youngster.id - Platform fintech lending Investree memastikan perolehan pendanaan seri D melalui pendirian joint venture resmi di Doha, Qatar. Dalam pendanaan seri D, Investree akan mendapatkan lebih dari €220 juta atau sekitar Rp3,6 triliun.
Putaran pendanaan itu dipimpin oleh JTA International Holding. Selain itu, SBI Holdings, investor yang sebelumnya memberikan pendanaan kepada Investree di putaran seri B dan C, juga ikut mendanai putaran pendanaan kali ini.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, JTA dan Investree telah mendirikan perusahaan joint venture bernama “JTA Investree Doha Consultancy” sebagai pusat Investree di area Timur Tengah untuk menawarkan solusi teknologi pinjaman digital kepada UMKM, salah satunya layanan penilaian kredit berbasis artificial intelligence (AI).
Joint venture ini adalah kolaborasi antar JTA International Holding dan Investree untuk menghadirkan teknologi inovatif yang dibangun di Indonesia untuk memberdayakan UMKM di Qatar, Timur Tengah, dan Asia Tengah.
Investree terakhir kali mengumpulkan dana sebesar US$23,5 juta dalam putaran pendanaan seri C pada Maret 2020 yang dipimpin oleh MUFG Innovation Partners dan BRI Ventures.
President Director & Co-Founder/CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan, dana segar yang diperoleh ini akan digunakan untuk memperluas produk dan layanannya. Juga, meningkatkan kolaborasi dengan berbagai mitra untuk memberikan solusi digital yang mudah, cepat, dan nyaman bagi para pelaku UMKM.
Adrian juga menegaskan, berdirinya JTA Investree Doha menandai visi bersama untuk semakin memperluas teknologi pinjaman UMKM digital, dengan JTA Investment Holding sebagai mitra strategis Investree.
“Dapat kami katakan bahwa kini, JV Investree bersama JTA International Holding telah berdiri penuh dan ditetapkan secara resmi oleh pemerintah Qatar. Prosesnya memakan waktu karena memang terdapat tahap yang harus kami ikuti sekaligus patuhi sesuai dengan regulasi Qatar,” ujar Adrian, Rabu (4/10/2023).
Didirikan pada tahun 2015 di Jakarta, Investree sebagai perusahaan lahir dengan tujuan untuk memberikan solusi keuangan digital kepada UMKM. Terutama untuk pelaku UMKM yang tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan dan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pinjaman tanpa dari lembaga keuangan konvensional.
Investree menyediakan 4 (empat) produk pinjaman untuk UMKM, yaitu Invoice Financing untuk UMKM yang memberikan layanan/produk kepada perusahaan besar dengan invoice untuk pembayaran, Working Capital Term Loan (WCTL) untuk UMKM dengan model bisnis unik, Buyer Financing untuk UMKM sebagai pembeli ritel di pengecer besar/grosir, dan Pinjaman Usaha Mikro untuk pengusaha ultra mikro dari ekosistem mitra Investree.
Per Oktober 2023, Investree Indonesia telah mencatat nilai pinjaman tersalurkan sebesar Rp13,97 triliun sejak didirikan pada tahun 2015. Investree Indonesia merupakan anak perusahaan Investree Group, perusahaan induk yang berbasis di Singapura, bersama Investree Thailand dan Investree Filipina. (*AMBS)
Discussion about this post