Ifa Alif : Bangun Media Sosial Dengan Cita Rasa Lokal

Ifa Alif, Cofounder & CEO Kwikku.com (Foto: Dok. Pribadi/youngster.id)

youngster.id - Umumnya masyarakat Indonesia mengenal dan menggunakan media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dan sebagainya. Namun, belum banyak yang tahu bahwa sudah banyak juga media sosial yang dikembangkan anak-anak muda Indonesia. Sebut saja: Oorth, Sebangsa, Yogrt, Kwikku, Mindtalk, dan Buzzbudies. Menariknya, jejaring sosial yang mereka kembangkan itu mengedepankan cita rasa lokal.

Salah satu media sosial yang tengah naik daun adalah Kwikku. Ini adalah jejaring sosial yang berbasis popularitas dan tanpa moderasi. Jadi, selain bisa meng-update status, gambar, foto, dan video, pengguna Kwikku juga bisa menampilkan catatan, peta, artikel yang popular.

Kwikku ini dikembangkan oleh dua mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, yaitu Hamdi Musaad dan Ifa Alif. Menariknya, Kwikku ini berawal dari blog komik dan komunitas komik.

“Kami menawarkan jejaring sosial yang memiliki ciri khas Indonesia. Antara lain, stiker sangat Indonesia dan bahasa lokal sehingga kecil kemungkinan ditiru sosial media (sosmed) lain. Kwikku adalah sosmed anak muda banget dan bikin kita bahagia,” ungkap Ifa Alif, Cofounder dan CEO Kwikku kepada youngster.id belum lama ini.

Diklaim pria yang akrab disapa Alif ini, Kwikku yang diluncurkan akhir 2016 ini telah memiliki  pengguna lebih dari 22 ribu orang. Bahkan, startup Kwikku Media Nusantara yang menaungi Kwikku telah memperoleh suntikan dana dari investor.

Alif menjelaskan kehadiran Kwikku ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pemberitaan tentang besarnya antusiasme anak muda Indonesia terhadap media sosial, dan banyaknya sosial media asing yang bergantian masuk di pasar Indonesia. Dari sanalah ide awal terkait Kwikku ini muncul.

Lebih dari itu, lanjut Alif, Kwikku dibuat dengan tujuan untuk turut mendukung kemandirian bangsa. Ini tercermin dari latar belakang pemberian nama Kwikku itu sendiri.

“Kwikku sendiri merupakan perpaduan kata dalam bahasa Jawa ‘kuwi’ dan ‘iku’. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia bermakna ‘itu tuh’. Dengan kata lain, dengan menggunakan nama tersebut Kwikku ingin memperkenalkan ‘itu tuh Indonesia’ dengan segala keragaman bahasa, suku, dan budayanya,” ungkapnya.

Untuk mengungguli media sosial yang sudah lebih dahulu ada, Kwikku menawarkan sejumlah hal yang berbeda. Selain bisa meng-update status, gambar, foto, dan video, pengguna Kwikku juga bisa menampilkan catatan, peta, artikel, dan juga lainnya. Selain itu, Kwikku juga ditujukan untuk membuat penggunanya lebih produktif lagi dengan fitur yang disediakan.

Keunikan lain yang menjadi daya tarik Kwikku adalah pilihan untuk penggunaan bahasa untuk situsnya. Kwikku memberikan pilihan untuk menggunakan berbagai macam bahasa daerah asli Nusantara seperti Ambon, Bali, Jawa, Palembang dan Sumbawa. Alif juga menegaskan bahwa hingga kini pilihan penggunaan bahasa tersebut masih terus dikembangkan bersama para pengguna Kwikku.

“Tentunya hal tersebut tidak akan dapat ditiru oleh kompetitor internasional karena bagi mereka itu wilayah yang terlalu kecil. Ini sesuai misi Kwikku yang ingin ambil bagian untuk melestarikan warisan budaya nusantara,” ujar Alif.

