IRN Sedia Rp 3 miliar Untuk Dana Riset Pangan Mahasiswa

Indofood Riset Nugraha (IRN) memberikan bantuan dana riset mahasiswa. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - PT Indofood Sukses Makmur Tbk gelar program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2018 – 2019. Program ini akan memberikan bantuan dana riset kepada 58 mahasiswa S1 dari berbagai universitas di Indonesia.

“Tahun ini, kami menerima 224 proposal penelitian. Dan setelah diseleksi oleh tim pakar IRN, terpilihlah 58 proposal untuk didanai,” jelas Suaimi Suriady, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk sekaligus Ketua Program IRN, pada penandatanganan MoU, Kamis (6/9/2018) di Indofood Tower, Sudirman, Jakarta Pusat.

Dengan adanya program IRN ini, Suaimi berharap dana yang diberikan dapat bermanfaat untuk mempercepat riset mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya. Sehingga para mahasiswa yang menerima dana bantuan ini bisa punya kontribusi positif bagi ketahanan pangan dan gizi Indonesia.

Pada periode ini, Indofood menyiapkan dana bantuan riset sebesar Rp 3 miliar. Suaimi mengatakan anggaran yang dialokasikan tersebut 15% lebih besar dibandingkan anggaran periode sebelumnya.

Selain bantuan dana riset, para mahasiswa juga mendapatkan pendampingan dan bimbingan teknis dari tim pakar IRN selama melakukan penelitian. IRN periode 2018 – 2019 mengambil tema ‘Mencerdaskan Bangsa Melalui Kemandirian Pangan Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal Secara Berkelanjutan’.

“Kami juga memberikan penghargaan bagi tiga peneliti terbaik periode 2017 – 2018,” ungkapnya.

Kriteria penilaian meliputi tiga aspek, yaitu kualitas penelitian, proses penelitian dan performance peneliti dalam mempresentasikan penelitiannya. Ketua tim pakar IRN periode 2018, Prof. Purwiyatno Hariyadi menjelaskan sebagian besar proposal yang masuk mengangkat topik potensi dan kearifan lokal di daerah masing-masing.

“Proposal yang masuk bukan tentang komoditas apa, tapi lebih ke potensi komoditas di daerahnya. Ada yang mengangkat jagung, ada banyak juga tentang ikan, ada pula tentang serangga. Beragam dan dinamis,” paparnya.

Pada IRN periode 2018 ini, tim pakar IRN juga akan memilih tiga peneliti terbaik. Pemenangnya akan mendapat kesempatan mengikuti Scientific Tour ke Singapura untuk melihat dan mengamati proses penelitian dan prasarana penelitian yang lebih mumpuni.

Penerima penghargaan Peneliti Terbaik IRN periode 2017 – 2018 adalah Fadjar Rachman Adji dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Grace Aprilia Tang’a dari Universitas Cendrawasih (Uncen), dan Junda Fauzul Izza dari Universitas Brawijaya (UB).

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version