youngster.id - Pameran busana Indonesia Fashion Week 2019 kembali digelar. Lebih dari 480 merek lokal bakal menampilkan karya sesuai tema Cultural Values pada ajang yang berlangsung 27-31 Maret 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Presiden Indonesia Fashion Week (IFW) Poppy Dharsono menargetkan nilai transaksi perhelatan IFW 2019 sebesar Rp 100 miliar, lebih tinggi daripada capaian tahun lalu yang hanya Rp 80 miliar.
“IFW pada dua tahun lalu bisa mencapai Rp 100 miliar. Jadi sekarang kami piker bisa meraih jumlah yang lebih lagi,” kata Poppy dalam konferensi pers, Rabu (27/3/2019) di Jakarta.
Menurutnya, Indonesia Fashion Week 2019 semakin mendapat perhatian dunia internasional karena tidak hanya mencakup ranah budaya, tetapi juga pariwisata. Tahun ini, IFW 2019 menitikberatkan budaya dari Kalimantan yang menjadi inspirasi perayaan budaya dalam pameran.
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengungkapkan sumbangan fashion terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 18% dari total ekonomi kreatif Rp 1.105 triliun pada 2017.
“Pagelaran peragaan busana bakal memacu perkembangan industri fashion. Sebab, salah satu tantangan dalam penggunaan produk adalah promosi. Namun, perkembangan digital juga memudahkan pelaku usaha dalam melakukan pemasaran produk,” ungkapnya. Menurut Triawan, fashion menyumbang sebesar Rp 198 triliun. Dia pun menargetkan fashion bisa tumbuh mencapai 8 persen. Pameran IFW 2019 menjadi salah satu yang menunjang target ini.
Pembukaan Indonesia Fashion Week 2019 berlangsung menampilkan pameran busana dari puluhan desainer yang bakal berkolaborasi selama lima hari ke depan. Turut hadir juga desainer asal Myanmar, May Myat Waso.
STEVY WIDIA
Discussion about this post