youngster.id - Startup energi terbarukan Xurya mencatat pencapaian signifikan di tahun 2024, sehingga mempertegas bisnis dan posisi perusahaan di industri Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) nasional, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Hingga akhir tahun 2024, Xurya berhasil mengoperasikan lebih dari 100 MW kapasitas daya PLTS di 200 lokasi proyek yang tersebar di seluruh Indonesia. Pencapaian tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan lebih dari 150 mitra EPC lokal di seluruh Indonesia yang memungkinkan Xurya untuk memperluas jangkauan area bisnisnya ke pelosok negeri. Selain itu, seluruh proses desain, pembangunan, dan operasional PLTS juga didukung oleh 100 tim ahli Xurya yang seluruhnya berasal dari dalam negeri dan tersebar di empat kota besar di Indonesia.
“Di tahun ini, kami tidak hanya memperkuat lini bisnis dan operasional, tetapi juga fokus dalam menciptakan dampak yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat. Kami berkomitmen untuk berada di garis terdepan dalam mendukung target pembangunan energi terbarukan nasional dan agenda pemerintah menuju swasembada energi. Kami yakin bahwa sumber daya manusia (SDM) lokal memiliki kemampuan untuk memimpin transisi energi di negeri ini,” kata Eka Himawan, Managing Director Xurya, Kamis (9/1/2025).
Tercatat, Xurya telah membantu lebih dari 100 perusahaan di Indonesia untuk mulai menggunakan PLTS. Kini, PLTS yang dioperasikan oleh Xurya menghasilkan energi bersih sebesar 164 juta kWh per tahun, yang setara dengan pengurangan emisi karbon hingga 146.645 ton CO2 per tahun. Dari segi penekanan emisi karbon, ini setara dengan menanam hampir 2 juta pohon selama satu dekade. Lebih dari itu, PLTS tersebut juga memberikan dampak sosial dengan terciptanya lebih dari 2.000 green jobs, memberdayakan tenaga kerja lokal di berbagai daerah.
Komitmen Xurya dalam mendukung agenda nasional juga terlihat melalui kolaborasi dengan Huawei Indonesia dan JJ-Lapp Indonesia dalam merintis program Solar Academy Indonesia. Pada sesi perdananya, program ini telah melatih lebih dari 100 individu seputar keahlian teknis di sektor PLTS, sehingga kedepannya dapat mengurangi ketergantungan industri energi kepada tenaga ahli asing.
Kesuksesan Xurya juga menarik kepercayaan investor ternama global. Pada tahun 2024, Xurya memperoleh pendanaan baru sebesar US$55 juta, dipimpin oleh Norwegian Climate Investment Fund bersama Swedfund, Clime Capital, British International Investment, dan AC Ventures. Kini, total pendanaan Xurya mencapai lebih dari US$88 juta atau setara dengan Rp1,5 triliun.
“Pendanaan ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan proyek energi surya, memperluas dampak sosial dan lingkungan, serta memperkuat komitmen keberlanjutan di berbagai sektor,” tambah Eka.
Pengakuan juga datang dari penghargaan ESG Award 2024 oleh KEHATI untuk kategori Impact Entrepreneur serta Sertifikasi B Corp, yang mengukuhkan Xurya sebagai bagian dari komunitas perusahaan global ternama yang memiliki standar tinggi dalam dampak sosial dan lingkungan. Pengakuan ini mencerminkan bahwa Xurya telah menjadi katalis perubahan bagi ekosistem bisnis yang bertanggung jawab.
“Pencapaian yang diraih Xurya pada tahun 2024 merupakan bukti bahwa transisi energi bersih bukan hanya sekedar impian, namun sebuah kenyataan yang sedang kami wujudkan bersama. Melalui inovasi, kolaborasi, kepercayaan, dan komitmen terhadap keberlanjutan, kami akan terus mendukung pemerintah dalam mencapai target emisi nol karbon untuk masa depan yang berkelanjutan,” tutup Eka.
STEVY WIDIA
Discussion about this post