Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

impact.com: Pebisnis Travel Harus Menata Kembali Fokus Strategi Pemasarannya

9 Mei 2025
in Headline
Reading Time: 3 mins read
Influencer marketing

Pemasaran Afiliasi Jadi Penggerak Kuat Pertumbuhan Commerce Influencer (Foto: ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Saat ini, para wisatawan menginginkan lebih dari sekadar pemesanan; mereka mencari kepercayaan, orisinalitas/ketulusan, dan hubungan yang bermakna. Namun, di pasar yang sangat kompetitif, banyak pelaku industri wisata di Asia Pasifik kesulitan untuk mengikuti ekspektasi konsumen yang terus berubah dan permintaan yang semakin tinggi. Lalu, bagaimana para pemasar menavigasi lanskap yang dinamis ini dan mengungguli kompetisi?

Platform manajemen kemitraan impact.com bekerja sama dengan Digital Travel Insights (oleh WBR), telah merilis laporan wawasan pemasaran travel perdananya yang berjudul “Beyond the Booking: Where APAC Travel Brands Are Investing for Growth.”

Berdasarkan temuan dari 100 pemimpin industri perjalanan di Asia Tenggara serta 1.200 wisatawan dari Singapura, Australia, dan Tiongkok, laporan ini mengungkap apa yang benar-benar dihargai wisatawan masa kini — mulai dari pengaruh konten sosial hingga peran besar kemitraan pelaku wisata dalam membentuk keputusan pemesanan.

Adam Furness, Managing Director APJ, impact.com mengatakan, saat ini konsumen menginginkan kepercayaan, transparansi, dan keaslian. Mereka cenderung bergantung pada komunitas dan sumber informasi yang terpercaya untuk membantu mereka membuat keputusan pemesanan.

Baca juga :   Pentingnya Social Media Analytics untuk Strategi Pemasaran

“Brand yang sukses adalah yang mampu menyeimbangkan strategi akuisisi dengan retensi, sekaligus membangun komunitas melalui kemitraan dengan afiliasi, influencer, publisher, customer advocate, dan sebagainya. Laporan ini menunjukkan bagaimana kemitraan dapat membantu pemasar meningkatkan pendapatan sekaligus menjalin koneksi yang kuat dengan wisatawan melalui konten yang lebih autentik, rekomendasi, dan ulasan,” ujar Furnes, Jum’at (9/5/2025).

Seiring menurunnya permintaan wisata pasca-pandemi, brand menghadapi tantangan seperti travel fatigue dan tekanan ekonomi, sehingga fokus semakin besar pada retensi (65%) dan pembangunan brand (64%).

Namun, banyak pemasar di Asia Tenggara yang masih memprioritaskan iklan online untuk mendorong pemesanan—sebuah kanal yang hanya dipercaya oleh 27% wisatawan Singapura dan 18% wisatawan Australia untuk inspirasi pemesanan.

Laporan itu menyebutkan, wisatawan Asia Pasifik dikenal digital-savvy dan selektif, dengan rekomendasi dari teman dan mulut ke mulut menjadi pengaruh utama untuk pemesanan terkait travel, dipercaya oleh 62,5% wisatawan di Singapura, 67,5% di Australia, dan 75% di Tiongkok. Meski begitu, banyak brand yang masih kurang berinvestasi di kanal kepercayaan tinggi ini, yang menunjukkan peluang pertumbuhan yang besar.

Di saat yang sama, wisatawan—terutama di Singapura—juga mengandalkan berbagai platform dalam mengambil keputusan. Situs perbandingan (74%), OTA (65%), program loyalitas (51%), dan media sosial (31%) semua berperan penting, menekankan perlunya brand untuk hadir di berbagai touchpoint agar dapat membimbing konsumen sepanjang perjalanan pembelian mereka.

Baca juga :   Artificial Intelligence Mendefinisikan Ulang Strategi dan Pendekatan Pemasaran

Di Singapura, 68% wisatawan paling mempercayai situs ulasan dan perbandingan, sejajar dengan Tiongkok (72%) dan lebih tinggi dibandingkan Australia (59%). Ini menjadi peluang bagi brand untuk menyematkan tautan afiliasi di konten dan panduan travel, menangkap niat pembelian sejak awal perjalanan pengambilan keputusan.

Untuk menggerakkan wisatawan dari inspirasi menuju pemesanan, brand yang sigap akan memperluas strategi kemitraan mereka dengan bekerja sama dengan influencer, afiliasi, OTA, publisher premium, dan mitra lainnya. Saat ini, lebih dari 1 dari 4 pemasar (27%) masih mengandalkan OTA dan agregator untuk menjangkau audiens dengan niat beli tinggi. Namun, dengan komisi yang bisa mencapai hingga 30%, banyak brand mulai meninjau ulang alokasi anggaran mereka. Di sisi lain, 25% pemasar menyebut pemasaran afiliasi sebagai area yang terus berkembang, berkat model berbasis kinerja yang hanya membayar mitra saat ada pemesanan—serta sekaligus menjawab kebutuhan konsumen akan cashback, program loyalitas, dan diskon.

Baca juga :   Tunaiku Beri Kredit Tanpa Jaminan bagi Sektor UMKM

Meski pemasar menunjukkan fokus pada iklan online (27%) dan OTA (28%), pemasaran afiliasi (15%) dan pemasaran influencer (11%) semakin memainkan peran penting. Di Singapura, 45% wisatawan mempercayai afiliasi dan 63% mempercayai influencer saat merencanakan perjalanan mereka. Tren ini meluas di seluruh kawasan, dengan 50% wisatawan Australia mempercayai afiliasi dan 68% mempercayai influencer, dan di Tiongkok masing-masing 59% dan 75%, yang menyoroti pengaruh kanal-kanal ini yang semakin besar dalam pengambilan keputusan travel.

“Untuk mengatasi biaya iklan yang meningkat dan persaingan yang ketat, penting bagi bisnis untuk memikirkan ulang investasi pemasaran mereka ke arah kanal yang lebih terpercaya dan berdampak tinggi seperti influencer, afiliasi, dan kolaborasi antar brand,” tutup Furnes.

 

STEVY WIDIA

Tags: Digital Travel Insightsimpact.compebisnis travelstrategi pemasaran
Previous Post

Program Keberlanjutan Hitachi Vantara Mulai Menampakkan Hasil

Next Post

V-GREEN Investasikan US$300 Juta untuk Pasang 63 Ribu Port Pengisian Daya EV VinFast

Related Posts

Influencer marketing
Headline

Pemasaran Afiliasi Jadi Penggerak Kuat Pertumbuhan Commerce Influencer

18 Juli 2025
0
affiliate marketing
Analyze

Kepercayaan Konsumen di Asia Tenggara Terhadap Influencer Menurun

18 Juli 2025
0
Huta Siallagan
Analyze

Strategi Pelaku Wisata Asia Pasifik Bangun Kepercayaan untuk Dorong Pertumbuhan

13 Mei 2025
0
Load More
Next Post
V-Green VinFast

V-GREEN Investasikan US$300 Juta untuk Pasang 63 Ribu Port Pengisian Daya EV VinFast

Bosch

Dorong Inovasi, Bosch Investasi €250 Juta untuk Startup

NextDev Summit 10

Startup Asal Pontianak Dengan Platform AI Jadi Juara NextDev Ke-10

Discussion about this post

Recent Updates

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version