Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Jika e-Commerce Tidak Hadir di Indonesia

26 September 2018
in Analyze, Headline
Reading Time: 4 mins read
Ada “Nakama” di Balik Sukses Tokopedia

Tokopedia sebagai marketplace di Indonesia (Foto: Istimewa/Youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa industri e-commerce adalah salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia.

Berbagai pemberitaan menyebutkan tentang pertumbuhan e-commerce ini. Misalnya, Shopee berhasil menembus 5,8 juta transaksi dalam waktu 24 jam saja saat kampanye “Super Shopping Day” pada 9 September 2018 lalu. Sementara itu, Tokopedia mengklaim bahwa mereka melayani 65 juta pengunjung dalam satu hari pada kampanye “Ramadhan Ekstra” dibulan Mei tahun ini. Tak kalah dari itu, Lazada juga memecahkan rekor dengan transaksi sebesar Rp1,6 triliun dalam program “Online Revolution” November tahun lalu.

Secara tidak langsung, pencapaian ini adalah cerminan kuatnya pertumbuhan industri belanja online di Indonesia belakangan ini. Potensi industri e-commerce Indonesia secara keseluruhan diprediksi masih akan tumbuh pesat beberapa tahun ke depan seiring semakin banyak orang menggunakan ponsel untuk berbelanja online.

Tapi, bagaimana jika suatu ketika industri e-commerce lenyap dari Indonesia? Adakah efek buruknya? Atau justru berdampak positif pada perekonomian kita?

Tim iPrice memprediksi, setidaknya ada lima dampak yang akan muncul bila tidak ada denyut e-commerce di Indonesia:

  1. Pertumbuhan ekonomi akan menurun.

McKinsey & Co. dalam studi mereka memprediksi nilai transaksi industri e-commerce di Indonesia akan meningkat dua kali lipat dalam jangka waktu 4 tahun mendatang. Tahun ini sendiri, jual beli online di Indonesia mampu menghasilkan nilai transaksi sekitar US$8 milyar. Angka tersebut sedikit banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara, khususnya dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) yang tahun ini meningkat 0,75%. PDB sendiri adalah nilai pasar barang dan jasa yang merupakan hasil produksi sebuah negara, dan kerap digunakan sebagai alat ukur pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Baca juga :   Ahmad Zaky: e-Commerce Bisa Gerakkan Ekonomi Daerah

Selain itu, peneliti indef bernama Bhima, mengatakan bahwa sekarang kontribusi (e-commerce) masih kecil, namun memiliki potensi untuk berkontribusi besar dimasa depan.

Jika tidak ada industri e-commerce di Indonesia, maka tentunya pertumbuhan (PDB) dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menurun.

  1. Hilangnya peluang usaha di sektor transportasi dan jasa pengiriman.

Studi yang dilakukan oleh Texas A&M Transportation Institute pada 2017 menyimpulkan bahwa pertumbuhan retailer online dalam dunia e-commerce memicu permintaan pasar atas jaringan transportasi dan jasa pengiriman yang lebih cepat dengan jangkauan lebih luas. Dan dengan keberadaan 30 juta online shoppers di Indonesia, tidak mengherankan marak bermunculan layanan jasa pengiriman langsung seperti Go-Send, Grab Express, SiCepat, JNE Yes, J&T Same Day, maupun Tiki Same Day.

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memprediksi bahwa sektor e-commerce akan berkontribusi sebanyak 15% pada bisnis layanan kurir di Indonesia. Bersaman dengan itu, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia (Asperindo) juga menyuarakan pendapat yang sama dengan prediksi bahwa e-commerce akan berkontribusi 25% pada industri logistik.

Kalau e-commerce tidak hadir di Indonesia, layanan transportasi dan delivery di Tanah Air tentu akan merasakan langsung imbasnya.

  1. Tak ada harapan untuk Cashless Society Indonesia.

Cashless society di Indonesia dipelopori oleh Bank Indonesia yang mengeluarkan aturan mengenai uang elektronik yang disusul pencanangan GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai). GNNT ini diimplementasikan pada pembayaran bus TransJakarta, KRL, dan juga pembayaran jalan tol. Hanya saja, gerakan ini tidak begitu efektif sebelum e-commerce populer. Kemunculan e-commerce di Indonesia pada akhirnya menumbuhkan harapan, memaksa masyarakat Indonesia yang berbelanja online untuk akhirnya beradaptasi dengan metode pembayaran digital melalui online banking dan produk e-Wallet seperti Go-Pay, Shopee Pay, Mandiri e-Money.

Jika tidak ada e-commerce, bisa dikatakan harapan Indonesia untuk membangun cashless society akan punah begitu saja.

