Inilah 10 Wirausaha Sosial yang Terpilih di Cohort Kedua Program I-SEA

wirausaha sosial I-SEA

Inilah 10 Wirausaha Sosial yang Terpilih di Cohort Kedua Program I-SEA (Foto: Istimewa/youngsterid)

youngster.id - Instellar dan IKEA Social Entrepreneurship mengumumkan 10 wirausaha sosial terpilih untuk mengikuti program I-SEA cohort kedua. Mereka selanjutnya akan mengikuti intensive bootcamp.

Instellar dan IKEA Social Entrepreneurship Accelerator (I-SEA) adalah program satu tahun yang yang bertujuan memperkuat wirausaha sosial untuk tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat dari kelompok marginal di Indonesia.

Bersama dengan IKEA Indonesia, program ini mendukung wirausaha sosial mengembangkan bisnis mereka dan meningkatkan dampaknya dengan memberikan panduan, bimbingan, pembiayaan, dan dukungan ekosistem yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Adrian Worth, Managing Director IKEA Indonesia mengatakan, IKEA menyadari pentingnya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Menurutnya, kemitraan dengan IKEA Social Entrepreneurship dan Instellar untuk I-SEA cohort kedua adalah salah satu contoh komitmen kuat IKEA untuk mendukung komunitas lokal, termasuk kelompok marginal.

“Selain itu, bersama dengan rekan kerja kami, kami akan memberdayakan sepuluh wirausaha sosial terpilih untuk memperkuat dampaknya melalui dukungan pendampingan yang disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Adrian, Selasa (9/1/2024).

Kesepuluh wirausaha sosial terpilih (I-SEA Changemakers) akan memulai perjalanan mereka dengan intensive bootcamp yang berlangsung di Tangerang, pada 14-16 Januari 2024. Selama bootcamp, wirausaha sosial akan difasilitasi untuk merefleksikan tujuan, masalah, dan solusi mereka; mendapatkan wawasan tentang organisasi, nilai-nilai, dan budaya IKEA untuk menyempurnakan rencana bisnis; membina kolaborasi antarwirausaha sosial dan mempersiapkan mereka untuk langkah selanjutnya dari program ini.

“Selamat kepada sepuluh I-SEA Changemakers cohort kedua. Kami percaya bahwa karya dari para wirausaha sosial ini memberikan contoh masa depan perekonomian, di mana tanggung jawab bisnis dan sosial dapat berjalan beriringan. Kami berharap dapat melihat pertumbuhan kesepuluh wirausaha sosial ini melalui I-SEA dan bersama-sama kita mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Romy Cahyadi, CEO Instellar.

Setelah menerima lebih dari 300 aplikasi dari seluruh Indonesia, berikut ini adalah 10 wirausaha sosial terpilih dari sektor pertanian dan ekonomi sirkular, yang menciptakan dampak positif dengan menjawab sejumlah tantangan sosial dan lingkungan yang mendesak di Indonesia.

1. Agridesa adalah enablerpertanian digital yang memberikan dukungan lapangan dan bantuan teknis, alat pemantauan di pertanian, akses ke input pertanian berkualitas tinggi. Agridesa melakukan komitmen pembelian yang dijamin dari mitra off-taker mereka, dan memfasilitasi akses pembiayaan bagi petani kecil di Jawa Barat, Bali, dan Sulawesi Tengah.

2. Aluan adalah perusahaan produsen minyak kelapa murni berkelanjutan yang dipimpin perempuan. Aluan bekerja sama dengan masyarakat di Simeulue, Aceh, mendukung petani dalam menerapkan penanaman kembali kelapa regeneratif, tumpang sari, dan mendapatkan sertifikasi organik.

3. Conservana, mendukung forest communites di Bali dan Sulawesi Tengah yang menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk hutan non-kayu yang unik karena lokasi terpencil, infrastruktur yang buruk, dan akses terbatas ke informasi pasar dan jaringan.

