youngster.id - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh industri jasa keuangan terutama perbankan untuk mencermati pertumbuhan kredit di Indonesia dan mengarahkan kredit tersebut kepada usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro, nelayan, dan petani untuk sisi produktif.
“Lihat rakyat kita yang membutuhkan, salurkan kredit itu kesana. Ya memang cara-cara seperti itu yang bisa meningkatkan kredit kita,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Keuangan 2017, Jumat (13/1/2017) di Jakarta.
Tetapi Presiden mengingatkan, agar hati-hati memberikan kredit agar kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) nya tidak naik. Menurut Presiden, angka NPL kita saat ini masih pada angka yang baik 3,18 persen. Ia minta agar angka harus dijaga terus, syukur bisa diturunkan. “Tetapi jangan takut memberikan kredit,” ujarnya.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerjasama antar Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan meminta para Gubernur untuk memberikan subsidi-subsidi bunga kepada usaha-usaha kecil dari APBD.
“Jangan sampai kita sekarang ini senang memberikan bantuan-bantuan sosial yang tidak produktif. Berikan bantuan-bantuan itu kepada hal-hal yang produktif, untuk memberikan injeksi kepada masyarakat agar mereka semuanya produktif,” tutur Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi sekaligus menyerahkan penghargaan kepada lembaga keuangan/tokoh inspiratif di bidang jasa keuangan tahun 2016.
Tiga provinsi yang berhasil memperoleh penghargaan kategori Penggerak Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) adalah Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Jawa Tengah.
Presiden menyampaikan penghargaannya atas kebijakan yang dibuat oleh Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Jawa Tengah, yang betul-betul arahnya kepada yang kecil-kecil.
“Provinsi lain, copy. Tidak usah sulit-sulit. Kita ini kalau sudah ada yang bagus, ya sudah ditiru, dicopy. Terapkan di provinsi yang lain,” kata Presiden.
STEVY WIDIA