youngster.id - ICStar Hackathon 2021 mengangkat tema Robotic Process Automotion sebagai pusat topik kompetisi. RPA bukanlah robot secara fisik, namun perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu menyederhanakan pekerjaan manusia yang bersifat repetitif. Pekerjaan yang terus dilakukan berulang-ulang akan membuat jenuh dan RPA hadir untuk meminimalisir human error.
Sebanyak 66 peserta dari 500 pendaftar dari lebih dari 100 universitas di Indonesia dan Malaysia yang telah lulus seleksi berpartisipasi dalam kompetisi ini. Kompetisi kali ini menggandeng industri bergengsi dan universitas dari Indonesia dan Malaysia, yakni Indosat, Adira Finance, IDStar, Technology Visionaries, BCA, Eksad, Learning Vista, UiPath, TVExtract dan masih banyak lagi.
“Untuk kompetisi kali ini menerapkan seleksi ketat, juga mengkolaborasikan antara Indonesia dan Malaysia untuk lebih meningkatkan daya saing dan level kompetisi,” ungkap Marcino Waas, Project Manager ICStar Hackathon 2021 sekaligus CEO One Indonesia dalam keterangannya, Senin (2/8/2021).
Selain ajang kompetisi, ICStar Hackathon 2021 juga sebagai pelatihan sekaligus perekrutan khususnya bagi mahasiswa dan fresh graduate. Nantinya tim pemenang akan mendapatkan total hadiah dan manfaat tambahan senilai Rp 200 juta dan peserta juga akan mendapatkan jaminan kerja di perusahaan-perusahaan partner.
Saat ini kompetisi ICStar Hackathon 2021 masih berjalan pada tahap pelatihan menuju proses workshop di bulan Agustus hingga September. Pada tahap workshop ini peserta yang tergabung dalam tim akan membuat solusi pemecahan masalah dari business case yang diberikan oleh industri, didampingi mentor beserta perwakilan dari industri. Sementara acara final showcase secara live melalui YouTube dan Zoom akan berlangsung pada Oktober mendatang.
RPA mampu meniru aktivitas manusia dengan tingkat akurasi dan kecepatan yang hampir mencapai 100%. Kompetisi ini mendapat apresiasi dari industri partner, Adira Finance. Teknologi RPA yang akan digarap oleh para partisipan diharapkan bisa menjadikan tingkat kesalahan manusia yang lebih rendah.
“Dengan menerapkan RPA, kita bisa mempercepat proses transaksi operasional, menghindari kesalahan human error, dan yang paling penting yaitu perhitungan kuantitatif jadi lebih jelas,” tutur Awal Diyananda, Head of HCGA Share Service Adira Finance.
Kris Sujatmoko, perwakilan dari Telkom University sebagai partner universitas juga sangat mendukung kompetisi ini. Ia berharap teknologi RPA bisa menjadi solusi bagi industri Tanah Air.
“Kami mendukung adanya lomba RPA, yang disebut ICStar RPA Hackathon. Semoga ini bisa menjadi solusi bagi industri kita dan bagi bangsa Indonesia pada umumnya untuk meningkatkan produktivitas kita,” pungkas Kris.
STEVY WIDIA
Discussion about this post