium, dan vaksinasi untuk anak dan dewasa yang dapat diakses melalui walk-in, telekonsultasi melalui virtual clinic, dan home service.
Sistem klinik Klinik Pintar untuk klinik eksternal memungkinkan digitalisasi dan integrasi dengan pembayar dan distributor layanan kesehatan utama.
Klinik Pintar juga berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan untuk memberikan akses mudah ke layanan kesehatan bagi karyawan/pelanggan mereka baik secara online maupun offline.
Indonesia mewakili peluang pasar tahunan senilai US$68 miliar untuk menyediakan layanan kesehatan bagi 280 juta orang. Dengan 140.000 dokter yang melayani populasi ini, Indonesia memiliki rasio 0,5 dokter per 1.000 penduduk, dibandingkan dengan 2,5 dokter di Singapura, dan 1,0 hingga 1,5 dokter di negara-negara berpenghasilan menengah.
Strategi Transformasi Kesehatan Digital 2024 yang bertujuan untuk “Indonesia Sehat” yang kolaboratif melalui platform SATUSEHAT yang terpadu, menciptakan kerangka kerja legislatif dan strategis yang kondusif dan bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan kesehatan digital seperti Klinik Pintar.
Klinik Pintar memenuhi kebutuhan pasar ini dengan meningkatkan akses ke perawatan dan meningkatkan hasil medis dengan teknologi dan layanan kesehatan digital.
Pada November 2023, Klinik Pintar mengoperasikan jaringan kliniknya sendiri yang terdiri dari 22 klinik primer, spesialisasi dan korporat di Jabodetabek, serta menyediakan perangkat lunak manajemen klinik modern, akreditasi, dan pelatihan kepada lebih dari 1.500 klinik berjejaring pihak ketiga di seluruh Indonesia.
Diklaim Bimo, teknologi Klinik Pintar telah digunakan oleh lebih dari 5% klinik di Indonesia, sebuah peningkatan lebih dari tiga kali lipat dalam ukuran jaringan sejak awal tahun 2023.
Platform perangkat lunak Klinik Pintar, Aplikasi Klinik Pintar (AKP) terhubung dengan Kementerian Kesehatan Indonesia (SatuSehat), program Jaminan Kesehatan Nasional (PCare BPJS), dan jaringan asuransi swasta.
“Dengan menggunakan AKP, klinik-klinik yang bermitra dapat memenuhi peraturan terbaru yang mewajibkan integrasi dengan SatuSehat dan berintegrasi secara mulus dengan asuransi kesehatan publik dan swasta, yang memungkinkan para dokter untuk memfokuskan lebih banyak energi untuk memberikan hasil yang lebih baik kepada pasien,” kata Bimo.
AKP juga menawarkan pengadaan langsung yang terintegrasi dengan sistem inventaris klinik, memungkinkan pemesanan obat, bahan habis pakai, dan peralatan dengan harga pembelian kelompok, sehingga membantu klinik mencapai margin operasi yang lebih berkelanjutan.
Gavin Teo, General Partner Altara Ventures mengatakan, pihaknya tertarik dengan perpaduan unik Klinik Pintar yang memberikan layanan kesehatan berkualitas tinggi tanpa kompromi, yang dipadukan dengan perangkat lunak manajemen praktik yang telah teruji dan canggih,
“Dengan menyediakan alat terbaik di kelasnya bagi klinik-klinik pihak pertama dan ketiga, perusahaan ini memiliki posisi yang tepat untuk berkembang dengan cepat di seluruh Indonesia,” kata Teo.
STEVY WIDIA
Discussion about this post