youngster.id - Seiring dengan semakin tingginya mobilitas masyarakat dan juga wisatawan di Bali, maka pengembangan transportasi berbasis teknologi smart city pun jadi kebutuhan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali menggandeng ITS Indonesia dan Qlue untuk mengembangkan system transportasi cerdas di Pulau Dewata.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, kebutuhan Bali terhadap manajemen transportasi yang baik. Pembangunan transportasi Bali saat ini juga memerlukan perhatian agar dapat saling terintegrasi. Kolaborasi ini merupakan salah satu bagian dari masterplan infrastruktur dan transportasi Bali agar pembangunannya berjalan teratur dan terencana dengan baik.
“Saat ini kami tengah mengupayakan koneksi (shortcut) Bali Utara – Bali Selatan, pembangunan pelabuhan di Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan, dan pelabuhan Gilimanuk-Mengwi. Nantinya dampaknya adalah kepada kepadatan lalu lintas di Denpasar dan Badung, yang selama ini masalahnya belum terpecahkan. Maka, kerja sama ini sangat bagus. Harapannya dapat membantu kami mengelola sistem transportasi di Bali dengan lebih baik dan lebih handal,” kata Gubernur Wayan Koster, Senin (22/8/2022).
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Hotma Parlindungan Manurung juga menyampaikan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap inisiatif ini. Keberadaan sistem transportasi cerdas berbasis teknologi akan memberikan nilai tambah signifikan bagi pariwisata Bali di mata wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Penandatanganan Kesepakatan Bersama ini menunjukkan adanya arah Bali menuju quality tourism; menjunjung nilai easiness, kemudahan bagi publik dalam mengakses situs-situs pariwisata. Bali akan mengalami perubahan yang menunjang pariwisatanya, baik untuk masyarakat lokal, turis domestik, dan turis internasional. Selain itu, inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pengurangan jejak emisi karbon (carbon footprint) di Pulau Bali,” ujar Henky.
Pernyataan senada dikemukakan Presiden ITS Indonesia William Sabandar. Menurutnya, sebagai jantung pariwisata di Indonesia, Bali harus ditunjang dengan ketersediaan layanan transportasi yang memadai demi menghadirkan pengalaman mobilitas yang lebih baik bagi wisatawan dan masyarakat setempat.
“Kami sudah banyak berdiskusi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Bali, tentang bagaimana kami akan menggarap implementasi intelligent transport system di Bali secara terukur dan terimplementasi. Sektor pariwisata yang maju harus ditunjang dengan transportasi yang bagus pula, maka transportasi dan turisme tidak dapat dipisahkan. Dengan mengembangkan sistem transportasi yang ditujukan untuk menyokong sektor pariwisata, maka kita bisa memutar roda perekonomian secara lebih maksimal lagi,” ujar William.
Co-Founder dan Chief Technology Officer Qlue Andre Hutagalung mengatakan, implementasi transportasi cerdas dengan konsep Intelligent Transport Tourism System di Bali ini sejalan dengan visi Qlue untuk menghadirkan mobilitas masyarakat yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT). Melalui solusi Dynamic Traffic Controller (DTC), kepadatan lalu lintas di persimpangan lampu merah bisa disesuaikan dengan intensitas antrian kendaraan sehingga mengurangi potensi kemacetan di jalan raya.
DTC merupakan solusi transportasi cerdas yang memanfaatkan kamera CCTV dengan menanamkan kecerdasan buatan di dalamnya. DTC dapat membantu mengurangi antrian arus lalu lintas menggunakan analisa kepadatan kendaraan di persimpangan dan menyesuaikan durasi untuk lampu lalu lintas itu sendiri.
Pemanfaatan teknologi dengan DTC ini juga merupakan salah satu solusi yang tepat demi menghadirkan layanan yang cepat dan terukur sehingga mobilitas masyarakat menjadi lebih efisien dalam aspek waktu, tenaga, serta biaya.
“Solusi DTC ini menghadirkan mobilitas yang lebih baik untuk masyarakat sehingga turut berkontribusi bagi sektor pariwisata di Bali. Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan ambisi yang sama dengan Qlue dalam menghadirkan mobilitas yang baik bagi masyarakat. Kami yakin jika Pemerintah Bali mempercayakan implementasi teknologi untuk membangun transportasi maka teknologi akan membantu memecahkan persoalan yang ada dan Bali bisa menjadi kawasan percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia,” ujar Andre.
Implementasi solusi DTC oleh Qlue ini juga sudah mendapatkan pengakuan internasional melalui implementasi di kawasan Alam Sutera, Tangerang, Banten. Teknologi DTC pada lampu lampu merah berhasil mengurangi rata-rata waktu tunggu pengendara hingga 47% dibanding sebelum implementasi teknologi tersebut. Sedangkan teknologi Illegal Parking Detection yang dilengkapi fitur peringatan melalui pengeras suara sukses mengurangi tingkat parkir liar pada angka 42%.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post