 

Dari Komik

Alif bercerita kalau Kwikku berawal dari blog komik dan komunitas komik di tahun 2009. Saat itu Hamdi mengupload scan cerita komik ke website micro-blogging miliknya. Dari sana ternyata banyak pengunjung yang datang dan menyukai konten di website micro-blogging tersebut. Nah, karena hal itulah, Hamdi kemudian termotivasi untuk membuat micro-blogging-nya berkonsep jejaring sosial.

Setelah melakukan persiapan, pada bulan November 2013 website tersebut akhirnya resmi beralih menjadi jejaring sosial. Lalu, Hamdi mengajak Alif untuk membangun startup teknologi pada September 2016. “Modal saat itu hanya Rp 500 ribu untuk menyewa server bulanan. Uang tersebut adalah hasil patungan dari tim Kwikku. Sisanya, kami kembangkan dengan kemampuan sendiri,” ujar Alif.

Menurut Alif, lahirnya Kwikku dilandasi pemikiran bahwa tidak ada media sosial yang bisa bersaing dengan produk sejenis dari luar. “Awalnya, coba-coba kemudian jadi jatuh cinta. Kwikku ini dimulai karena idealisme bahwa tidak adanya media sosial lokal yang bisa bersaing dengan produk luar negeri seperti Facebook, Twitter, Instagram dan sebagainya. Dari sana ada keinginan untuk berkarya. Dalam pikiran kami, anak muda Indonesia juga bisa menghasilkan karya aplikasi berkelas dunia,” kata Alif.

Awalnya, seperti media sosial lainnya, pengguna Kwikku bisa melakukan update status. Selain itu, pengguna Kwikku juga dapat menggambar, foto, video, catatan, peta, dan menulis artikel. Dengan banyaknya fitur yang ada, Kwikku bisa menjadikan penggunanya lebih produktif dengan fitur yang disediakan. Lantas, apa keunikan Kwikku yang membedakannya dengan media sosial lain?

“Tapi lama-lama bosan juga, soalnya sama. Maka ide baru muncul, buat jejaring untuk popularitas. Lihat di Youtube, kok bisa cetak artis baru, kenapa nggak ada situs yang khusus buat itu. Maka muncullah ide popularitas,” ungkap Alif.

Dijelaskan Alif, di Kwikku, pengguna dinilai berdasarkan Popularitas. Maksudnya apapun yang diunggah, pengguna akan diapresiasi dengan sebuah penilaian melalui Rate, Token, dan juga Like. Saat pengguna telah mencapai nilai yang tinggi, maka mereka bisa menikmati layanan secara Pro.

Lalu Token adalah sistem mata uang yang diberlakukan di Kwikku untuk digunakan pengguna membeli apapun yang diinginkan di Kwikku, mulai dari Boost Akun, membuat emoticon atau melihat semua profil yang mengunjungi profil si pengguna.

Tak hanya itu, konten Kwikku juga mengedepankan cita rasa lokal. “Dengan ciri khas dan filosofi budaya daerah Indonesia ini konten Kwikku akan selalu dihiasi tema-tema kekayaaan budaya Indonesia seperti berbagai bahasa daerah, emoticon, stiker khas Indonesia, dan sebagainya,” ucap Alif.

Lebih dari itu, lanjut Alif, Kwikku merupakan wadah untuk mencari teman, berbagi hal menarik dan menemukan sesuatu yang bermanfaat. Bahkan, Kwikku mengadopsi permintaan dari penggunanya untuk menambahkan fitur-fitur layanan.

“Kwikku ini berkembang bersama pengguna. Seringkali pengguna me-request fitur-fitur yang bagi mereka menarik dan akan menambah keasikan di Kwikku. Intinya Kwikku mencoba memenuhi kebutuhan terkait media sosial,” ujarnya.

 

Ifa Alif dan timnya telah sukses mengembangkan aplikasi media sosial yang memiliki cita rasa lokal (Foto: Dok. Pribadi/youngster.id)

 

Berani Beda

Kebanyakan media sosial lokal yang muncul akan berhadapan dengan tantangan berupa pembaharuan fitur atau tampilannya. Begitu pula bagi Kwikku, pembaharuan dan update memang merupakan sesuatu yang menjadi tantangan untuk selalu diperhatikan.

