Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Inovator Indonesia Mitigasi Bencana dan Ketahanan Pangan dengan Teknologi AI

30 April 2025
in Headline
Reading Time: 4 mins read
teknologi Ai

KarirKu Perkuat Pemberdayaan Generasi Muda Melalui Pelatihan Keterampilan AI dan Digital (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Indonesia termasuk dalam tiga negara dengan risiko iklim tertinggi di dunia. Fenomena cuaca ekstrem kian sering memicu bencana alam seperti tanah longsor—yang terjadi ribuan kali setiap tahun—dan mengancam sektor pertanian yang menyumbang lebih dari 12% PDB nasional.

Kecerdasan buatan (AI) kini menjadi teknologi kunci dalam mendorong upaya keberlanjutan di berbagai sektor. Dari memprediksi cuaca ekstrem, mengelola sumber daya alam secara efisien, hingga mempercepat penemuan material ramah lingkungan—AI dapat membantu menciptakan solusi yang lebih cepat dan tepat dalam menghadapi krisis iklim. Keberadaan talenta yang fasih AI pun menjadi kian penting agar Indonesia dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dalam meningkatkan resiliensi bangsa terhadap perubahan iklim.

Untuk itu, Microsoft, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia, dan 22 mitra (per April 2025), berupaya membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan AI secara inklusif melalui insiatif elevAIte Indonesia, agar masyarakat mampu menciptakan solusi yang relevan dan aplikatif untuk tantangan yang dihadapi di komunitas masing-masing.

Arief Suseno, AI National Skills Director, Microsoft Indonesia menjelaskan, teknologi AI tidak hanya membuka peluang baru, tetapi juga mengubah cara kita bekerja dan berinovasi. Namun, manfaat AI baru dapat dirasakan sepenuhnya jika masyarakat memiliki keterampilan yang tepat untuk menggunakannya.

“Karena itu, melalui elevAIte Indonesia, kami ingin memastikan bahwa siapa pun, tanpa memandang latar belakang, dapat mengakses keterampilan dasar AI untuk mengembangkan solusi berkelanjutan dan menjawab tantangan nyata di komunitas sekitar, mulai dari krisis iklim hingga ketahanan pangan,” kata Arief, Rabu (30/4/2025).

Di Indonesia, dua peserta program elevAIte Indonesia menunjukkan bagaimana keterampilan AI dapat diterapkan secara langsung untuk mendukung ketahanan iklim dan keberlanjutan, yaitu G-Connect Project untuk mitigasi bencana, dan Ester Rosdiana untuk ketahanan pangan.

 

G-Connect Project Universitas Gadjah Mada – AI untuk Mitigasi Bencana

Baca juga :   Jakarta Fair 2016 Siap Digelar

Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah dulunya sulit dijangkau oleh teknologi — bahkan untuk mendapatkan sinyal ponsel pun menjadi tantangan tersendiri. Namun, melalui proyek G-Connect yang digagas oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM), daerah ini kini memiliki sistem mitigasi bencana berbasis AI yang dibangun bersama komunitas lokal.

Dengan memasang lebih dari 30 sensor tanah di titik-titik rawan longsor, data pergerakan tanah dikirim melalui jaringan solar-powered ke platform cloud Microsoft Azure. Data tersebut kemudian divisualisasikan secara sederhana melalui Power BI dan ditampilkan di kantor desa, masjid, poskamling, bahkan sekolah dasar. Masyarakat, termasuk anak-anak, diajarkan cara membaca pola pergerakan tanah di dashboard tersebut untuk memahami apakah kondisi saat itu aman atau menunjukkan tanda bahaya.

G-Connect Project
Inovator Indonesia Mitigasi Bencana dan Ketahanan Pangan dengan Teknologi AI (Foto: Istimewa)

“Kalau grafiknya konsisten, berarti tanahnya aman. Tapi kalau polanya mulai berubah, berarti ada pergerakan. Warga sudah bisa baca itu sendiri sekarang,” ujar Mardhani Riasetiawan, Associate Professor di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM dan Ketua Tim G-Connect.

Peringatan dini pun disampaikan secara human-centered, dengan pendekatan berbasis komunitas agar tidak menimbulkan kepanikan. Alih-alih menggunakan sirine, sistem peringatan dikirimkan ke relawan di setiap RT, yang kemudian menyampaikan informasi melalui pengeras suara masjid atau grup WhatsApp. Setiap rumah juga diberi penanda warna — hijau, kuning, merah — untuk memudahkan proses evakuasi berdasarkan tingkat risiko.

“Waktu itu pernah 33 sensor kami terkubur karena longsor. Tapi justru itu bukti bahwa sistemnya bekerja. Bahkan, pernah ada warga yang sempat mendapat peringatan 7 menit sebelum longsor, dan itu menyelamatkan 15 orang,” tambahnya.

Kini, G-Connect tengah mempelajari pemanfaatan AI lebih lanjut untuk mengembangkan model prediksi. Tim mereka mengikuti pelatihan elevAIte Indonesia untuk meningkatkan keterampilan teknis, terutama dalam machine learning dan penggunaan Copilot Studio. Ke depannya, mereka ingin membangun sistem prediksi berbasis AI dan sedang mengeksplor penyajian data serta cara komunikasi yang lebih cepat sekaligus  mudah dipahami oleh masyarakat, seperti menyajikan data melalui chatbot lokal berbasis Bahasa Jawa.

