Indonesia Jadi Jawara Kejuaraan Daya Ingat di Korea

Tim Memory Sports Indonesia kategori Junior. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Indonesia berhasil meraup 22 medali dalam kejuaran daya ingat, Korea Open Memory Championship yang diselenggarakakan di Universitas Chung Ang, Korea Selatan. Pada ajang yang berlangsung 18 – 19 Februari 2017, para siswa Indonesia meraih dua emas, 10 perak dan 10 perunggu.

“Indonesia pada tahun ini berhasil meraih 22 medali dengan tim yang beranggotakan 14 peserta,” kata Yudi Lesmana Ketua Umum Indonesia Memory Sports Council dalam keterangan pers Selasa (21/2/2027) di Jakarta.

Medali emas diperoleh Fakhri pada kategori junior. Siswa SMAN 26 Jakarta ini juga membawa pulang lima perak, dan dua perunggu ditambah satu perak untuk posisi keseluruhan. Kemudian Fathimah Aiko dari SMP Salman Alfarisi, Bandung dengan satu emas, dua perak, dan satu perunggu untuk posisi keseluruhan. Dan Shafa Annisa dari SMPN Kesatuan Bangsa, Yogyakarta dengan tiga perunggu.

“Hasil kejuaraan ini membuktikan kemampuan otak anak bangsa kita tidak dapat dipandang sebelah mata. Walaupun dengan dukungan terbatas pemerintah, Tim Memory Sports Indonesia tetap menunjukkan taringnya di mata dunia dan membawa harum nama Indonesia,” kata dia.

Pencapaian rekor fantastis juga diraih Fakhri yang mampu mengingat 660 digit angka biner acak dan 58 kejadian dan tahun dalam 5 menit, Aiko mampu mengingat 60 urutan kata acak dalam 5 menit, Shafa berhasil mengingat 166 urutan kartu dalam 10 menit dan Yudi Lesmana mengingat 188 digit angka yang diucapkan dalam waktu 188 detik.

Selain itu, dua perak dan satu perunggu juga berhasil dibawa pulang Ketua Tim Yudi Lesmana di kategori dewasa. Empat anggota tim lainnya juga masing-masing berhasil membawa pulang satu medali perunggu, yaitu Rayyan Hanif dari SMP Nurul Fikri Depok, Rifda Almira dari SMA Edu Global School Bandung, Hanifah Khalillah dari SMA Edu Global School Bandung, dan terakhir Aulia Nadia siswa SD Sinar Cendikia Tangerang.

Kejuaraan tersebut diikuti 184 peserta dari 12 negara. Terdapat 10 jenis pertandingan dalam kompetisi itu yakni lima menit mengingat wajah dan nama, lima menit mengingat urutan kata acak, lima menit mengingat urutan angka biner acak, lima menit mengingat urutan angka acak, dan lima menit mengingat urutan gambar acak.

Selain itu, 15 menit mengingat angka acak, 10 menit mengingat urutan kartu remi yang telah dikocok, lima menit mengingat tahun dan kejadian, mengingat angka acak yang diucapkan dalam interval 1 detik per 1 angka, dan mengingat secepat-cepatnya 1 deck kartu remi (52 kartu) yang telah dikocok (Speed Cards).

“Sebanyak 10 jenis nomor di atas bertujuan untuk mengasah dan mempertajam kemampuan konsentrasi dan daya ingat seseorang sehingga dapat dikatakan para peserta sedang memperkuat otot-otot otaknya dalam kompetisi ini,” kata Yudi.

STEVY WIDIA

Exit mobile version