ITDRI Gandeng Huawei Kembangkan Kurikulum Data Science

data science

Data science(Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital Indonesia sampai 2030. Menanggapi kebutuhan yang tinggi itu, PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk), melalui Telkom Corporaten University-Indonesia Telecommunication and Digital Research (CorpU-ITDRI), mengembangkan kurikulum data science. Kurikulum tersebut dikembangkan bekerja sama dengan Huawei Indonesia.

SGM-Chairman Telkom CorpU-ITDRI, Jemmy V. Cofindo mengatakan, pemgembangan kurikulum tersebut untuk membantu merealisasikan target pencetakan 600 ribu talenta digital per tahun.

“Sesuai dengan aspirasi Indonesia Maju yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Telkom melalui ITDRI telah menginisiasi kerjasama dengan Penta-Helix, dengan membuat berbagai program akselerasi di bidang learning, research and innovation, yaitu joint learning, joint curriculum, joint research dan inovasi bersama yang sesuai,” kata Jemmy dalam keterangan pers, Jumat (15/10/2021).

Data Science, menurut dia, dipilih karena lingkupnya paling luas di seluruh industri/sektor yang ada dan juga merupakan fundamental untuk mengekstrak suatu informasi berharga dari data (sumber) hingga menghasilkan keputusan yang berdampak pada bisnis. Lebih dari itu, Data Science juga membantu pembuatan, perencanaan strategis, dan lainnya.

“Seorang invidu yang mempelajari Data Science dapat mengarah pada keunggulan kompetitif suatu bisnis berdasarkan persaingan bisnis yang ada,” tuturnya.

Sebelum mengembangkan kurikulum Data Science, ITDRI dan Huawei Indonesia juga sepakat untuk memulai perjalanan pengembangan bakat Talenta Digital dengan mengadakan assessment terkait kurikulum tersebut. Setelah dilakukan assessment, sebagai implementasi dari Joint Curriculum Data Science, ITDRI bersama Huawei Indonesia menggelar sebuah lokakarya bertajuk “The New Horizon of Data Science”.

“Tak sampai disitu, hasil kolaborasi ITDRI dengan Huawei Indonesia tersebut juga diunggah ke dalam aplikasi myDigiLearn milik Telkom CorpU agar dapat diakses dan dipelajari oleh publik,” kata Jemmy.

Solution Director Huawei Indonesia, Robert Bihan, mengatakan, kerja sama tersebut menjadi upaya Huawei untuk membantu merealisasikan target untuk mengangkat perekonomian Indonesia agar mampu menembus peringkat 10 ekonomi terbesar dunia pada 2030. Ia menilai, target tersebut patut didukung bersama.

“Dibutuhkan kolaborasi antar-ekosistem pemangku kepentingan untuk mengubah tantangan tersebut menjadi sebuah peluang,” katanya.

Untuk membantu merealisasikan visi tersebut, menurut dia, Huawei Indonesia telah menjalankan program Huawei 100K Talenta Digital. Melalui program ini, Huawei Indonesia bertekad turut melahirkan 100 ribu SDM bertalenta digital yang berkompetensi dalam kurun waktu 5 tahun.

“Pengembangan kurikulum dengan ITDRI adalah salah satu langkah yang diambil Huawei Indonesia untuk memenuhi komitmen tersebut,” katanya.

Robert menyebutkan, kurikulum data science yang dikembangkan bersama oleh ITDRI dan Huawei Indonesia untuk Telkom CorpU ini bertujuan membuat pembelajaran data menjadi lebih menyenangkan dan mudah untuk dipahami. Harapannya, hasil kerja sama tersebut akan melahirkan talenta-talenta baru di bidang Data Science yang dapat memberikan dampak nyata bagi kemajuan dan kemandirian teknologi di Indonesia.

“Selebihnya, ITDRI dan Huawei Indonesia juga akan terus berkolaborasi untuk mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia,” kata Robert.

Ia mengatakan, Huawei percaya bahwa kegiatan-kegiatan edukatif yang akan digelar Huawei Indonesia dengan menggandeng Telkom CorpU-ITDRI akan terus berkontribusi dalam turut mewujudkan visi Indonesia maju, termasuk dalam rangka menjadikan negeri ini sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital dunia yang patut diperhitungkan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version