Indigo Game Startup Incubation Pilih 3 Tim Developer Game Untuk Pendanaan

Peserta Indigo Game Startup Incubation mendemokan hasil karya mereka pada Direksi Telkom. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Untuk terus mendukung penuh keberlangsungan ekosistem industri game Indonesia Telkom Indonesia kerja sama dengan Agate dan Nuon Indonesia (sebelumnya Melon Indonesia) menggelar Indigo Game Startup Incubation (IGSI). Ini adalah program inkubasi bagi developer game mendapatkan pendanaan lanjutan.

Terdapat enam tim yang diinkubasi di program IGSI Batch 5 ini. Lalu pada Demo Day yang dilaksanakan pada 30 November 2022 lalu, ditetapkan bahwa tiga yang berhasil lolos ke tahap inkubasi alpha di program Indigo. Mereka adalah Strayflux (Bandung), Berangin Creative (Pekalongan), dan Mushroomallow (Bandung).

Direktur Digital Bisnis Telkom, M Fajrin Rasyid menyampaikan bahwa Telkom melalui Indigo Game sangat selektif dalam menetapkan para startup game yang akan dibinanya demi mendukung industri game lokal Indonesia.

“Seiring pesatnya peningkatan industri gim secara global, Telkom melalui program Indigo Game Startup Incubation mendukung dan membantu karya-karya startup game lokal untuk bisa bersaing di kancah global yang harapan ke depannya dapat meningkatkan perekonomian digital Indonesia. Jadi bukan hanya sebagai pasar untuk produk-produk game dari luar, tapi startup game lokal Indonesia juga bisa mendapatkan bagian dari industri gim,” kata Fajrin dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).

Program ini membantu menambah wawasan para tim startup untuk meningkatkan kualitas produk, validasi ke target market, serta membekali startup dengan hal-hal fundamental dalam mengembangkan game sebagai sebuah produk bisnis.

Sebelumnya ada 6 tim yang lolos seleksi program IGSI Batch 5. Pada Demo Day yang dilaksanakan pada 30 November 2022 lalu, ditetapkan bahwa tiga di antaranya berhasil lolos ke tahap inkubasi alpha di program Indigo.

Strayflux membawa game bertajuk As I Began to Dream, game PC dengan genre puzzle-platformer 2D, studio beranggotakan 10 orang ini berhasil lolos ke program alpha incubation Indigo.

Kemudian Berangin Creative beranggotakan 8 orang membawa project game mereka, yaitu Kejora. Ini adalah sebuah game environmental puzzle dengan Ghibli-inspired art style. Story telling yang kuat disajikan dalam cutscene beranimasi.

Sedang Tim Mushroomallow Studio yang beranggotakan 8 orang ini mengembangkan proyek game mereka yang berjudul Wonder Wandelier.  Game ini merupakan game shop-keeping dengan mengangkat universe wand-maker yang unik gabungan antara item shop simulation dan dungeon crawling dengan mekanik crafting/cooking.

Dengan terpilihnya ketiga startup tersebut, maka program Indigo Game Startup Incubation Batch 5 pun telah resmi berakhir. Mereka akan memperoleh kesempatan untuk menerima pendanaan dengan nilai yang bervariasi.

“Atas keberhasilan penyelenggaraan program ini, pada waktu mendatang, program Indigo Game Startup Incubation diharapkan dapat terus mengambil peran besar untuk mengakselerasi digitalisasi dan memajukan ekosistem industri game di Indonesia, hingga dapat bersaing semakin baik di kancah global,” pungkas Fajrin.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version