youngster.id - Pada awalnya, Zipmex lahir dengan janji besar: demokratisasi akses kripto untuk masyarakat Asia Tenggara. Ia muncul pada saat dunia sedang dilanda euforia blockchain—ketika harga Bitcoin terus menanjak, dan jargon “masa depan keuangan” terdengar di setiap konferensi teknologi.
Di tengah hiruk pikuk itu, dua pendiri muda membawa ambisi besar mereka ke panggung regional. Zipmex tidak sekadar ingin menjadi bursa kripto. Ia ingin menjadi institusi keuangan digital bagi sebuah kawasan yang sedang mencari harapan di luar bank tradisional.
Mimpi Besar yang Dibangun dari Dua Karakter Berbeda
Didirikan oleh Marcus Lim dan Akalarp Yimwilai pada 2018, Zipmex merupakan bursa kripto berfokus Asia Tenggara yang menawarkan layanan perdagangan aset kripto, kustodian, serta produk berimbal hasil tinggi (Earn) di Thailand, Indonesia, Singapura, dan Australia.
Marcus dan Akalarp bertemu sebagai dua figur dengan pengalaman dan kekuatan yang saling melengkapi.
Marcus, pengusaha Australia lulusan OneFlare, memahami bagaimana membangun perusahaan dan—yang tidak kalah penting—bagaimana berbicara dengan investor. Gaya komunikasinya lugas, ekspansif, dan penuh percaya diri. Ia bisa mengubah pitch deck menjadi kisah tentang masa depan, dan meyakinkan modal ventura bahwa Zipmex adalah “Coinbase versi Asia Tenggara” yang sedang menunggu untuk meledak.
Sementara Akalarp, berlatar hukum dan birokrasi Thailand, menawarkan sesuatu yang jauh lebih langka: akses. Dengan gelar master dari Georgetown dan doktor di bidang administrasi publik, ia memahami bahasa regulator, budaya kekuasaan, dan seluk-beluk perizinan yang sering kali menjadi hambatan besar bagi startup kripto. Keduanya membagi peran secara halus—Marcus menangani panggung global, Akalarp mengamankan panggung domestik.
Dari ruang kantor sederhana, mereka menyusun sebuah visi: membuat masyarakat Asia Tenggara dapat membeli, menyimpan, dan mendapatkan imbal hasil aset digital dengan cara yang aman dan sederhana. Dunia kripto terasa kompleks, penuh risiko, dan sering kali liberal tanpa pengawasan. Zipmex ingin menghadirkan kedisiplinan bank dengan imbal hasil ala DeFi—kombinasi berbahaya yang saat itu terdengar sangat menjanjikan.
Mengisi Kekosongan yang Belum Terjawab oleh Pasar
Pada 2018–2020, Asia Tenggara berada dalam posisi unik. Minat terhadap kripto tumbuh, tetapi infrastrukturnya belum menyusul. Bursa luar negeri terasa jauh dan sulit dipercaya, sementara DeFi justru terlalu teknis untuk orang awam. Bank tradisional tidak tertarik dan terlalu lambat beradaptasi.
Zipmex membaca situasi itu sebagai peluang besar. Mereka ingin menjadi solusi tunggal yang mengisi seluruh celah:
- platform terlisensi,
- aplikasi mudah digunakan,
- layanan kustodian,
- dan produk berimbal hasil tinggi seperti tabungan bank—tetapi jauh lebih menggiurkan.
Bagi publik, Zipmex muncul sebagai “tempat aman” untuk masuk ke dunia kripto. Iklan billboard mereka terpampang di mana-mana. Influencer, media arus utama, hingga bank besar mulai menyebut nama Zipmex sebagai pemain serius dalam industri aset digital.
Pada tahun 2020, nilai transaksi mereka telah menembus US$650 juta. Kemudian dana mulai mengalir deras: seed funding jutaan dolar, Series A, lalu Series B senilai US$41 juta yang dipimpin oleh Krungsri Finnovate—afiliasi Bank Ayudhya, bagian dari konglomerasi finansial raksasa MUFG.
Di puncaknya, Zipmex berada dekat dengan valuasi US$400 juta–US$1 miliar. Bahkan, ada rencana akuisisi oleh Coinbase senilai US$700 juta. Jika terwujud, Zipmex akan menjadi salah satu exit terbesar dalam sejarah startup kripto Asia Tenggara.
Segalanya terlihat berjalan sempurna.
ZipUp dan Token ZMT: Mesin Pertumbuhan yang Membawa Risiko Mengintai
Seperti banyak bursa kripto, Zipmex menemukan bahwa cara tercepat menarik pengguna adalah imbal hasil tinggi. Maka lahirlah ZipUp dan ZipUp+.
