youngster.id - Riset terbaru Amazon Web Services (AWS) menunjukkan adopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence) di Indonesia tumbuh pesat. Tahun 2024, sebanyak 18 juta bisnis atau 28% dari total usaha di Indonesia telah menggunakan AI—naik 47% dibanding tahun sebelumnya. Inovasi berbasis AI didominasi oleh startup.
Data AWS mengungkap, 52% startup di Indonesia menggunakan AI secara lebih maju, dengan 34% di antaranya menciptakan produk atau layanan baru berbasis AI. Sebaliknya, dari 41% perusahaan besar yang telah mengadopsi AI, hanya 21% yang meluncurkan inovasi.
“Kondisi ini berpotensi menciptakan ‘ekonomi dua tingkat’, di mana startup bergerak lebih cepat dan melampaui perusahaan besar,” kata Nick Bonstow, Direktur Strand Partners dikutip Selasa (12/8/2025).
Meski demikian, sebagian besar pemanfaatan masih bersifat dasar, seperti efisiensi operasional dan otomatisasi proses. Hanya 10% bisnis yang benar-benar mengintegrasikan AI ke inti strategi dan model bisnis mereka.
Sebanyak 57% bisnis menyebut kurangnya talenta digital sebagai penghalang utama pendalaman AI. Padahal, literasi AI diperkirakan akan menjadi kebutuhan di hampir setengah pekerjaan masa depan, sementara hanya 21% perusahaan yang merasa tim mereka sudah siap.
AWS menekankan tiga langkah strategis untuk menutup kesenjangan ini. Pertama, investasi besar dalam pelatihan keterampilan digital berbasis industri. Kedua, regulasi AI yang pro-pertumbuhan dan mendorong inovasi. Terakhir Transformasi digital sektor publik untuk memicu adopsi luas di industri.
Sejak 2017, AWS telah melatih lebih dari satu juta warga Indonesia di bidang cloud dan AI melalui program seperti AWS Skill Builder, AWS Educate, dan AWS re/Start. Investasi infrastruktur senilai US$5 miliar di Wilayah Asia Pasifik (Jakarta) juga diharapkan menciptakan 24.700 lapangan kerja per tahun hingga 2036.
“Indonesia punya potensi besar di arena AI global. Tantangannya adalah memastikan seluruh ekosistem bisnis, termasuk perusahaan besar, bisa memanfaatkan teknologi ini secara mendalam,” ucap Anthony Amni, Country Manager AWS Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post