youngster.id - Pemerintah terus mendorong meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan pelajar dan mahasiswa.Untuk itu Kementerian Koperasi dan UKM fokus untuk menggelar pelatihan kewirausahaan di kampus-kampus.
“Pelatihan-pelatihan seperti ini kita lakukan untuk memotivasi pelajar dan mahasiswa agar menjadi pengusaha. Bayangkan, kalau semua ingin menjadi pegawai negeri kan repot, dari mana negara menggajinya,” kata AAGN Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM pada acara Pemasyarakatan dan Pelatihan Kewirausahaan dengan tema “Peningkatan Kapasitas SDM Koperasi dan UMKM melalui Pemasyarakatan dan Pelatihan Kewirausahaan”, di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung belum lama ini.
Puspayoga memaparkan, jumlah wirausaha di Indonesia pada 2016 meningkat 1,67% dari jumlah penduduk 250 juta. Harusnya minimal jumlah wirausaha itu 2%. “Kini, gerakan kewirausahaan yang kita galakkan membuahkan hasil, saat ini meningkat menjadi 3,1%”, ujarnya.
Menurut dia, disaat pertumbuhan ekonomi meningkat lapangan kerja juga bertambah, pengangguran otomatis menurun, kemiskinan juga menurun. Ia berharap tidak terjadi kesenjangan pendapatan, pendapatan kecil harus ditingkatkan supaya ratio bisa diturunkan.
Kerja sama Kemenkop dan UKM dengan berbagai kampus untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan pelajar juga dilakukan di Universitas Gajah Mada, Universitas Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, dan lain-lain.
Senada dengan Puspayoga, Deputi bidang Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM Prakoso ingin, ke depannya pelatihan-pelatihan kewirausahaan dipusatkan di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia itu, imbuh Prakoso karena banyak dibantu dari kalangan kampus-kampus.
“Jika anak muda mulai SMA sudah diberikan pelatihan dasar kewirausahaan, maka akan cepat berkembang jiwa kewirausahaannya. Mereka itu potensinya sangat besar, kreativitasnya juga tinggi jadi lebih mudah membentuk jiwa kewirausahaannya,” papar Koko, demikian Prakoso akrab disapa.
Sebelumnya, Asep Kadarrohman mengungkapkan, pelatihan seperti ini sangat penting untuk pembangunan ekonomi kerakyatan. Sebagai ketua Koperasi mahasiswa dan karyawan selama 7 tahun, Asep menuturkan bahwa koperasi yang ia pimpin dalam keadaan sehat dan keuangannya akuntable. “Koperasi kita sudah menggunakan tekhnologi IT, sehingga uangnya ada berapa, yang minjam siapa saja, itu bisa langsung kita diketahui,” pungkas Asep.
STEVY WIDIA
Discussion about this post