youngster.id - Perusahaan financial technology (fintech) PT Investree Radhika Jaya (Investree) memastikan akan mulai ekspansi ke dua negara ASEAN, yaitu Filipina dan Thailand pada 2020.
“(Ekspansi) Thailand kami akan siapkan perizinan di kuartal I tahun depan. Bulan ini kami tanda tangan joint venture partnership untuk ekspansi ke Filipina,” ungkap Adrian Gunadi Chief Executive Officer (CEO) Investree baru-baru ini di Jakarta.
Menurut dia, dipilihnya kedua negara tersebut sebagai target ekspansi karena Investree menilai ada potensi yang besar dari ceruk pendanaan. Produk yang ditawarkan di kedua negara itu pun serupa dengan layanan yang telah ada di Indonesia seperti invoice financing, supply chain financing, dan pemberian solusi e-procurement.
Setelah rampung mengurus perizinan di Thailand, fintech yang berdiri di 2015 itu untuk pertama kalinya akan mulai berbisnis di luar negeri dengan nama Investree. Investree juga telah hadir di Vietnam dengan nama eLoan sejak awal 2018.
Saat ini kepemilikan Investree di eLoan hanya sebesar 10%. Menurut Adrian pihaknya berencana meningkatkan kepemilikan sahamnya. “Sampai saat ini belum ada ekspansi, baru mulai di 2020. Kalau sudah ada regulasi yang mengatur peran dari asing berapa persen lokal berapa persen, kami mau tambah (saham),” ujarnya.
Adrian juga menjelaskan bahwa saat ini Investree akan mendapatkan pendanaan seri C tanpa menyebut berapa nilainya. Pada tahun lalu, Investree mendapatkan pendanaan seri B dari beberapa investor di antaranya SBI Holding, Mandiri Capital Indonesia, Persada Capital, Endeavor Catalyst, 9F Fintech Holdings Group, dan Kejora Ventures.
Sejak berdiri 2015 hingga Desember ini, Investree sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 4,2 triliun. Tahun ini, Investree menyalurkan pinjaman dengan total Rp 2,4 triliun, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1 triliun.
FAHRUL ANWAR