Sabtu, 27 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

“Hyper-Personalization”, Strategi Pemasaran Masa Depan Berbasis AI

17 Mei 2025
in Headline
Reading Time: 3 mins read
Hyper-Personalization

"Hyper-Personalization", Strategi Pemasaran Masa Depan Berbasis AI (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Kini, hyper-personalization menjadi prioritas utama bagi banyak perusahaan di Asia Pasifik, seperti di India, Singapura, Australia, Korea Selatan, Malaysia, dan China, terutama untuk sejumlah perusahaan yang ingin membangun kedekatan lebih kuat dengan pelanggan mereka.

Hyper-personalization adalah strategi marketing berbasis data yang memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analitik untuk memberikan pengalaman yang unik dan bermakna bagi setiap pelanggan. Strategi ini digunakan untuk membangun interaksi yang lebih baik dengan pelanggan pada waktu yang tepat dan di channel yang tepat. Dampak jangka panjang dari strategi ini utamanya dapat terlihat di customer loyalty.

Hyper-personalization berbeda dari pendekatan personalisasi tradisional, seperti sekadar menggunakan nama pelanggan ketika berinteraksi atau mengirimkan ucapan selamat ulang tahun kepada pelanggan. Kesuksesan hyper-personalization bergantung pada beberapa faktor, seperti analisis data untuk mempelajari interaksi dan preferensi pelanggan, omnichannel engagement yang mempermudah hubungan pelanggan lewat saluran-saluran yang digemarinya, serta sistem pengambilan keputusan yang didukung kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi dan meningkatkan pengalaman pelanggan dengan akurat.

Baca juga :   Lima Penipuan yang Berdampak pada Ekosistem Perpesanan

Setelah menerapkan hyper-personalization, banyak perusahaan memperoleh manfaat nyata, seperti jumlah pelanggan yang kembali membeli produk (repeat order) terus bertambah, serta nilai belanja pelanggan yang lebih tinggi (lifetime spend).

Perusahaan penyedia platform cloud communications, Infobip, menerbitkan laporan terbaru bertajuk, “Hyper-Personalization: Intelligent Customer Engagement for Business Growth”, yang memuat riset dari analis IDC. Laporan itu mengungkapkan bahwa 41% perusahaan di Asia Pasifik kini mematok kepuasan pelanggan (customer satisfaction/CSAT) dan tingkat retensi pelanggan sebagai tolok ukur utama ketika menjalankan program hyper-personalization.

CSAT menjadi tolok ukur utama bagi sejumlah perusahaan di Malaysia (63%), Filipina (63%), Korea Selatan (44%), Hong Kong (43%), dan Jepang (54%), sedangkan tingkat retensi pelanggan lebih diprioritaskan perusahaan-perusahaan di Singapura (46%) dan China (41%).

Meski memiliki banyak keunggulan, hanya 20% perusahaan di Asia Pasifik yang menerapkan hyper-personalization karena masih menemui sejumlah kendala, seperti kekhawatiran terhadap privasi data  dan cara menyeimbangkan otomatisasi dengan unsur sentuhan manusia. Hal ini tercantum dalam survei IDC pada 2024. Apalagi, chatbot AI masih belum mampu melakukan interaksi kompleks.

Baca juga :   Startup Harus Dapat Memberikan Customer Engagement dengan Kemampuan Omnichannel

Namun, kondisi tersebut kini mulai membaik setelah semakin banyak perusahaan memadukan solusi communications-platform-as-a-service (CPaaS) dengan ekosistem  terpadu berbasis data, misalnya CDP (customer data platform). Perpaduan CPaaS dan CDP membantu mengelola data yang tersebar di beragam saluran. Dalam survei yang sama, IDC menemukan, 32% perusahaan di Asia Pasifik telah memakai CDP.

“Dengan kombinasi CDP dan CPaaS, kami membantu berbagai brand membangun ekosistem terpadu berbasis  data yang mampu menjawab tantangan utama, serta mewujudkan interaksi pelanggan yang lebih pintar. Dalam menghadapi kompetisi ketat, pelaku bisnis yang berinvestasi pada pendekatan terintegrasi ini tidak hanya mampu bertahan–namun juga, memimpin pasar,” ujar Velid Begovic, VP Revenue, Infobip, dikutip Sabtu (17/5/2025).

Kalangan perusahaan dengan pertumbuhan belanja CDP terbesar pada 2024-2028, seperti diprediksi IDC, berasal dari India (36%), China (28%), dan Indonesia (27%), disusul Thailand (26%), Korea Selatan (24%), Singapura (24%), Malaysia (23%), Filipina (23%), dan Hong Kong (21%).

Menurut proyeksi IDC pada 2026, 65% perusahaan di Asia Pasifik akan menerapkan cloud communication API yang didukung AI guna mempermudah interaksi karyawan dan pelanggan2. Proyeksi ini pun semakin mendorong tren program hyper-personalized marketing di wilayah tersebut.

Baca juga :   AI Jadi Standar Baru untuk Customer Experience di Asia Pasifik

“Setelah solusi CPaaS semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan di Asia Pasifik ikut meningkatkan anggaran investasi CDP, sebab perusahaan-perusahaan ini menyadari transformasi yang dihadirkan CPaaS dan CDP: CPD menjadi basis teknologi pintar, sedangkan CPaaS mewujudkan pengalaman pelanggan yang lebih baik,” jelas Nikhil Batra, Senior Research Director, IDC Asia-Pacific.

Program pemasaran hyper-personalization sangat bermanfaat bagi industri-industri yang memprioritaskan hubungan pelanggan. Berbagai perusahaan di Asia Pasifik telah memanfaatkan solusi CPaaS untuk mengolah data pelanggan secara real-time guna mendapatkan insight dan strategi yang lebih tepat sasaran dari interaksi pelanggan. Namun, perusahaan-perusahaan ini masih belum memanfaatkan solusi CPaaS secara efektif. Menurut riset Infobip, 83% Generasi Z saat ini melihat brand sebagai bagian dari hubungan personal mereka. (*AMBS)

 

Tags: communications-platform-as-a-service (CPaaS)customer data platform (CDP)Hyper PersonalizationInfobip
Previous Post

Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif, BRI Finance Terapkan Strategi Captive Market

Next Post

Strategi Bagi Para Pencari Kerja di Tengah Fenomena “Talent War”

Related Posts

Infobip - Telkomsel
Headline

Kembangkan RCS for Business di Indonesia, Telkomsel Gandeng Infobip dan Google

18 Desember 2025
0
customer experience
News

AI Jadi Standar Baru untuk Customer Experience di Asia Pasifik

14 Agustus 2025
0
Infobip
Analyze

Infobip: Kini, Konsumen Menuntut Komunikasi Cepat Dua Arah

15 Mei 2025
0
Load More
Next Post
talent war

Strategi Bagi Para Pencari Kerja di Tengah Fenomena “Talent War”

Lark x MII

Hadirkan Solusi untuk Tingkatkan Kolaborasi di Dunia Kerja, MII Gandeng Lark

Grab Dukung Pelaku UMKM Perempuan Lewat Pelatihan Digital dan Modal Usaha

Grab Dukung Pelaku UMKM Perempuan Lewat Pelatihan Digital dan Modal Usaha

Discussion about this post

Recent Updates

Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version