Hybrid Learning Akan Membangkitkan Pendidikan Indonesia

Zenius Primagama

New Primagama Pop Up Class with Jerome Polin. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Situasi Pandemi Covid-19 telah membawa banyak perubahan terutama dalam sistem pengajaran di Indonesia. Sistem pembelajaran tatap muka jarak jauh dinilai menjadi solusi di tengah situasi ini. Namun pasca pandemi, sistem pembelajaran online tidak serta merta ditinggalkan. Untuk itu hadir hybrid learning.

Pembelajaran yang menggabungkan metode online dan tatap muka langsung ini mulai diterapkan di berbagai lembaga pendidikan. Salah satunya adalah Zenius yang diaplikasikan pada 300 gerai New Primagama Powered by Zenius di Indonesia.

“Cara ini dirasa tepat untuk membangkitkan pendidikan Indonesia pasca pandemi. Dengan kolaborasi dua metode pembelajaran ini, anak-anak bisa mendapatkan informasi yang selaras usai mendapatkan materi secara online dan didampingi guru secara langsung,” kata Jerome Polin brand ambassador Zenius dalam acara New Primagama Pop Up Class with Jerome, Selasa (5/7/2022).

Jerome yang dikenal sebagai konten kreator pendidikan terutama matematika mengajar melalui pendekatan two-teachers model dengan model pembelajaran gabungan antara online dan offline. Sebagai tutor Zenius, dia mengajar secara online melalui aplikasi Zenius yang juga hadir serentak di gerai-gerai New Primagama yang lain. Sementara itu, tutor offline di masing-masing gerai New Primagama akan membantu siswa untuk memahami dan memperdalam materi yang diberikan sebelumnya.

Menurut Jerome, metode ini menjadi efektif karena siswa bisa langsung bertanya kepada tutor jika mereka masih memiliki pertanyaan tentang materi tersebut, “Sehingga anak didik jadi lebih mudah memahami pelajaran yang disajikan,” ujarnya.

Sebelumnya Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS, mengatakan sektor pendidikan Indonesia mendapat tantangan yang besar dalam dua tahun terakhir. Seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari murid, guru, hingga orang tua terkena imbas pandemi. Sisi positifnya, seluruh pihak telah beradaptasi dengan teknologi, termasuk dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar.

“Adaptasi teknologi di seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan membuat kami optimis untuk melangsungkan hybrid learning melalui New Primagama,” katanya.

Program hybrid learning ini diharapkan akan membuat pembelajaran jadi lebih efektif dan menyeluruh

“Dengan kolaborasi dua metode pembelajaran ini, anak-anak bisa mendapatkan informasi yang selaras usai mendapatkan materi secara online dan didampingi guru secara langsung,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version