youngster.id - Di era teknologi sekarang ini, digital marketing menjadi sasaran utama para pebisnis untuk mengembangkan usahanya. Ada banyak manfaat dari pemasaran lewat online ini. Lalu bagaimana dengan para pelaku usaha kecil dan menengah?
Sejak tahun 2014, jumlah iklan yang dipasang di internet sudah mengalahkan iklan di televisi dan jaringan televisi kabel. Bahkan, pemasaran digital multi-channel terus meningkat sebanyak 137%, ditambah dukungan kenaikan 500% brand yang menggunakan strategi digital marketing.
Hal itu dimungkinkan karena pemasaran online ini memberi banyak manfaat. Di antarnaya menghubungkan produsen dan konsumen secara lebih luas, karena menjangkau lebih banyak khalayak yang ditargetkan. Selain itu, adanya efisiensi biaya serta mengaktifkan layanan pelanggan secara real-time. Bahkan, dalam laporan HubSpot, terkonfiramsi bahwa pemasaran digital dapat membantu perusahaan untuk menghasilkan Cost-Per-Lead (CPL) yang lebih baik dibandingkan dengan pemasaran tradisional, atau bahkan telemarketing.
Saat ini, sebanyak 72% konsumen sudah terhubung dengan merek pilihan mereka melalui beragam kanal pemasaran digital yang ada. Bahkan, tingkat kepercayaan orang terhadap iklan online di kawasan Asia Tenggara terbilang tinggi. Hampir 6 dari 10 orang (57%) konsumen mengindikasikan percaya pada saluran ini. Thailand meraih skor kepercayaan tertinggi, yakni 63%, Indonesia 61%, Filipina 56% dan Vietnam 55%.
Sementara itu, kredibilitas iklan di jejaring sosial dan iklan video online mendapatkan skor kepercayaan masing-masing 53% dan 52%. Dikutip dari Business2community, kepercayaan iklan video meningkat di empat negara Asia Tenggara, tertinggi di Filipina dan Thailand dengan skor 56%, Vietnam dan Indonesia dengan angka 52%, Singapura 47% dan Malaysia 41%.
Toh, walaupun mayoritas konsumen dan pemilik usaha memilih rute pemasaran digital, masih ada usaha kecil yang belum mengikuti tren ini. Harus diakui hal itu karena sebagian besar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) belum sepenuhnya melek teknologi. Data dari McKinsey Global Institute malah menunjukkan hanya 5% UKM yang sudah mampu bertransaksi online.
Berangkat dari kondisi tersebut, Iqbal Maulana mendirikan Optima Digital Advertisa, sebuah usaha rintisan yang fokus membantu para pelaku UMKM memanfaatkan pemasaran online (digital marketing).
“Kami mendirikan usaha rintisan ini untuk membantu para UMKM yang belum pernah mengiklankan produknya melalui digital terutama untuk Facebook,” ucap Iqbal yang juga adalah CEO dari PT Optima Digital Advertisa (ODA) kepada youngster.id saat ditemui pada ajang Payoneer Digital Marketing Revolution 2018 belum lama ini.
Jadi ini adalah perusahaan digital berbasis layanan jasa yang fokus terhadap Facebook Marketing. Menariknya, ODA yang didirikan pada Oktober 2014 ini menyasar pasar UMKM. Menurut Iqbal, hal itu dikarenakan mereka melihat besarnya potensi dari lini bisnis ini.
Saat ini, ada 62,92 juta unit usaha atau 99,92% dari total unit usaha di Indonesia adalah UMKM, dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 60%. Juga, penyerapan tenaga kerja 116,73 juta orang atau 97,02% dari total angkatan kerja yang bekerja.
“Visi dan misi kami adalah untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan UMKM Indonesia melalui digital agency yang dapat dipercaya,” ujarnya.
Jualan Kaos
Iqbal mengakui bahwa awal usaha ini bukanlah sebagai konsultan marketing digital. Namun sebagai generasi milenial dia memang sejak awal sudah melihat bahwa jejaring di media sosial memiliki banyak manfaat untuk bisnis. Bahkan dia sempat menjual aneka kaos dengan memanfaatkan Facebook Page, dengan nama KaosGamers.com.
Sebagai anak muda hobi game, dia memanfaatkan jejaring sosial untuk menjual kaos distro dengan rancangan game-game terkenal. Dari bisnis inilah sulung dari tiga bersaudara ini melihat sisi lain Facebook sebagai platform media sosial yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. “Banyak pelaku UKM yang puas menggunakan Facebook sebagai alat pemasaran karena ada hasil terukur untuk mempromosikan merek dan produk mereka,” ujarnya.
Persentuhannya dengan dunia pemasaran digital semakin kuat ketika kemudian dia sempat bekerja di sebuah perusahaan konsultan penyedia jasa Search Engine Optimization (SEO). Bahkan Iqbal sempat menjadi Facebook Ads Manager bagi Fanspage-id.com untuk area Jakarta. Dia juga terlibat dalam Trainer Indonesia Facebook Classroom Batch 1.
Bekal semua itu membuat pemuda kelahiran Jakarta, 26 Desember 1992 ini memberanikan diri mendirikan ODA yang merupakan usaha di bidang pengembangan strategi brand digital, pertumbuhan website, dan pengembangan kreatif web yang terintegrasi pada layanan Favebook Ads.