Baca juga :   Inisiatif ElevAIte Indonesia: Bekali 1 Juta Talenta dengan Keterampilan AI

 

Ester Rosdiana Sinaga – AI untuk Ketahanan Pangan

Ester tumbuh di keluarga petani di Sumatera Utara, dan sejak awal sudah terbiasa mendengar obrolan orang tuanya tentang perubahan iklim yang memengaruhi pola tanam dan produktivitas lahan. Dari kuliah di bidang bioproses hingga pengalaman riset pengelolaan limbah, keterlibatannya dalam isu lingkungan membentuk ketertarikannya pada pertanian berkelanjutan dan konservasi tanaman herbal.

Setelah bekerja di pusat riset hortikultura dan herbal di Sumatera, Ester merasa ada kesenjangan dalam pengetahuan praktis soal budidaya tanaman. Ia kemudian melanjutkan studi ke UC Davis, Amerika Serikat (AS) — salah satu universitas terbaik dalam bidang pertanian. Di sanalah ia mendalami hortikultura, tanaman pangan dan obat-obatan, serta konservasi spesies tropikal yang di Indonesia justru makin terancam.

“Saya melihat langsung bagaimana tanaman seperti pisang, kopi, dan kakao yang biasa saya lihat di Indonesia, justru diperlakukan sebagai tanaman konservasi di sini. Itu menyadarkan saya bahwa konservasi tanaman kita punya urgensi yang besar,” kata Ester.

Penelitiannya kini mencakup analisis tanaman yang ditanam oleh diaspora Indonesia di AS — riset yang ia yakini bisa menjadi dasar untuk mengidentifikasi varietas tahan iklim ekstrem dan mendukung diversifikasi pangan di Indonesia.  Lebih dari itu, risetnya juga mencakup aspek sosial, seperti peran perempuan dalam pertanian dan kesehatan keluarga.

Tanpa latar belakang IT, Ester belajar coding untuk mendukung analisis genetika dan genomik tanaman. Dalam prosesnya, AI ia gunakan sebagai co-pilot untuk troubleshooting error, mempercepat proses analisis, dan membantu membuat visualisasi data. Dalam kesehariannya, ia juga memanfaatkan AI untuk menyusun materi presentasi dan menghemat waktu.

Baca juga :   Infinix S4 Unggulkan Kamera dan Teknologi AI

“AI bukan untuk menggantikan peneliti, tapi mendampingi. Saya tetap pakai pemikiran sendiri, tapi AI bisa bantu saya mencari sudut pandang baru atau mengecek hal-hal teknis yang sering luput,” jelasnya.

Ester Rosdiana
Teknologi AI untuk ketahanan pangan (Foto: Istimewa)

Ester juga melihat potensi besar AI untuk pertanian Indonesia — dari sensor tanah dan drone monitoring, prediksi cuaca, hingga diagnosis penyakit tanaman lewat aplikasi. Menurutnya, AI bisa membantu petani menghemat waktu, biaya, dan sumber daya yang selama ini terbuang karena kesalahan diagnosis atau pola tanam tradisional yang sudah tak relevan.

“Kalau di sini (Amerika Serikat), petani bisa foto tanaman dan langsung tahu penyakit dan solusinya dari aplikasi. Bayangkan kalau itu ada di Indonesia — betapa banyak pupuk dan pestisida yang bisa dihemat, dan petani mendapatkan kepastian panen yang lebih baik,” katanya.

Ia berharap hasil risetnya bisa dibawa pulang ke Indonesia dan diadaptasi oleh petani lokal, sembari mendorong lebih banyak generasi muda dan perempuan untuk terlibat di sektor pertanian. Ester percaya, pertanian masa depan butuh kombinasi antara ilmu, teknologi, dan partisipasi sosial.

“AI akan lebih inklusif kalau kita buat sistem yang mudah digunakan, bahkan oleh petani yang tak terbiasa dengan teknologi. Itu PR kita bersama,” tutupnya.

Hingga kini, program elevAIte Indonesia telah melatih lebih dari 735 ribu peserta di seluruh Indonesia. Program ini menjangkau berbagai kalangan, mulai dari pelajar, ASN, guru, pelaku UMKM, hingga petani dan komunitas adat, dengan pendekatan yang inklusif dan kontekstual. Lebih dari sekadar pelatihan teknis, elevAIte Indonesia berfokus pada bagaimana AI bisa menjadi solusi nyata bagi tantangan lokal yang dihadapi masyarakat Indonesia sehari-hari. (*AMBS)

 

Tags: ElevAIte IndonesiaG-Connect Project Universitas Gadjah Madainovator Indonesiateknologi AI
Previous Post

Ekspansi ke Indonesia, Smartcom Tawarkan Solusi Push-To-Talk untuk Sektor Strategis

Next Post

Tumbuh 9,2%, Metrodata Bukukan Pendapatan Rp5,5 Triun di Kuartal I 2025

Related Posts

Frontier Firm
Analyze

Perusahaan di Indonesia Menuju “Frontier Firm”

23 Juni 2025
0
teknologi AI di dunia kesehatan
News

Kini Rekam Medis Elektronik Sudah Memanfaatkan Teknologi AI

10 Maret 2025
0
Talenta AI Indonesia
Headline

Percepat Pencapaian Target 1 Juta Talenta AI Indonesia, Microsoft Gandeng Banyak Mitra Universitas

12 Februari 2025
0
Load More
Next Post
Metrodata

Tumbuh 9,2%, Metrodata Bukukan Pendapatan Rp5,5 Triun di Kuartal I 2025

e-commerce

Proyeksi e-Commerce 2025: Tren, Peluang dan Strategi

Maybank Indonesia

Hingga Maret 2025, Maybank Indonesia Telah Menyalurkan Kredit Sebesar Rp122 Trliun

Discussion about this post

Recent Updates

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version