Sabtu, 11 Oktober 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Industri Kripto Sumbang Rp70 Triliun bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

10 Oktober 2025
in Headline
Reading Time: 55 mins read
Industri Kripto

Industri Kripto Sumbang Rp70 Triliun bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Industri kripto telah memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia dengan nilai tambah sebesar Rp70,04 triliun pada 2024, atau 0,32% dari PDB nasional. Angka ini bahkan bisa melonjak hingga Rp260 triliun bila seluruh aktivitas perdagangan berlangsung di platform resmi dan teregulasi.

Hal itu terungkap riset terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI). Laporan itu menyebutkan, Indonesia kini menempati peringkat ke-3 dunia dalam adopsi kripto, dengan total 23 juta akun pengguna dan nilai transaksi mencapai Rp650,6 triliun pada tahun 2024, meningkat 335% dibandingkan tahun sebelumnya.

Riset juga mencatat industri kripto berkontribusi terhadap penciptaan lebih dari 333 ribu lapangan kerja, serta potensi peningkatan hingga 1,2 juta pekerja bila seluruh aktivitas kripto berlangsung dalam ekosistem resmi. Namun, potensi kehilangan penerimaan pajak mencapai Rp1,7 triliun akibat masih maraknya aktivitas di platform kripto luar negeri yang belum berizin.

Baca juga :   Presiden : Ekonomi Digital dan Industri 4.0 Indonesia Tercepat di Asia Tenggara

“Secara keseluruhan dengan mempertimbangkan perdagangan aset kripto legal dan ilegal tahun 2024 dan tarif pajak berdasarkan PMK No.50 Tahun 2025 kontribusi dari perdagangan aset kripto di Indonesia diperkirakan berkontribusi sebesar Rp189 – Rp260 triliun terhadap nilai tambah bruto, di mana angka ini setara dengan 0,86% – 1,18% dari PDB nasional pada tahun 2024. Sedangkan pada aspek ketenagakerjaan, perdagangan kripto secara legal dan ilegal diestimasi berkontribusi menciptakan kesempatan kerja sebanyak 892 – 1.223 ribu orang atau setara dengan 0,62% – 0,85% dari total angkatan kerja nasional tahun 2024,” tulis riset LPEM FEB UI.

Ringkasan Dampak Ekonomi Perdagangan Aset Kripto di Platform Legal dan IlegalRingkasan Dampak Ekonomi Perdagangan Aset Kripto di Platform Legal dan Ilegal. Sumber: LPEM FEB UI.

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menilai bahwa laporan LPEM FEB UI menjadi bukti empiris bahwa kripto bukan lagi sekadar tren investasi, melainkan sektor ekonomi digital yang memiliki multiplier effect nyata bagi Indonesia.

Baca juga :   Bekraf dan Amvesindo Gelar Kompetisi Creative Innovation Award 2017

“Data ini menunjukkan bahwa kripto telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat literasi finansial digital Masyarakat. Namun, potensi besar ini hanya bisa terwujud penuh jika ada regulasi yang adaptif, pajak yang proporsional, dan penegakan terhadap platform ilegal yang konsisten. Industri kripto membutuhkan kebijakan yang mendorong daya saing, bukan yang menekan inovasi,” ujar Calvin.

Menurut Calvin, tantangan utama industri kripto saat ini bukan pada minat pasar, tetapi pada keseimbangan regulasi dan kecepatan adaptasi kebijakan. Proses listing token yang masih memakan waktu hingga 10 hari, serta ketentuan pajak yang lebih tinggi dibanding platform luar negeri, berpotensi menghambat pertumbuhan industri lokal. Selain itu, Calvin berharap kebijakan pajak aset kripto bisa disesuaikan agar sepadan dengan instrumen investasi lain seperti saham, yaitu PPh final 0,1%.

Baca juga :   NXC Web3 Startup Competition, Ajang Cari Projek Web3 Lokal

Selain isu regulasi dan pajak, LPEM FEB UI juga menyoroti rendahnya tingkat literasi keuangan dan digital masyarakat Indonesia. Hanya sekitar 3% orang dewasa yang benar-benar memahami aset kripto, angka yang masih tertinggal dibanding Malaysia (16%), Arab Saudi (22%), dan Brasil (52%). Hal ini menekankan perlunya edukasi lebih dalam terhadap aset keuangan, terutama aset kripto.

LPEM FEB UI dalam laporannya juga memperkirakan bahwa legalisasi dan optimalisasi ekosistem kripto dapat mendorong kontribusi sektor ini hingga 0,86% terhadap PDB nasional, sekaligus memperluas lapangan kerja dan memperkuat penerimaan pajak negara.

 

“Dengan regulasi yang cerdas, kebijakan pajak yang proporsional, dan kolaborasi lintas lembaga, kripto tidak hanya menjadi instrumen investasi, tetapi juga penggerak pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Calvin. (*AMBS)

Tags: industri kriptoLembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI)Tokocrypto
Previous Post

POCO Extreme League Telah Jaring 15.900 Gamers dari 71 Kota

Next Post

Dorong Inovasi Perawatan Kulit, Y.O.U Bangun Tropical Skin Research Lab di Indonesia

Related Posts

Calvin Kizana - Tokocrypto
Headline

Bukukan Transaksi Harian Rp272 Miliar, Tokocrypto Masuk 25 Bursa Kripto Terbesar Global

16 September 2025
0
Web3
Headline

Dorong Inovasi Web3 Lokal, Tokocrypto Gandeng Sekuya

6 Agustus 2025
0
Tokocrypto Perkenalkan TokoMall Dengan Konsep Digital Meets Reality
News

Kolaborasi Tokocrypto dan VIDA, Tumbuhkan Kepercayaan Terhadap Ekosistem Aset Kripto

15 Mei 2025
0
Load More
Next Post
Tropical Skin Research Lab

Dorong Inovasi Perawatan Kulit, Y.O.U Bangun Tropical Skin Research Lab di Indonesia

Discussion about this post

Recent Updates

Tropical Skin Research Lab

Dorong Inovasi Perawatan Kulit, Y.O.U Bangun Tropical Skin Research Lab di Indonesia

10 Oktober 2025
Industri Kripto

Industri Kripto Sumbang Rp70 Triliun bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

10 Oktober 2025
POCO Extreme League Telah Jaring 15.900 Gamers dari 71 Kota

POCO Extreme League Telah Jaring 15.900 Gamers dari 71 Kota

10 Oktober 2025
Jakarta Doodle Festival 2025, Pamerkan Karya Seni Doodle Yang Fungsional

Jakarta Doodle Festival 2025, Pamerkan Karya Seni Doodle Yang Fungsional

10 Oktober 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Tropical Skin Research Lab

Dorong Inovasi Perawatan Kulit, Y.O.U Bangun Tropical Skin Research Lab di Indonesia

10 Oktober 2025
Industri Kripto

Industri Kripto Sumbang Rp70 Triliun bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

10 Oktober 2025
POCO Extreme League Telah Jaring 15.900 Gamers dari 71 Kota

POCO Extreme League Telah Jaring 15.900 Gamers dari 71 Kota

10 Oktober 2025
Jakarta Doodle Festival 2025, Pamerkan Karya Seni Doodle Yang Fungsional

Jakarta Doodle Festival 2025, Pamerkan Karya Seni Doodle Yang Fungsional

10 Oktober 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version