Jet Commerce Peroleh Rp900 Miliar Pada Putaran Pendanaan Seri B

Oliver Yang

Oliver Yang, Chief Executive Officer, Jet Commerce menunjukkan kemasan paket Jet Commerce di kantor pusat, Jakarta. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Perusahaan e-commerce enabler Jet Commerce menyelesaikan putaran pendanaan keduanya sebesar lebih dari US$60 juta, atau sekitar Rp900 miliar, pada putaran pendanaan Seri B.

Putaran pendanaan ini dipimpin oleh beberapa perusahaan modal ventura dunia, seperti Jinqiu Capital, Hidden Hill Capital, dan Zhejiang SilkRoad Fund. ATM Capital yang terlibat dalam putaran pendanaan Seri A lalu turut berpartisipasi kembali dalam seri ini, bersama Hui Capital dan investor lainnya.

Founder dan CEO Jet Commerce Group Oliver Yang mengatakan bahwa tambahan dana baru ini akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur ekosistem Jet Commerce, merekrut lebih banyak talenta lokal profesional, melakukan riset dan pengembangan teknologi, serta memperkuat kemampuan perusahaan dalam melakukan inkubasi merek.

“Kami percaya pendanaan dan dukungan dari para investor ini dapat semakin meningkatkan kapabilitas Jet Commerce dalam membantu para mitra brand kami menangkap peluang dari pesatnya pertumbuhan pasar e-commerce di Asia Tenggara,” kata Oliver, Selasa (30/8/2022).

Menurut Oliver, berkat struktur demografi Asia Tenggara yang berusia muda dan pesatnya laju penetrasi internet seluler, skala e-commerce di Asia Tenggara terus berkembang pesat dan prospek pasar pun diliputi optimisme, serta berpeluang untuk terus berlanjut.

Optimismenya terhadap potensi sektor e-commerce di pasar–pasar berkembang seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin, juga dikemukakan Chairman dan Managing Partner Hidden Hill Capital, Dongfang Hao.

“Kita dapat melihat dengan jelas bahwa seluruh pasar akan secara cepat beralih menuju online dan berfokus pada branding. Untuk itu, kami optimis layanan e-commerce menyeluruh seperti yang ditawarkan oleh Jet Commerce akan semakin bernilai tinggi, terutama bagi brand yang ingin memenangkan pangsa pasar di emerging market,” ungkap Hao.

Jet Commerce berdiri di Indonesia pada tahun 2017 dan telah berekspansi ke lima negara Asia lainnya seperti Thailand, Vietnam, Filipina, Cina, Malaysia, dalam lima tahun terakhir ini, dan telah memiliki lebih dari 1.000 tenaga kerja dengan 90%-nya merupakan talenta lokal di setiap negara.

Kini, perusahaan tengah mempersiapkan ekspansi selanjutnya ke dua negara lainnya yaitu Brazil dan Singapura. Guna semakin memperkuat bisnis regionalnya, pada tahun 2020 silam Jet Commerce pun membentuk grup perusahaan dan mendirikan kantor pusatnya di Hangzhou, Cina.

“Cina merupakan pusat e-commerce dunia dengan teknologi dan pola belanja online masyarakatnya yang sudah jauh lebih matang. Dengan berpusat di Cina, kami dapat memperluas jaringan dengan para pemimpin industri, dan belajar dari model bisnis mereka yang sudah terbukti kesuksesannya, untuk mendorong inovasi Jet Commerce selanjutnya,” jelas Oliver.

Berkat kehadiran Jet Commerce Group, kini perusahaan telah berhasil bermitra secara regional dengan beberapa brand kenamaan dunia seperti OPPO, Unicharm, DJI, Nivea, Shiseido, dan FOREO.

Selain memperluas jangkauannya ke berbagai negara lain, Jet Commerce pun terus memperkuat layanannya. Salah satunya adalah dengan menyediakan layanan baru berupa sistem omnichannel yang dimilikinya berkat kerja samanya dengan UPFOS, pada awal tahun ini.

Dengan memanfaatkan sistem ini, Jet Commerce mampu untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan operasional bisnis e-commerce mitra brand-nya. Selain mampu untuk menyederhanakan kompleksitas yang terjadi dalam operasi e-commerce, kini Jet Commerce mampu menangani lebih dari 100.000 pesanan per harinya berkat hadirnya sistem ini.

Lebih lanjut, pada bulan Juli lalu, Jet Commerce meluncurkan layanan Live Commerce melalui unit bisnis terbarunya yang bernama Lumbalumba, serta meresmikan pusat live streaming miliknya yang berisikan 14 studio live streaming berfasilitas lengkap.

“Kehadiran layanan dan fasilitas baru ini merupakan upaya Jet Commerce untuk selalu tanggap dalam beradaptasi dengan perubahan, dengan mengadopsi tren live shopping yang tengah berkembang pesat di industri e-commerce dunia,” kata Oliver.

Wang Haitong, CEO dan Chief Investment Officer Zhejiang SilkRoad Fund, salah satu investor pemimpin dalam putaran pendanaan ini menyampaikan apresiasinya atas perkembangan pesat Jet Commerce dalam lima tahun terakhir ini.

“Kami sangat mengapresiasi kemampuan Jet Commerce dalam melokalisasi strateginya sehingga berhasil memimpin industri jasa operasi e-commerce di Indonesia, dan terus berekspansi secara bertahap ke 7 negara lainnya hanya dalam waktu 5 tahun,” ucap Haitong.

Untuk itu, lanjut Haitong, pihaknya akan memberikan sumber daya dan dukungan penuh untuk membantu Jet Commerce melayani konsumen global dengan lebih baik, menetapkan model untuk operasi e-commerce lokal, dan menetapkan standar bagi brand yang ingin meraih pangsa pasar di luar negeri. (*AMBS)

 

Exit mobile version