Jangkau 38 Juta Pengguna, Ruangguru Siap Masuk Ke Pasar Offline

Ruangguru Founders

(ki-ka) Iman Usman, dan Belva Devara, Founder Ruangguru. (Foto: stevy widia/youngster.id)

youngster.id - Memasuki pasca pandemi Covid-19, layanan edutech Ruangguru berhasil mempertahankan kinerja bahkan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Startup ini melaporkan telah menjangkau 38 juta pengguna dan diakses hingga 200 juta kali per bulan.

Demikian Laporan Dampak Ruangguru 2022. Direktur Utama dan Founder Ruangguru Adamas Belva Syah Devara menyampaikan, laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban dan komitmen sosial dari berbagai produk, program, dan inisiatif sosial yang telah dihasilkan oleh Ruangguru sepanjang tahun 2021.

“Kami bisa mempertahankan pertumbuhan dari tahun ke tahun dari sebelum pandemi hingga sekarang pasca pandemi. Faktor ini didukung oleh konten yang dibuat Rungguru yang selalu baru. Konten ini makin relevan dan memudahkan cara belajar pengguna,” kata Belva dalam jumpa pers virtual, Senin (20/6/2022).

Meski demikian, Belva menungkapkan, memasuki masa pasca pandemi Ruangguru akan mulai fokus ke pasar offline. “Belakangan ini kami sudah menggabungkan pelajaran online dan offline. Kedepan jika pandemic sudah berakhir kami akan lebih fokus ke offline ini. Karena belajar itu tidak semua bisa dilakukan online, ada hal yang secara offline perlu seperti kerja kelompok, interpersonal skill dan membangun relasi,” ungkap Belva.

Untuk itu Ruangguru telah mengakuisisi Brain Academy dan yang terbaru Kalananti. “Kami akan masuk ke vertikal lain dalam bisnis pendidikan. Termasuk merambah kami merambah ke pelajaran bahasa inggris lewat Brain Academy, skill academi, Ruang Kerja. Yang terbaru , kami baru saja mengakuisi startup Kalananti, coding school untuk anak-anak,” ungkap Belva.

Menurut dia, langkah akuisisi Kalananti itu dilakukan untuk mendukung pengalaman belajar dari para siswa. “Coding adalah hal yang belum kami garap, itu yang akhirnya memutuskan mengakuisisi hal itu. Kedepan kami juga akan menggarap vertical lain agar manfaatnya akan dapat dirasakan sebanyak mungkin siswa di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Direktur Operasional Ruangguru Iman Usman mengatakan, saat ini layanan Ruangguru telah digunakan oleh lebih dari 38 juta pengguna di Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Ruangguru menyediakan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, seperti video belajar berlangganan, bimbingan belajar langsung, sistem tata kelola pembelajaran untuk sekolah, pelatihan soft skills online, dan aplikasi pelatihan untuk korporasi.

“Kami bisa menjaga pertumbuhan dari sebelum pandemi hingga sekarang. Salah satunya lewat fitur baru yang dihasilkan, seperti fitur adapto sehingga pengalaman belajar jadi makin menarik dan komperhensif. Selain itu kami juga menyelenggarakan berbagai event kompetisi, kuis hingga kompetisi fotografi, melukis,” kata Iman.

Dia memaparkan, Ruangguru telah membuat lebih dari 70ribu video belajar, dan 40 juta soal latihan dan Tanya jawab dengan pengguna. Selain itu, menyediakan lebih dari 300 program pelatihan kesiapan dan keterampilan kerja. Seperti menyelenggarakan bimbingan karir intensif yang diikuti oleh 32.257 peserta. Hasilnya, dalam jangka waktu 3 bulan setelah pelatihan selesai, 43% peserta berhasil membuka usaha kecil dan menengah dan 32% peserta mengalami kenaikan pendapatan.

Ruangguru juga memberikan pelatihan gratis kepada ribuan angkatan kerja muda dengan bermitra dengan puluhan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di 26 provinsi di Indonesia.

“Kami juga menyediakan lebihd ari 30 pendanaan program pendidikan masyarakat yang dibantu lewat platform ruangpeduli.org,” ujar Iman. Alhasil ada lebih dari 33 juta ppengguna belajar melalui Ruangguru dan Skill Academy. Ada lebih dari 14 juta pengguna mengikuti sekolah online Ruangguru gratis selama masa pandemi.

Ruangguru juga memberikan program pelatihan guru gratis bagi lebih dari 52 ribu guru dan modul pelatihan guru gratis bagi lebih dari 340 ribu guru, serta memberikan beasiswa afirmatif pendidikan Ruangguru bagi lebih dari 21 ribu pelajar.

“Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi. Dengan tekad untuk terus memajukan kualitas pendidikan di Indonesia, semangat kami terus berkobar melihat deretan prestasi gemilang hasil kemitraan strategis dengan para pemangku kepentingan, penggiat dunia pendidikan, dan mitra lain yang berbagi visi serupa dengan kami,” pungkas Iman.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version