youngster.id - Industri financial technology (fintech) di Indonesia diprediksi masih terus tumbuh. Laporan Mordor Intelligence memperkirakan industri ini bernilai US$ 20,93 miliar pada 2025 dan akan mencapai US$32,67 miliar pada 2030. Capaian ini turut mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, fintech menjadi salah satu sektor jasa keuangan yang berkontribusi sebesar 4,74 persen terhadap perekonomian Indonesia. Lewat layanan keuangan seperti pembiayaan, dompet digital, investasi mikro, dan produk lainnya, fintech telah mendukung penguatan UMKM yang berdampak pada penciptaan lapangan kerja.
Bahkan Taufan mengklaim, sepanjang 2024, Amartha turut mendorong terciptanya lebih dari 110.000 lapangan kerja di perdesaan yang berasal dari perempuan pengusaha UMKM di daerah.
“Hal ini menunjukkan bahwa fintech dapat menjadi katalis bagi kemandirian ekonomi dan keluarga di perdesaan,” ucapnya dalam siaran pers dikutip Rabu (24/12/20205).
Menurut Taufan, berdasarkan Sustainability Report Amarta 2024, 77% mitra mengalami peningkatan total pendapatan sejak bergabung sebagai mitra, sehingga memiliki ruang finansial yang lebih sehat untuk menabung dan menambah aset. Selain itu, 50.467 UMKM skala ultra mikro berhasil naik kelas menjadi usaha skala kecil, yang mencerminkan dampak nyata pembiayaan Amartha terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan usaha di tingkat akar rumput.
“Capaian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan UMKM tidak hanya bergantung pada akses pembiayaan, tetapi juga pada pendekatan yang berkelanjutan. Amartha menyeimbangkan penyaluran modal dengan edukasi, pendampingan kewirausahaan, penyediaan layanan keuangan yang transparan, serta penguatan perlindungan data nasabah,” paparnya.
Dalam hal pembiayaan, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp35 triliun modal usaha kepada 3,3 juta perempuan UMKM di lebih dari 50.000 desa di Indonesia.
“UMKM yang bertumbuh akan membuka peluang lapangan kerja di daerah sehingga dapat menekan laju urbanisasi. Dengan basis komunitas yang kuat, UMKM merekrut tenaga kerja dari komunitas setempat dan desanya. Ibu rumah tangga dan pemuda di daerah pun berpeluang mendapat pekerjaan serta penghasilan tanpa perlu merantau meninggalkan keluarganya. Dengan begitu, ekonomi daerah akan terus bergerak,” pungkas Taufan.
STEVY WIDIA



















Discussion about this post