youngster.id - Saat ini, berbelanja online bukan hanya sekadar solusi ataupun alternatif utama yang memberikan kemudahan, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Snapcart melakukan riset konsumen untuk mengetahui lebih dalam terkait Karakteristik Perilaku Konsumen dan Preferensi dalam Berbelanja Online selama tiga bulan terakhir.
Direktur Snapcart Indonesia Astrid Wiliandry mengatakan, teknologi banyak menawarkan cara baru serta solusi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam memenuhi kebutuhan. Hal ini terlihat dari data yang menunjukan aktivitas belanja online yang semakin dekat dengan kehidupan masyarakat.
“Berbagai kebutuhan pengguna yang terus berkembang menjadi peluang serta alasan para pemain e-commerce di Indonesia memperkuat daya tarik melalui penawaran diskon, lahirnya fitur inovatif hingga kelengkapan pilihan produk. Hal ini pula yang kami lihat yang akhirnya membentuk karakter atau preferensi perilaku masyarakat dalam berbelanja online,” ungkap Astrid dalam keterangannya, Sabtu (10/9/2022).
Riset ini dilakukan dengan metode online yang diikuti oleh 1000 responden dari usia 20-35 tahun yang tersebar di berbagai area di Indonesia. Di antara tiga pemain utama, data menunjukan Shopee berhasil terpilih sebagai platform e-commerce yang paling sering digunakan. Dimana 78% konsumen saat ini memilih Shopee, disusul Tokopedia (20%) dan Lazada (2%).
Sebanyak 57% juga mengakui bahwa pandemi yang berlangsung selama 2 tahun telah membuat mereka lebih sering melakukan aktivitas belanja online. Melihat hal tersebut, para pemain e-commerce di Indonesia berlomba-lomba memperkuat daya saingnya melalui inovasi maupun fitur terbaru demi menarik lebih banyak pengguna.
Segmentasi karakter perilaku belanja tidak hanya berangkat dari perbedaan preferensi, prioritas kebutuhan hingga gaya hidup. Faktor lain yang terikat dalam hal ini adalah hal yang ditawarkan setiap pemain e-commerce.
Data menunjukkan alasan masyarakat berbelanja online di e-commerce pilihan antara lain adanya promo Gratis Ongkir (79%), ragam penawaran promo menarik (67%), ketersediaan fitur pembayaran yang lengkap (63%). Fitur lainnya yang ada dan mudah untuk digunakan (61%) dan kelengkapan jenis serta kategori produk yang beragam dan lengkap (58%).
Hal ini pula yang mempengaruhi karakter perilaku belanja online masyarakat khususnya pada tingkat kepercayaan hingga keputusan saat berbelanja. Tercatat di Indonesia sendiri, terdapat tiga tipe perilaku konsumen yang diamati dan menempati tiga teratas, di antaranya 51% tipe discount seekers atau konsumen pemburu diskon yang berbelanja didorong oleh berbagai tawaran promosi, sebanyak 25% menjawab sebagai need-based customers dan 24% memilih tipe wandering customers.
Tipe konsumen discount seekers ini merupakan orang-orang yang gemar mencari dan memanfaatkan promo ketika berbelanja online. Melalui survei ini, tipe perilaku konsumen ini menempati posisi pertama. Promo dan diskon hingga saat ini masih menjadi magnet utama konsumen di Indonesia saat berbelanja online. Konsumen biasanya berburu promo seperti Voucher Discount, Ongkos kirim yang murah, Cashback, Flash Sale dan berbagai promo lainnya di setiap kampanye.
Menyambut kuartal keempat yang juga menjadi momentum festival belanja akhir tahun, menjadi ruang bagi para pemain e-commerce, untuk menghadirkan program spesial bertabur promo yang dapat dimanfaatkan oleh para tipe konsumen Discount Seeker, terutama menuju festival belanja di 9.9.
Menariknya ada tiga faktor yang menjadi daya tarik bagi konsumen saat mempersiapkan belanja online saat festival akhir tahun antara lain Ongkos Kirim Murah (70%), Menawarkan Promo Menarik (66%), serta Harga Terjangkau (60%).
STEVY WIDIA