youngster.id - Sejak tahun 2018 lalu JD.ID fokus pada strategi O2O (online-to-offline), dimana strategi bisnis omni-channel yang mengkombinasikan dua saluran bisnis berbeda (online dan offline) untuk melengkapi satu sama lain. Tahun ini JD.ID bekerjsama dengan Sinarmas Land menghadirkan gerai JD HUB.
Head of Offline Business JD.ID Eyvette Tung mengatakan, strategi ini diterapkan oleh JD.ID guna meningkatkan penjualan bisnis offline melalui kehadiran platform online, serta meningkatkan lalu lintas bisnis offline melalui konversi ke titik pick-up platform online.
“Kami percaya bahwa JD HUB akan memberikan nilai tambah bagi para pelanggan setia JD.ID, karena letak-nya yang dekat & strategis, serta suasana toko yang luas & nyaman. Dengan rangkaian promo yang menarik, pilihan produk yang berkualitas, serta ‘asuransi’ atas produk yang #DijaminOri, pengalaman belanja di JD HUB tentu tak akan kalah spesial dengan belanja di platform online JD.ID,” kata Eyvette dalam peluncuran gerai JD.HUB ketiga, Jumat (10/9/2021) yang berlokasi di The Elements Apartment Kuningan Jakarta.
JD HUB adalah toko retail offline milik JD.ID dengan konsep mini market, yang menjual berbagai produk makanan dan minuman kemasan, produk segar (buah-buahan, sayur-sayuran, dsb.), hingga berbagai produk kebutuhan sehari-hari. Gerai JD HUB ini merupakan implementasi dari perjanjian kerjasama strategis antara JD.ID dan Sinarmas Land, untuk mengisi ruang-ruang ritel di proyek milik Sinarmas Land.
Eyvette mengatakan, melalui JD HUB pihaknya berharap agar dapat senantiasa menghadirkan kemudahan, kenyamanan, serta kebebasan bagi para konsumen dalam memilih platform belanja yang paling sesuai untuk-nya. Baik memilih untuk membeli produk secara online di aplikasi JD.ID, kemudian mengambil-nya di gerai offline, atau-pun memilih dan membeli produk dari gerai offline terdekat untuk kemudian mengirimkan-nya ke alamat tujuan.
“Selain itu, dengan memanfaatkan fitur “Nearby Shops”, para pelanggan tidak hanya bisa belanja secara tatap muka di gerai JD HUB, melainkan bisa belanja kapan-pun dan dimana-pun melalui smartphone mereka, dengan durasi kirim yang lebih singkat (baik dengan metode self pick-up maupun kurir logistik dengan durasi 1 hingga 2 jam) dan ongkos kirim yang lebih murah,” katanya.
Saat ini tiga gerai offline JD HUB telah hadir di dua lokasi strategis di Jakarta, yakni di kawasan Karet Kuningan dan Gandaria, Jakarta Selatan. Selain pengembangan ruang ritel yang lebih luas, kedepan JD.ID juga akan menyediakan fitur pembayaran digital (billing payment platform) bagi warga di township dan proyek Sinarmas Land, serta menyediakan platform digital-marketing bagi Sinarmas Land dalam mempromosikan produk properti milik-nya, seperti residential, kantor, maupun ruang ritel, melalui teknologi virtual showroom maupun event webinar.
“Saya senang kemitraan JD.ID dengan Sinarmas Land. Melalui kerjasama ini, kami begitu diuntungkan karena dapat membangun dan mengembangkan ‘hub’ di kawasan yang strategis, di area perumahan maupun perkantoran,” tambah Eyvette.
Dengan membuka dan mengembangkan lebih banyak gerai O2O di kawasan perkantoran dan perumahan tanah air, JD.ID ingin mewujudkan misi-nya untuk menjadi platform e-commerce pertama dengan integrasi offline & online terbesar dan terluas di Indonesia.
Selain gerai offline, JD.ID juga telah memiliki 17 gerai JD HUB yang tersebar di Jakarta dan Surabaya, yang berfungsi sebagai titik pick-up bagi para pelanggan yang berbelanja secara online dan memanfaatkan fitur “Nearby Shops” di aplikasi JD.ID.
STEVY WIDIA