Produk ini tampak seperti tabungan: pengguna menyetorkan aset, dan Zipmex memberi imbal hasil 10–14% APY. Dalam dunia di mana bank konvensional hanya memberi bunga 2%, angka itu terasa magis.
Tetapi untuk mewujudkan imbal hasil tinggi tersebut, Zipmex memindahkan dana pengguna dari entitas teregulasi (seperti Zipmex Thailand) ke entitas luar negeri—kebanyakan di Singapura—yang pengawasannya jauh lebih longgar.
Di situlah dana tersebut dipinjamkan kepada institusi seperti Babel Finance dan Celsius, dua “raksasa” DeFi yang pada masa itu tampak kokoh.
Sebagai pelengkap ekosistem, Zipmex meluncurkan token ZMT: semakin banyak orang memegang ZMT, semakin besar imbal hasil ZipUp+. Pertumbuhan pun makin cepat.
Namun seperti banyak cerita dalam industri kripto, pertumbuhan cepat ini dibangun di atas pondasi yang rapuh: dua mitra peminjam besar yang ternyata penuh risiko.
Retakan Kecil yang Menjadi Jurang Besar
Awal 2022 adalah titik balik. Terra (LUNA/UST) ambruk, Three Arrows Capital runtuh, dan efek domino merambat ke seluruh industri.
Celsius membekukan penarikan.
Babel Finance menyusul.
Di balik layar, Zipmex sedang menahan napas. Mereka memiliki eksposur:
- US$48 juta ke Babel,
- US$5 juta ke Celsius.
Total US$53 juta dana pelanggan terkunci—jumlah yang sangat besar untuk perusahaan yang sedang tumbuh cepat.
Namun alih-alih mempublikasikan fakta buruk itu, Zipmex mencoba menunda, memberi penjelasan yang samar:
“Karena volatilitas pasar, kami untuk sementara menghentikan penarikan.”
Kalimat itu memicu kepanikan. Pengguna berbondong-bondong mencoba menarik dana. Tetapi tidak ada yang benar-benar bisa keluar.
Regulator Thailand mulai bergerak.
Kejatuhan yang Tidak Terhindarkan
Dalam hitungan minggu, Zipmex berubah dari bursa regional menjanjikan menjadi institusi kripto yang lumpuh.
Pada Agustus 2022, para pemegang saham besar mendesak Marcus Lim mundur. Zipmex meminta moratorium pengadilan Singapura untuk mencegah tuntutan serentak dari kreditur.
Namun kisah penyelamatannya lebih dramatis daripada trailer film:
- V Ventures, calon investor penyelamat, menjanjikan investasi US$100 juta.
- V Ventures gagal membayar cicilan pertama senilai US$1,25 juta.
- Pembayaran berikutnya juga tidak dilakukan.
- Restrukturisasi berulang kali direvisi.
Pada Maret 2023, ratusan karyawan di Thailand dikabarkan tidak menerima gaji. Unit usaha ZipX dibubarkan.
Rencana pemulihan akhirnya memperkirakan bahwa kreditur hanya mungkin menerima 5,1% dari total klaim—itu pun jika restrukturisasi berjalan.
Pada 2024–2025, drama ini memasuki babak akhir:
- SEC Thailand menuduh Zipmex menyembunyikan fakta material tentang pemindahan dana pengguna.
- Lisensi Zipmex Thailand dicabut.
- Akalarp didakwa melakukan penipuan publik.
- Pada Februari 2025, ia dijatuhi hukuman 5 tahun penjara.
Sementara itu, Zipmex Indonesia, Singapura, dan Australia tak lagi memiliki masa depan yang jelas.
Zipmex, startup yang pernah mengincar status unicorn, kini menjadi salah satu cerita kejatuhan paling dramatis dalam sejarah kripto Asia Tenggara.
Kesalahan Fatal yang Menghancurkan Semuanya
Pada akhirnya, tragedi Zipmex dapat ditelusuri pada dua titik rapuh:
1. Manajemen Risiko yang Nyaris Tidak Ada
Seluruh model Zipmex bergantung pada dua lembaga peminjam yang punya leverage tinggi dan risiko ekstrem. Tidak ada diversifikasi yang berarti. Ketika keduanya jatuh, Zipmex tidak punya bantalan.
2. Kepercayaan yang Dikhianati
Zipmex menjual cerita sebagai bursa “teregulasi” yang aman. Namun praktik bisnisnya memindahkan dana pengguna ke luar negeri dan meminjamkan ke institusi berisiko tinggi tanpa penjelasan transparan.