Hal ini disebabkan karena masih banyak online shoppers yang sangat bergantung pada transaksi cash dan transfer bank (McKinsey & Co), dan juga sistem Cash on Delivery. e-Commerce dikatakan bisa menjadi pahlawan dalam membantu masyarakat Indonesia menuju gerakan pembayaran yang sepenuhnya digital. Dengan angka pengguna situs e-commerce yang diprediksi akan naik dengan stabil hingga 2022, masyarakat yang melakukan belanja online akan semakin banyak dan itu juga berarti semakin banyak masyarakat yang akan beradaptasi dengan digital payment.

  1. Angka pengangguran tidak bisa ditekan.
Baca juga :   Gojek Buka Akses Untuk Muslimat NU Cirebon ke Ekonomi Digital

Berdasarkan statistik yang disajikan CeicData,com, tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia tercatat pada tahun 2005 dimana angka pengangguran mencapai 11,24%. Tapi, angka itu berangsur turun dengan stabil pada tahun-tahun setelahnya. Dan eksistensi e-commerce sejatinya berkontribusi menurunkan angka pengangguran di negara kita. Bagaimana bisa? Potensi industri e-commerce Indonesia mulai terlihat pada rentang tahun 2000-2007. Pertumbuhan industri ini diiringi oleh kemunculan berbagai startup seperti Gojek yang berbasis mobile apps dan produk e-Wallet seperti Doku.

Bloomberg menyatakan bahwa industri digital secara konsisten membuka lapangan kerja baru dan memperbaiki taraf hidup masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia juga menyatakan bahwa “internet economy” sangat membantu dalam menyediakan lapangan kerja yang signifikan jumlahnya; 1.53 juta lapangan kerja dari sektor trade dan service di industri e-commerce.

Ketiadaan e-commerce di Indonesia, kemungkinan besar angka pengangguran di Indonesia tidak akan menurun.

 

Baca juga :   Kolaborasi Visa dan Shopee Dorong Peningkatan Transaksi di Birthday Sale 12.12

Kendala-kendala yang harus dihadapi Indonesia dalam perindustrian e-commerce

Eksistensi industri e-commerce di Indonesia adalah suatu keberuntungan bagi tanah air. Keberadaannya sangat membantu di bidang ekonomi maupun non ekonomi. Tapi, masih ada beberapa tantangan agar mampu menyusul negara-negara seperti China dan Amerika Serikat yang sudah lebih maju dibidang e-commerce, yakni:

  • Infrastruktur pembayaran di Indonesia masih lemah. Mayoritas konsumen masih lebih memilih belanja offline dan melakukan transaksi cash atau COD dibandingkan dengan digital payment yang lebih efisien dan mudah.
  • Konsumen Indonesia sangat sensitif terhadap harga. Hal ini menyulitkan pemain e-commerce yang ingin memasuki atau memperluas pasar Indonesia karena keharusan untuk menyusun strategi harga yang lebih baik.
  • Logistik, walaupun sudah berkembang, namun masih menjadi salah satu kendala untuk kemajuan e-commerce di Indonesia. Menurut Fikri, Head of Business Operations PT Metraplasa – perusahaan yang melakukan joint venture dengan eBay dan menghasilkan situs Blanja.com, masih banyak masyarakat Indonesia yang sukar untuk mengakses layanan logistik yang disebabkan oleh harga pengiriman yang mahal.
  • Masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya percaya pada sistem belanja online karena masalah keamanan data dan privasi di platform digital.

Tantangan di atas diharapkan agar dapat dibenahi dengan baik oleh pihak perusahaan serta masyarakat sehingga Indonesia bisa menyusul negara-negara maju lainnya dalam bidang e-commerce.

 

KEZIA VESSALIUS, Content Marketer dari iPrice Group

Tags: blibliBukalapake-commerceiPrice GroupShopeeTokopedia
Previous Post

Rayakan HUT ke 7 Blibli Gelar TravelFest

Next Post

Film Laga “The Night Comes For Us” Tayang Eksklusif di Netflix

Related Posts

Lazada Hadirkan Beragam Fitur Berbasis AI dan Panduan untuk Bantu Penjual Maksimalkan Bisnis
Headline

Penjualan Lazada 9.9 Mega Brands Sale 2025 Meningkat, AI Jadi Pendorong Performa

20 September 2025
0
e-commerce
Headline

Pasar e-Commerce Indonesia Peringkat 2 Terdinamis di Dunia

17 September 2025
0
Blibli dan Grab Hadirkan Green Delivery, Prioritaskan Layanan Dengan Kendaraan Ramah Lingkungan
Headline

Blibli Jaga Pertumbuhan Bisnis Dengan Ekosistem Perdagangan Omnichannel

15 September 2025
0
Load More
Next Post
Film Laga “The Night Comes For Us” Tayang Eksklusif di Netflix

Film Laga “The Night Comes For Us” Tayang Eksklusif di Netflix

DataHub.id, Software Pendataan Lapangan Real-time

DataHub.id, Software Pendataan Lapangan Real-time

e-Procurement Dapat Mencegah Korupsi

e-Procurement Dapat Mencegah Korupsi

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version