I3E 2019 Jadi Ajang Penghubung Penemu, Startup dan Investor

Menristekdikti M Nasir pada ajang "Indonesia Innovations and Innovators Expo" (I3E). (Foto: dok.Youngster.id)

youngster.id - Kementerian Ristekdikti akan menggelar kegiatan Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E) 2019. Akan tampil ratusan Innovator startup teknologi yang dibina melalui program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), dan Inovasi Industri, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan I3E 2019 ini akan menghubungkan penemu (Inventor), pelaku perubahan atau inovasi (Innovator), pemilik modal (Inventor), serta masyarakat.

“Banyaknya Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) ada 548. Dari kondisi tersebut, nanti diharapkan mereka menjadi Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Saya meyakini jika kenaikan 10% dari 550 itu, jika terjadi sudah sangat hebat sekali. Biasanya dari CPPBT menjadi PPBT itu hanya 5%, tapi saya targetkan 10%. Itu berarti jumlahnya sekitar 50-60 PPBT. Hal ini dapat dicapai karena Kemenristekdikti juga melakukan pendampingan terhadap CPPBT untuk menjadi PPBT. Jadi jumlah 548 CPPBT akan di seleksi ketat dan didampingi melalui sarana konsultasi, untuk menjadi PPBT,” ungkap Menteri Nasir dalam keterangannya baru-baru ini.

Pameran I3E 2019 akan diselenggarakan di Hall B Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Kamis – Minggu, 3-6 Oktober 2019. Akan ada produk-produk inovasi baru dari 396 startup teknologi di tahun 2019, dan juga dari total 1.307 startup yang sudah dibina Kemenristekdikti selama lima tahun terakhir (2014 – 2019).

Menurut Menristekdikti, ke 396 (tiga ratus sembilan puluh enam) startup ini, dinilai sudah mampu menghasilkan produk inovasi yang sudah siap digunakan oleh masyarakat dan industri.

“Namanya Inventor – Innovator – Investor collaboration, jadi kolaborasi di antara mereka. Dalam I3E ini akan di fasilitasi business gathering atau match making meeting. Dari pertemuan seperti ini lah kita harapkan munculnya beberapa investor menjadi tertarik,” katanya.

Kemenristekdikti selama lima tahun terakhir sudah membina 1.307 tenants, mencakup 749 tenant startup dalam program PPBT, 558 tenant calon startup dari CPPBT dan 15 tenant Inovasi Industri, yang ketiganya dikelola oleh Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi (Ditjen PI) Kemenristekdikti.

Menristekdikti menargetkan setiap tahunnya terjadi sepuluh persen peningkatan dari jumlah tenants yang berasal dari calon startup dari program CPPBT menjadi startup teknologi yang dewasa dalam program PPBT.

Dari 1.307 tenant (periode 2014 – 2019), tersebut terdapat 13 tenant dewasa dengan omzet lebih dari 1 miliar Rupiah per tahun. Tujuh belas (17) tenant berkembang dengan omzet 500 juta hingga 1 miliar Rupiah per tahun, serta 79 tenant dengan omzet 100 juta hingga 500 juta Rupiah per tahun. Lima besar provinsi dengan jumlah tenant terbanyak mencakup Jawa Barat (56 tenant), DI Yogyakarta (39 tenant), Jawa Tengah (35 tenant), Jawa Timur (34 tenant), dan DKI Jakarta (15 tenant). Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti sebagai pelaksana program PPBT, CPPBT, dan Inovasi Industri mencanangkan bahw Tahun 2020 akan ada pemerataan jumlah tenant di seluruh Indonesia, terutama diharapkan adanya peningkatan jumlah tenant dari luar Jawa.

“Kami sudah mulai dorong ada afirmasi untuk program CPPBT dan atau PPBT, penugasan khusus pada wilayah tertentu sesuai karakteristik dan sumberdaya manusianya. Kalau di Jawa ini, sudah di kenal bahwa kualitas SDM sudah tinggi dan perguruan tingginya sudah hebat-hebat. Tetapi saya tetap meyakini kualitas SDM di luar Pulau Jawa juga mampu bersaing positif dengan tenant di Pulau Jawa, akan tetapi akan dibuatkan program afirmasi dahulu, sebesar 50 persen untuk tenant dari Pulau Jawa, nach 50% akan tetap diberikan pada tenant yang berasal dari Pulau Jawa”, harap Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe dalam kesempatan yang sama.

STEVY WIDIA

Exit mobile version