youngster.id - Teknologi digital berperan penting dalam mendukung pasokan, transmisi, dan konsumsi listrik yang lebih ramah lingkungan, aman, dan hemat. Transformasi digital dapat membantu Indonesia mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060. Salah satunya adalah pengembangan transformasi Huawei Energy T-Cube.
Ini merupakan model transformasi nol karbon, transformasi energi, dan transformasi digital yang dapat membantu Indonesia mencapai emisi nol karbon pada tahun 2060. Huawei berkolaborasi dengan mitra strategis dan pemangku kepentingan dalam ekosistem energi terbarukan untuk mendorong kerja sama demi memicu laju transformasi energi hijau di Indonesia.
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menegaskan, sebagai penyedia solusi TIK global terkemuka dengan investasi besar di bidang riset dan pengembangan, Huawei memiliki berbagai solusi teknologi dan use cases untuk mendukung Indonesia mencapai tujuan nir emisi.
“Teknologi digital tidak dapat secara langsung menyelesaikan masalah teoretis untuk mencapai emisi nol bersih global, tetapi dapat memberikan nilai unik dalam mencapai tujuan ini, membantu menemukan solusi optimal dalam segitiga ekonomi energi, kehijauan, dan keamanan. Praktik sukses Huawei dalam meningkatkan efisiensi, keamanan, dan pengalaman pengguna di industri energi dan tenaga menunjukkan hal ini,” ucap Jacky dalam Huawei Indonesia Media Camp 2022 di Auditorium IT Del, Sumatera Utara.
Dia menegaskan, pengembangan transformasi Huawei Energy T-Cube merupakan model transformasi nol karbon, transformasi energi, dan transformasi digital yang dapat membantu Indonesia mencapai emisi nol karbon pada tahun 2060. Untuk itu, Huawei berkolaborasi dengan mitra strategis dan pemangku kepentingan dalam ekosistem energi terbarukan untuk mendorong kerja sama demi memicu laju transformasi energi hijau di Indonesia.
Huawei merupakan salah satu provider solusi energi terbarukan dengan Smart PV Inverter dan system penyimpanan energi (Battery Energy Storage System) sebagai produk unggulan.
Vice President Management Transformation Huawei Indonesia Wang Bin mengatakan, teknologi penyimpanan energi menjadi kunci agar energi terbarukan menjadi sumber energi utama serta solusi untuk menjawab permasalahan intermitensi dan kestabilan jaringan listrik, terutama dengan adanya target total kapasitas tenaga surya terpasang hingga 8.510 GW pada tahun 2050.
“Transformasi digital industri ketenagalistrikan merupakan mesin penting untuk memicu transformasi rendah karbon di industri ketenagalistrikan. Huawei telah mengumpulkan para profesional untuk mendirikan unit bisnis digitalisasi ketenagalistrikan, bekerja dengan mitra ekosistem untuk menemukan teknologi untuk skenario industri. Kami akan melakukannya terus memanfaatkan pengalaman sukses yang kami peroleh baik di Tiongkok maupun negara lain untuk melayani pelanggan tenaga listrik di Indonesia dan meningkatkan efisiensi, keamanan dan pengalaman di berbagai sektor termasuk pembangkit listrik, transmisi dan transformasi, distribusi dan konsumsi,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post