4. Java Fresh, didirikan pada tahun 2014, memberdayakan petani Indonesia dengan memanfaatkan permintaan global untuk buah tropis segar, menggunakan penelitian dan teknologi untuk memperpanjang usia simpan. Selain itu, juga menyediakan keterampilan serta alat untuk petani mikro dan pengemas wanita agar menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan dan adil.

“Kami sangat antusias menjadi bagian dari program I-SEA karena kami ingin dapat mengukur dampak bisnis serta memahami bagaimana memperluas dampak kepada lebih banyak orang, dan meningkatkan kesejahteraan para penerima manfaat bisnis kami,” kata Margareta Astaman, CEO Java Fresh.

5. Nichoa Chocolate, mendukung petani kakao di Jawa Timur dan Bali dalam mengatasi perubahan iklim yang memengaruhi pertumbuhan dan hasil kakao. Nichoa Chocolate juga membantu petani dalam mencapai standarisasi kualitas produksi dan memberi pelanggan produk cokelat sehat yang mengandung nutrisi makanan super.

6. PasarMIKRO adalah platform perdagangan digital yang unik untuk petani dan pedagang komoditas pertanian. Platform ini meningkatkan pengumpulan dan keterlacakan data, memastikan pembayaran yang lebih cepat dan lebih andal untuk petani dan pemasok di dearah-daerah di mana pasokan komoditas agri berasal, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Bali.

7. Pepper Secret, bekerja sama dengan petani lada di Belitung, memproduksi produk mandi dan perawatan di rumah secara alami. Dengan fokus pada reboisasi, khususnya di area bekas pertambangan, Pepper Secret berupaya menciptakan perubahan sistemik dengan berdampak positif bagi masyarakat setempat, lingkungan, dan industri pertanian.

8. Plana, merevolusi daur ulang plastik dengan mengubah limbah plastik dan limbah sekam yang dipasok oleh petani padi menjadi bahan bangunan inovatif yang disebut Plana Wood, pengganti kayu alami yang berkelanjutan dan tahan lama. Beroperasi di Banten, Plana bertujuan untuk mengurangi limbah plastik yang tidak digunakan dan sekam padi, serta deforestasi yang disebabkan penebangan kayu.

9. Rezycology, menyediakan sistem pemantauan daur ulang plastik holistik melalui aplikasi seluler, dasbor terintegrasi, dan layanan pengembangan mitra. Sistem ini memberdayakan agregator limbah plastik untuk mendigitalisasi bisnis mereka sehingga dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan. Rezycology beroperasi di beberapa daerah, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali.

10. Tarunira, mengoptimalkan sumber daya alam lokal Bali, Palmyra Palm Trees (Borassus flabellifer Linn.) menjadi produk gula lontar organik dengan memberdayakan masyarakat desa setempat, termasuk petani, perempuan, dan pemuda, di desa Karangasem, Bali. Tarunira memberikan kesempatan kerja lokal dengan kondisi kerja yang layak dan pendapatan yang stabil, serta mengurangi urbanisasi di pedesaan.

“Kami sangat gembira menyambut sepuluh wirausaha sosial terpilih di cohort kedua I-SEA. Tantangan sosial dan lingkungan hidup yang kita hadapi saat ini perlu diatasi di berbagai level. Di IKEA Social Entrepreneurship kami percaya pada kekuatan wirausaha sosial dalam menciptakan perubahan jangka panjang. Beragam inisiatif dalam kelompok ini, mulai dari pertanian berkelanjutan hingga daur ulang plastik yang inovatif, menunjukkan dampak positif yang dapat mereka berikan terhadap komunitas, kesejahteraan, dan lingkungan. Kami berharap dapat mendukung mereka dan belajar dari para pembuat perubahan ini dalam perjalanan peningkatan mereka” kata Åsa Skogström Feldt, Managing Director Social Entrepreneurship B.V.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version