youngster.id - Indigo.id merupakan inkubator rintisan usaha digital (start up) yang kiprahnya sudah diakui di Inonesia. Memperluas jaringan, Indogo turut menjadi eksibitor di event bisnis digital terbesar di Eropa, CEBIT, Hannover, Jerman, 20-24 Maret 2017.
Ery Punta Hendraswara, Managing Director Indigo.id mengatakan, Menurut dia, sebagai satu-satunya inkubator Indonesia di ajang tersebut, pihaknya akan berusaha membangun konektifitas global. Baik untuk jembatan start up Indonesia ke kancah pasar global, maupun membangun jejaring mentoring dan kerjasama dengan inkubator lainnya.
“Indigo.id mulai buka booth kami ke umum sejak hari ini (Senin, 20 Maret, red), selain akan mengisi panel global conferences. Kami dengan senang hati mengundang diaspora, mahasiswa, dan professional ke lokasi booth kami Hall 06/F08 di Cebit Hannover,” kata Ery, dalam siaran pers Selasa (21/3/2017).
CEBIT secara resmi dibuka Minggu 19 Maret 2017 oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Tahun ini, sambung Ery, CEBIT 2017 bertemakan “Digital Business, DiConomy” yang diikuti lebih dari 3000 eksibitor serta pembicara global mulai dari Edward Snowden sampai dengan Robot Pintar Pepper.
Indigo hadir di booth paviliun Indonesiabertema Archipelageek merupakan booth yang disediakan Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Perindustrian (Kemenperin) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Respon
Menurut Ery kehadiran Indigo.id sangat penting di event ini karena sesuai dengan temanya. Untuk itu,
Indigo.id akan bekerja keras mengenalkan programnya ke pasar global selama ikut pameran lima hari melalui pemaparan dan sosialisasi sejumlah portfolio binaannya selama ini ke hadapan dunia.
“Kami juga akan menjadi pembicara dalam Indonesian Business Networking, di sana akan kami presentasikan program dan karya-karya binaan kita,” sambungnya.
Ery bahkan yakin semua binaan Indigo.id memiliki respon baik dan berpeluang masuk kancah global. Tidak ada istilah layanan perspektif global menjadi lebih berpeluang dibandingkan yang mengusung konten lokal.
“Semuanya berpeluang. Contohya kita cerita Angon.id (start up investasi ternak,red), justru investor asing malah tertarik. Para pengunjung memiliki macam-macam view, sehingga kami akan ceritakan semua binaan kami,” sambungnya.
Relasi global ini terus dijalin Indigo.id guna memberikan kemudahan startup binaan menembus pasar lebih luas. Sebelum CEBIT 2017, upaya serupa dilakukan antara lain dengan menjalin aliensi strategis internal dengan PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) untuk disosialisasikan di empat benua di dunia.
Juga, sebelumnya dilakukan Indigo.id dengan inkubator sejenis asal Malaysia, MAGIC (Malaysia Global Innovation and Creative Center), pada 30 November 2016 lalu.
Kala itu, kerjasama tersebut dilakukan Managing Director Indigo, Ery Punta dan Executive Director Entrepreneurship Developement MAGIC, Johnathan Lee di Block 3730, Cyberjaya, Malaysia, dengan turut disaksikan Director ASEAN Centre of Entrepreneurship MAGIC Yusnee Rahmat Yusof dan CEO Telkom Internasional (Telin) Malaysia Oki Wiranto.
Selain MAGIC, sambung Ery, Indigo dengan konsep serupa bekerjasama pula dengan SVA Technology Alliance yang menyambungkan start up khusus kawasan Asia Tenggara dengan jejaring startup global langsung di Silicon Valley, Amerika Serikat.
STEVY WIDIA