youngster.id - Tim Indonesia sukses menyapu bersih gelar juara di ajang ICAEW China & South-East Asia Business Challenge 2023. Tim Gelora sukses meraih titel Grand Champion dan Justice League terpilih sebagai Most Agile Team. Sementara Esperansya yang tergabung di tim All Star sukses membawa timnya memenangi kategori Most Collaborative Team. Otomatis, ada wakil Indonesia di setiap kategori pemenang kompetisi tahun ini.
Di ajang ini, Indonesia mengirimkan dua tim perwakilan dan satu wakil untuk All Star tim yang anggotanya terdiri dari satu utusan per negara peserta kompetisi. Tim Gelora dan Justice League (keduanya adalah utusan dari Universitas Indonesia) sebelumnya meraih juara pertama dan kedua di ajang ICAEW Indonesia Business Challenge 2023 yang digelar 30 Maret 2023 lalu. Sementara Esperansya Desmonda Woen (wakil tim Evergreen Universitas Tarumanegara) yang terpilih jadi pembawa materi presentasi terbaik di level nasional pun terpilih sebagai salah satu anggota tim All Star.
Elaine Hong, ICAEW Director for China and South East Asia menyoroti komitmen ICAEW untuk menarik dan melatih individu, mempromosikan keragaman, dan menghasilkan akuntan chartered yang berkualifikasi tinggi di lima negara yang berkompetisi. Elaine juga mengungkapkan bahwa kompetisi ini memberikan kesempatan yang sangat baik bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman secara praktisi dalam simulasi bisnis, sekaligus menunjukkan kemampuan mereka kepada para juri yang merupakan akuntan-akuntan terkemuka.
“Sangat penting untuk membekali para mahasiswa kami dengan keterampilan profesional dan soft skill, untuk memastikan bahwa mereka siap untuk memasuki dunia kerja. ICAEW China & South-East Asia Business Challenge selalu menjadi platform untuk menarik minat mahasiswa berbakat yang menunjukkan keterampilan penting yang diperlukan dalam lingkungan bisnis saat ini,” kata Elaine, Rabu (17/5/2023).
Kompetisi tahun ini mempertemukan 10 tim finalis yang sebelumnya telah memenangkan kompetisi tingkat nasional dan babak pra-seleksi yang ketat di awal tahun. Seluruh tim telah diuji berdasarkan pengetahuan komersial, bakat bisnis dan kompetensi mereka sebelum akhirnya terpilih sebagai finalis dari ratusan tim lainnya dari lima universitas terkemuka di lima negara.
Kesepuluh tim ditugaskan untuk berperan sebagai penasihat bisnis dalam memecahkan studi kasus bisnis yang realis dari ruang lingkup kerja. Setiap tim diberikan waktu selama 90 menit untuk menganalisis kasus bisnis secara kritis dan menyiapkan presentasi enam menit untuk dipaparkan kepada para juri regional. Setiap peserta harus mengidentifikasi isu-isu yang paling menonjol dan mengembangkan strategi bisnis yang komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan dalam waktu yang diberikan.
Tim yang terlibat pun harus bekerja sama untuk bertukar pikiran dan berkomunikasi secara efektif dalam batas waktu yang ditentukan serta mempresentasikan metode penelitian, analisis bisnis dan hasil penelitian mereka.
Tim Gelora dari Indonesia mendapatkan gelar juara utama dengan analisis dan rekomendasi bisnis yang inovatif dan baik serta berhasil menunjukkan dinamika tim yang kuat. Tim Gelora pun berhak menerima hadiah uang tunai sebesar S$7.500.
“Kami sangat senang bisa menjadi juara umum kompetisi tahun ini, dan ini benar-benar tidak terduga, tetapi kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini,” kata Amary Siagian, perwakilan tim Gelora. “Sangat bersyukur dan berterima kasih tentunya. Mendapat penghargaan Most Collaborative Team juga menunjukkan bagaimana ketika orang-orang dari negara dan latar belakang yang berbeda bertemu, mereka dapat bersinergi dan saling melengkapi untuk membentuk suatu output dengan lingkup pengetahuan yang lebih luas,” imbuh Esperansya Desmonda Woen mewakili tim All Star.
HENNI S.
Discussion about this post