Dalam hal ini Kwikku tetap memberikan pengenalan (tutorial) jika Anda adalah pengguna baru. Selain itu fitur yang dimiliki Kwikku juga sangat beragam, bahkan terkesan seperti paket All in One media sosial. Dalam Kwikku, pengguna tidak hanya dapat update status, berbagi video, foto, peta dan catatan saja, tetapi juga dapat menggambar, membuat artikel hingga mengkustomisasi profil menggunakan CSS.

“Fitur ini merupakan opsi, ada tampilan default yang lebih ringkas. Dan, jika pengguna menginginkan tampilan yang lebih unik, maka pengguna bebas menghiasnya. Ke depan akan ada beberapa opsi CSS yang disediakan oleh tim Kwikku dan juga panduan untuk mengkustomisasi profil agar lebih indah dan menarik,” jelas Alif lagi.

Diakui Alif, membangun Kwikku ini tidaklah mudah. Pasalnya, mereka harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dan memikat hati masyarakat pengguna. Selain itu, mereka juga butuh monetize bisnis ini.

Maklum, saat pembuatan media sosial ini, dana yang dipakai berasal dari kas pribadi tim yang berjumlah sekitar 10 orang. Kemudian dana kolektif ini digunakan untuk menyewa server, hosting, dan biaya lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, untuk biaya server Kwikku telah ditanggung oleh KlikIndonesia, yaitu sebuah organisasi non profit untuk mendukung berkembangnya konten lokal. Lalu, dengan mengikuti intermediasi Bekraf, Kwikku berhasil mendapatkan investasi dari investor.

“Model bisnis Kwikku ada dua, pertama kami me-monetize Kwikku dengan kerjasama bersama perusahaan lain, iklan dan sebagainya. Kedua kami mengerjakan beberapa proyek pengembangan aplikasi di luar Kwikku,” ujar pemuda yang tengah menempuh Magister Teknologi Informasi UI.

Hasilnya, sejak platform ini pertama kali dikenalkan pada masyarakat pada tahun 2016 silam, respon positif pun didapat Kwikku. Meskipun, ia mengaku ketika diluncurkan platform ini, pihaknya sama sekali tak melaunching karya mumpuni-nya ini secara besar-besaran.

“Kami tidak pernah me-launching secara besar-besaran. Kami banyak bergerak di dunia maya. Pertama kali kami memperkenalkan adalah akhir 2016. Dan sampai kini sudah banyak pengembangan yang terjadi,” ungkapnya.

Dengan membidik target market usia produktif, khususnya generasi milenial dan selepasnya, hadirnya Kwikku diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan akses untuk berinteraksi di internet. Mengenal orang baru dan mendapat banyak informasi. “Dan beberapa aplikasi yang kami kembangkan, membantu organisasi tersebut untuk memanajemen proses bisnis mereka. Dan, kami juga sedang menginisiasi aplikasi edukasi,” klaim Alif.

Alif bersyukur startup yang dikembangkannya bersama temannya itu mampu bertumbuh positif dan semakin dikenal masyarakat. Bahkan, modal awal sudah balik dalam waktu singkat.

“Saat ini, dengan jumlah sebanyak 10 karyawan, Kwikku sudah balik modal. Umumnya, dalam dunia startup, balik modalnya bisa cukup lama. Sejauh ini apa saja yang sudah kami dapatkan begitu berlimpah dibanding modal yang sudah kami keluarkan,” katanya.

Menurut Alif, ke depan Kwikku akan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan yang memiliki basis user yang cukup besar. Dan mengembangkan beberapa fitur untuk mendukung Kwikku, termasuk membangun aplikasi baru.

“Prinsip saya adalah, berusaha bukan untuk mengejar uang saja. Tapi juga menemukan value lebih untuk memberikan dampak positif terhadap apa saja di luar diri kita. Ada begitu banyak nilai yang melebihi materi. Terhadap segala niat baik, Tuhan tidak hanya merestui, tapi juga memasilitasi,” pungkasnya.

 

====================================

Ifa Alif

Prestasi yang pernah didapat  :

====================================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Exit mobile version