youngster.id - iGrow terpilih sebagai juara Startup World Cup (SWC) Regional Asia Tenggara. Startup pertanian ini berkesempatan maju di panggung global untuk bersaing dengan 29 startup global di Grand Final SWC 2018 di Silicon Valley.
Andreas Senjaya selaku CEO iGrow mengungkapkan kegembiraan dan rasa syukurnya usai memenangkan Regional Startup World Cup Indonesia 2018. Entrepreneur jebolan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia tersebut tampak siap untuk berlaga di Startup World Cup.
“Saya mewakili iGrow menganggap ini tidak hanya sebagai kemenangan saja tetapi juga amanah untuk mewakili Indonesia di sana. Saya mohon doanya,” ujar Andreas usai Startup World Cup (SWC) Regional Asia Tenggara yang digelar pada Selasa (19/9/2017) malam di Balai Kartini Jakarta.
iGrow adalah startup teknologi pertanian yang menghubungkan petani dan pemilik lahan kepada konsumen secara langsung. 40% investor igrow kembali berinvestasi dengan resiko rata-rata 5% hingga saat ini. Kualitas petani dan tanah distandarisasi oleh igrow dengan mentoring dan SOP, sehingga kualitas petani bisa meningkat.
Keberhasilan iGrow di Regional Startup World Cup Indonesia semakin menambah panjang daftar prestasi yang diterima startup agrikultur ini sejak didirikan tiga tahun silam. Sebelumnya, iGrow juga memenangi peringkat kedua dalam kompetisi Startup Istanbul di tahun 2015 lalu.
Selain iGrow, Top three startup dari Wild Card Round yaitu Eresto (Bandung), PanenID (Bali), dan Marlin Booking (Batam) telah terpilih dan akan difasilitasi Bekraf menuju SWC 2018 di Silicon Valley untuk menghadiri konferensi dan dikenal pada ekosistem startup, investor, perusahaan, maupun media global.
Kemenangan iGrow disambut antusiasme oleh CEO Fenox VC Anis Uzzaman yang menyempatkan diri hadir ke Indonesia untuk gelaran final Regional Startup World Cup 2018 di negara ini.
Menurut Uzzaman, kemenangan iGrow dapat menjadi sinyal kuat bagi investor luar negeri mengenai potensi dan keunikan layanan startup asal Indonesia yang arah bisnisnya lebih condong kepada pengembangan teknologi jasa dibandingkan inovasi teknologi mutakhir.
“Saya melihat iGrow memiliki kelebihannya tersendiri sebagai startup dengan model bisnis proven di bidang agrikultur yang mereka geluti. Ini bisa menjadi sesuatu yang unik , di mana produk startup rata-rata adalah media sosial, teknologi, dan lainnya. Saya harap di laga Startup World Cup 2018 kelak mereka dapat meyakinkan dewan juri internasional lewat traksi dan model bisnis yang mereka presentasikan,” kata Uzzaman.
Keberhasilan iGrow maju ke dalam kompetisi Startup World Cup Internasional juga ditanggapi dengan antusiasme serupa oleh Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo. Menurut Fadjar, kemenangan iGrow diharapkan bisa menambah minat investasi ke sejumlah startup di ranah agrikultur, apalagi dampak positifnya terlihat nyata bagi pengembangan di sektor riil.
“Dengan ini kita bisa membuktikan social impact bahwa go-digital bisa menjadi katalis untuk pertumbuhan yang lebih baik, tanpa meninggalkan akar masyarakat Indonesia sebagai negara.
Fadjar juga mengungkapkan harapannya kepada startup_Indonesia pada SWC ini. “Saya berharap tahun ini kita bisa mendapat lebih. Tahun lalu Indonesia juara tiga. Tidak berlebihan jika saya berharap juara dunianya akan datang dari Indonesia,” ujarnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post