youngster.id - Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi kebutuhan dunia. Indonesia tidak mau sekadar menjadinpasar tetapi juga mulai mengembangkan teknologi ini. Salah satu buktinya adalah kehadiran Sahabat-AI sebuah ekosistem Large Language Model (LLM) open-source yang dirancang dalam bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah.
Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menyatakan, Sahabat-AI merupakan upaya bersama dalam memberdayakan Indonesia melalui ekosistem LLM open-source yang dikembangkan secara lokal. Dibuat oleh dan untuk masyarakat Indonesia, inisiatif ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 guna mendukung kepemimpinan nasional di bidang teknologi dan infrastruktur.
“Sahabat-AI bukan sekadar pencapaian teknologi, tapi juga wujud dari visi masa depan Indonesia, di mana kedaulatan digital dan inklusivitas berjalan beriringan. Dengan menciptakan model AI yang memahami konteks lokal dan relevan dengan budaya Indonesia, kami ingin memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan potensi dari teknologi. Inisiatif ini merupakan langkah penting menuju demokratisasi AI sebagai elemen penting bagi pertumbuhan, inovasi, dan pemberdayaan bagi semua lapisan masyarakat,” kata Vikram pada konferensi Indonesia AI Day 2024, Kamis (14/11/2024) di Ballroom The Tribata Dharmawangsa, Jakarta.
Acara itu dihadiri oleh sejumlah tech entusias termasuk Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid serta NVIDIA founder and CEO, Jensen Huang.
Menurut Vikram, dengan pemahaman mendalam terhadap konteks lokal, Sahabat-AI akan memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk mengembangkan layanan dan aplikasi berbasis AI dalam Bahasa Indonesia dan beragam bahasa daerah, menjawab kebutuhan yang selama ini belum seluruhnya terpenuhi oleh model AI global.
“Sahabat-AI jadi upaya Indosat dalam memberdayakan Indonesia melalui ekosistem LLM open-source yang dikembangkan secara lokal. Dibuat oleh dan untuk masyarakat Indonesia, inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kedaulatan digital Indonesia, melestarikan kekayaan bahasa dan warisan budaya, serta membuka peluang baru untuk pertumbuhan sosial ekonomi dan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat, “katanya lagi.
Sementara itu NVIDIA founder and CEO Jensen Huang menambahkan, peluncuran Sahabat-AI menandai awal perjalanan AI Indonesia dan menunjukkan bagaimana LLM dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bahasa dan budaya yang unik.
“Kolaborasi bersama ini memperlihatkan bagaimana industri, peneliti, dan sektor publik dapat bersatu untuk membantu setiap negara memanfaatkan AI dalam mendorong kemajuan di Indonesia,” katanya.
Sementara itu Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengatakan, visi memperkenalkan Sahabat-AI adalah untuk menghadirkan kekuatan AI bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, Sahabat-AI mengatasi kesenjangan konteks dan relevansi budaya yang sering tidak terpenuhi oleh LLM global. Kehadiran Sahabat-AI akan membantu bisnis GoTo untuk berkomunikasi lebih baik lagi dengan pelanggan. Sahabat-AI juga dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam menciptakan inovasi agar dapat berinteraksi dengan masyarakat secara lebih komprehensif, serta membawa perubahan nyata bagi jutaan orang di seluruh negeri. Untuk mencapai visi ini, dukungan dari berbagai pihak sangatlah penting. Karena itu, kami mengundang pemangku kepentingan dari semua sektor untuk berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem LLM open-source ini untuk bisa bersama-sama memajukan Indonesia,” ungkapnya.
Sahabat-AI merupakan ekosistem terbuka yang menghubungkan lembaga riset, universitas, media, pemerintah, dan mitra lainnya dalam sebuah inisiatif nasional. Kolaborasi ini bertujuan menggabungkan keahlian internasional dengan inovasi lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Platform AI ini didukung oleh AI Singapore dan Tech Mahindra, menggunakan perangkat lunak NVIDIA AI Enterprise, termasuk NVIDIA NeMo, untuk melatih model ini dan meningkatkan pemahaman bahasa secara umum. Selain itu, sejumlah universitas di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor, turut berkontribusi untukengoptimalkan Sahabat-AI sesuai konteks lokal dan relevansi budaya Indonesia.
Sahabat-AI punya kemampuan untuk memproses data berjumlah besar dalam Bahasa Indonesia dan bahasa daerah sekaligus mempertahankan nuansa budaya dan linguistik. Sahabat-AI dilatih dengan platform AI full-stack NVIDIA dan dirancang untuk menghadirkan solusi teknologi bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pada tahap pertama, Sahabat-AI akan diluncurkan dengan model LLM berparameter 8 dan 9 miliar.
STEVY WIDIA
Discussion about this post