Ketika publik mengetahui kebenarannya, kepercayaan runtuh—dan saat kepercayaan runtuh, tidak ada startup keuangan yang bisa bertahan.
Kronologi Runtuhnya Zipmex (2018–2025)
|
Periode |
Tanggal/ Tahun |
Peristiwa Kunci |
|
2018–2021: Kebangkitan |
Aug 2018 |
Zipmex didirikan. |
|
Jan 2019 |
Pendanaan seed US$1,9 juta. |
|
|
Sep 2019 |
Pendanaan tambahan US$3 juta. |
|
|
2020 |
Zipmex Thailand mendapat lisensi exchange & broker dari Kemenkeu/SEC Thailand. |
|
|
Jan 2021 |
Pendanaan Series A US$6 juta (total pendanaan mencapai US$10,9 juta). |
|
|
2021 |
ZipUp/ZipUp+ diluncurkan dengan APY 10%+. |
|
|
Aug 2021 |
Series B US$41 juta. |
|
|
Sep 2021 |
Tambahan pendanaan US$11 juta. |
|
|
Jun 2022 |
Coinbase memulai negosiasi akuisisi senilai US$700 juta, namun kemudian batal. |
|
|
2022: Tkamu-tkamu Bahaya |
May 2022 |
Terra (LUNA/UST) ambruk → memicu kebangkrutan 3AC. |
|
12 Jun 2022 |
Celsius membekukan penarikan. |
|
|
17 Jun 2022 |
Babel Finance menghentikan transaksi. |
|
|
Mid 2022 |
Zipmex memiliki eksposur: US$48 juta ke Babel, US$5 juta ke Celsius → total US$53 juta dana pengguna terkunci. |
|
|
20 Jul 2022 |
Zipmex membekukan penarikan. |
|
|
Agustus 2022 |
2 Aug 2022 |
Penarikan terbatas dibuka kembali. |
|
15 Aug 2022 |
Pengadilan Singapura memberi moratorium 3 bulan. |
|
|
16 Aug 2022 |
Pemegang saham menuntut CEO Marcus Lim mundur. |
|
|
Aug 2022 |
Zipmex menggelar EGM membahas rencana pemulihan. |
|
|
Des 2022 – 2023: Upaya Penyelamatan Gagal |
Dec 2022 |
Zipmex umumkan kesepakatan penyelamatan dengan V Ventures (mengakuisisi 90% Zipmex senilai US$100 juta). |
|
23 Mar 2023 |
V Ventures gagal membayar cicilan US$1,25 juta → kesepakatan terancam batal. |
|
|
Mar 2023 |
Zipmex melikuidasi ZipX (unit VC). 200+ karyawan Thailand tidak dibayar. |
|
|
30 Mar 2023 |
Pengadilan Singapura mengesahkan rencana restrukturisasi Zipmex. |
|
|
Apr 2023 |
Zipmex mengonfirmasi investor melewatkan 4 kali pembayaran. |
|
|
Jun 2023 |
Zipmex mengajukan perpanjangan moratorium. |
|
|
2023 |
V Ventures resmi mundur. Zipmex menyusun skema baru dengan proyeksi kreditur hanya menerima 5,1% klaim (likuidasi biasa hanya 1,6%). |
|
|
2024–2025: Aksi Regulator |
8 Feb 2024 |
SEC Thailand menjerat mantan CEO/co-founder Akalarp Yimwilai dengan pasal penipuan. |
|
10 Jun 2024 |
Lisensi Zipmex Thailand dicabut sepenuhnya. |
|
|
17 Feb 2025 |
Majalah Money & Banking melaporkan Akalarp dijatuhi hukuman 5 tahun penjara atas penipuan publik dalam kasus Zipmex. |
Pelajaran yang Tertulis Dengan Harga Sangat Mahal
Kisah Zipmex adalah pengingat keras bahwa:
- Regulasi bukan hanya stempel; ia adalah tanggung jawab.
- Yield tinggi selalu berarti risiko tinggi—dan pengguna berhak mengetahui apa yang terjadi di balik layar.
- Transparansi adalah oksigen industri keuangan.
Zipmex tidak kalah oleh pesaingnya. Ia runtuh oleh dirinya sendiri—oleh janji berlebihan, oleh risiko yang disembunyikan, dan oleh kepercayaan yang dikelola seperti chip poker.
Dan seperti banyak startup yang tumbuh terlalu cepat, Zipmex mengajarkan satu hal penting bagi generasi berikutnya:
Pertumbuhan bisa dibeli, tetapi kepercayaan tidak pernah bisa ditebus. (*AMBS/diolah dari berbagai sumber)
















Discussion about this post