youngster.id - Startup penyedia layanan kesehatan terpadu berbasis teknologi (healthtech) Good Doctor mengumumkan telah memperoleh investasi sebesar US$10 juta atau sekitar Rp157 miliar dalam putaran pendanaan seri A, yang dipimpin MDI Ventures dan diikuti Grab sebagai investor lama.
Chief Executive Officer Good Doctor Danu Wicaksana mengatakan, suntikan dana ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan dan pengaruh Good Doctor terhadap kesehatan masyarakat Indonesia secara lebih luas.
Juga, akan digunakan untuk menjalin kemitraan baru dengan lebih banyak institusi di Indonesia, baik swasta (misalnya perusahaan asuransi dan korporasi) maupun lembaga publik (misalnya BPJS Kesehatan).
“Dengan dukungan kuat ini, kami siap mengambil langkah selanjutnya dalam meningkatkan dan memperluas layanan kesehatan di Indonesia,” kata Danu, Senin (9/10/2023).
Chief Executive Officer MDI Ventures Donald Wihardja menyatakan keyakinannya terhadap solusi layanan kesehatan inovatif Good Doctor yang dirancang untuk pasar lokal.
“Kami mengakui kemajuan yang telah dicapai Good Doctor dan ketahanan model bisnis Good Doctor di Indonesia, khususnya di segmen korporasi. Dedikasi mereka dalam menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan berkualitas tinggi dengan memanfaatkan teknologi telah menarik perhatian kami. Kami melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar dalam upaya ini,” kata Donald.
Ungkapan senada disampaikan Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, bahwa pihaknya tetap percaya terhadap kemajuan-kemajuan yang dicapai Good Doctor di bidang teknologi perawatan kesehatan. Investasi berkelanjutan tersebut merupakan bukti keyakinan tersebut.
“Sektor teknologi kesehatan di Indonesia sudah siap menghadapi disrupsi dan memiliki potensi, sehingga kami yakin bahwa Good Doctor akan mampu memainkan peran besar dalam proses tersebut,” ucap Neneng.
Good Doctor didirikan pada tahun 2018 sebagai perusahaan patungan Grab, SoftBank Vision Fund, dan Ping An. Pasca mendapat pendanaan Seri A, Good Doctor menjadi startup independen. Perubahan ini memberdayakan Good Doctor untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat dan beradaptasi dengan lanskap layanan kesehatan yang unik di Indonesia. Grab dan SoftBank Vision berperan sebagai pemegang saham minoritas.
Good Doctor menyediakan layanan kesehatan daring via aplikasi GrabHealth sejak 2019. Pada tahun 2021, perusahaan memperluas jangkauan layanannya dengan merilis aplikasi sendiri. Layanan Good Doctor yang terintegrasi Grab berfokus pada servis B2C, sedangkan aplikasi mandirinya menargetkan layanan B2B.
“Keikutsertaan MDI akan semakin memperkuat pengetahuan dan jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh Good Doctor berdasarkan pengalaman investasi MDI selama bertahun-tahun di sektor teknologi,” tutup Danu.
STEVY WIDIA