youngster.id - Implementasi kota cerdas(smart city) jadi solusi banyak dilakukan kota. Namun dibutuhkan evaluasi dan pemetaan kondisi kota agar inovasi dapat sesuai kondisi dan karakteristik setiap kota di Indonesia.
Untuk itu ITB bersama Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas dan Asosiasi Pemerintah Kota Indonesia akan menggelar Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017. Kegiatan ini sebagai upaya pemetaan sehingga setiap kota mampu menjadi Kota Cerdas berdasarkan potensi dan karakter lokal.
Suhono Harso Supangkat, Inisiator Smart City dan Guru Besar ITB mengatakan permasalahan kota seperti kemacetan, kejahatan, lingkungan dan lainnya kian kompleks. Hal ini menyebabkan adanya kebutuhan inovasi dalam mengatasi permasalahan kota.
“Melalui Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) yakni sebuah kegiatan yang dilakukan untuk pemetaan sehingga setiap kota mampu menjadi Kota Cerdas berdasarkan potensi dan karakter lokal, diharapkan kota mampu berinovasi berdasarkan kondisi dan karakteristiknya,” ungkap Suhono dalam siaran pers, Jumat (28/4/2017).
Kegiatan ini akan dimulai pada bulan Mei 2017 hingga Oktober 2017 melalui proses evaluasi diri, survei hingga validasi data dan analisis. Menurut rencana acara ini akan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia tgl 4 Mei di Istana Wapres.
Semua wali kota diundang untuk menghadiri acara ini sekaligus mengadakan semacam talk show dengan mengundang 3 Kementrian, Kemendagri, Bappenas dan Kemkominfo serta Apeksi dan Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC). Acara ini juga mengundang stake holder lainnya seperti Industri penyedia solusi smart city maupun pemerintah pusat terkait.
Menurut Suhono, banyak persepsi membangun kota cerdas hanya membangun Command Center saja atau aplikasi, tetapi tidak melihat aspek ekosistem lainnya seperti manusia, budaya sebelumnya hingga tata kelola.
Inti dari kegiatan ini adalah mengenalkan model ukuran kematangan kota cerdas di Indonesia. Sejauh mana tingkat kesiapan kota kota dalam membangun kota nya sehingga warganya bisa hidup nyaman, bahagia, sejahtera yang berkelanjutan.
Suhono menjelaskan, tujuan dari RKCI tersebut adalah,melakukan pengukuran kinerja pengelolaan kota tergadap pelayan masyarakat. Untuk memberikan gambaran yang lebih komphrehensif mengenai kondisi kota dan permasalahan di dalamnya. Memberikan pedoman bagi stake holder kota dalam membangun layanan kota. Sebagai proses evaluasi berkelanjutan dalam implementasi smart city di kota kota Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post