“Menggunakan Facebook Ads untuk menambah traffic blog bisa lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan SEO, karena kami proaktif menemukan pembaca kami bahkan sebelum mereka melakukan ‘pencarian’. Salah satu yang paling menarik dari Facebook Ads adalah kami bisa menentukan target iklan kami dengan sedetail mungkin. Hali ini dimungkinkan karena database yang dimiliki Facebook sangat masif dan rinci. Jadi kami bisa menentukan target sampai sedetail ini. Target spesifik seperti ini dapat membuat iklan kami menjadi lebih hemat biaya dan tepat sasaran,” papar Iqbal.
Untuk memulai usaha ini dia mengaku mengucurkan modal sekitar Rp 50 juta. Dan dalam waktu singkat modal itu kembali. “Balik modal di bulan pertama. Sedangkan modal awal Rp 50 juta. Uangnya dipergunakan untuk keperluan kantor, seperti beli laptop dan peralatan lain, sewa tempat dan sisanya untuk biaya marketing,” ungkapnya bangga.
Iqbal bersama 9 orang timnya kemudian memutuskan untuk lebih menangani pelaku UMKM. Hal itu karena dia menilai belum semua penjual tahu cara efisien untuk memasarkan produk melalui layanan media sosial, terutama facebook.
“Dengan memanfaatkan pemasaran online, maka usaha UMKM dapat bersaing head to head dengan merek dan perusahaan besar. Selain itu, pengusaha kecil dapat melakukan efisiensi biaya, mengemat pengeluaran dengan sumber daya yang terbatas,” ungkapnya.
Keliling Indonesia
Diklaim Iqbal, hingga saat startup yang didirikannya itu telah menjangkau lebih dari 1.500 klien. “Hingga saat ini sudah ada lebih dari 1.500 UMKM yang bergabung dengan Advertisa dan telah menggunakan jasa kami. Mereka cukup puas dan terbantu dengan kehadiran kami di sini, karena dengan adanya sistem digital marketing, para UMKM bisa merasakan langsung selain produk bisa mudah untuk berpromosi melakukan iklan, melalui cara digital juga dapat lebih mengembangkan bisnis mereka ke depannya,” ungkapnya.
ODA juga tetap mengedepankan media sosial Facebook karena memiliki berbagai tools pemasaran.
Lebih lanjut, Iqbal memaparkan saat ini Facebook juga sudah mengaktifkan fitur Shop Section pada Facebook Pages, juga menyediakan platform pemasangan iklan dalam Bahasa Indonesia dalam menjalankan Facebook Ads yang efektif.
Iqbal menyarankan, agar iklan yang dibuat efektif maka para UMKM memsti memperhatikan beberapa hal. Antara lain: pastikan audiens yang dituju sesuai dengan obyektif bisnis, buatlah posting yang berpotensi viral dengan mengikuti pola tren namun tetap konsisten dengan tema blog. Lagi, buat headline yang catchy karena 80% orang yang mengklik konten itu karena tertarik dengan headline-nya. Juga, dan Thumbnail Must Be Thumb Friendly : Hanya gunakan gambar thumbnail yang menarik, kontras dan unik agar orang yang melihatnya tertarik untuk mengklik dan mengunjungi blog kita.
Bagi Iqbal, Facebook juga telah menjalankan program untuk mendukung UKM di Indonesia. Dia juga turut terlibat dalam pelatihan di sejumlah kota seperti Bandung, Surabaya dan Jakarta. Bahkan Iqbal dipercaya oleh Facebook untuk keliling Indonesia.
“Melalui kesempatan ini, saya juga bisa berkeliling ke Indonesia mendapat tugas dari Facebook membantu para UKM di Indonesia dengan cara mengedukasi mereka secara langsung untuk memperkenalkan cara berpromosi melalui cara digital marketing ini,” ujarnya.
Meski demikian, Iqbal mengaku usahanya bukan berarti tidak menemui kendala. “Kendala tehnik dalam perjalanan usaha memang nggak ada. Biasanya masalah yang dihadapi oleh advertising agency sebenarnya lebih ke SDM aja, karena tak mudah untuk menemukan tim yang cocok apalalagi ini sifatnya bisnis. Dan, tim itu sangat penting sekali untuk kemajuan dan pengembangan bisnis ke depannya. Makanya untuk hal itu kami selalu selektif dalam mencari tim itu sendiri,” imbuhnya.
Iqbal juga tidak merasa terancam dengan semakin banyaknya startup yang juga menyasar UKM. “Saya nggak khawatir bila ada persaingan, karena melihat Indonesia ini masih sangat luas. Justru dengan adanya perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama kami malah terbantu karena memiliki niat yang sama menumbuhkembangkan dan memajukan bisnis UKM di Tanah Air, mungkin di situ untuk mencapai tujuan sama kami bisa lebih berkolaborasi sifatnya, ketimbang bersaing,” pungkasnya.
===================================
Iqbal Maulana
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 26 Desember 1992
- Pendidikan : SMA Taman Harapan 1 Bekasi
- Mulai Usaha : 2014
- Nama Usaha : PT Optima Digital Advertisa
- Jabatan : Founder & CEO
- Modal Awal : sekitar Rp 50 juta
- Jumlah Tim : 9 orang
- Jumlah Klien : sekitar 1.500 klien
====================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post