youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerjasama dengan Amazon Web Service (AWS) Indonesia menggelar kompetisi “Terampil di Awan.” Ajang ini diharapkan akan menghasilkan inovasi kecerdasan artifisial (ArtificiaI Intelligence/AI) berbasis cloud computing di kalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kegiatan ini menjaring para siswa SMK di kawasan industri seperti Kabupaten Bekasi dan Kota Karawang itu dengan 30.000 peserta.
Presiden Director PT Amazon Data Services Indonesia Winu Adiarto mengungkapkan, kompetisi “Terampil di Awan” ini diharapkan menjadi bukti bahwa talenta-talenta digital di Indonesia dapat berkembang dan tidak tertinggal dalam menciptakan kreasi dan inovasi dari teknologi terkini.
“Jadi memang acaranya kompetisi tapi sebenarnya hari ini adalah hari untuk merayakan inovasi. Jadi teman-teman ini sudah dua bulan belajar mengenai generative AI dengan tools-tools dari AWS. Ini sebagai bukti bahwa bangsa Indonesia juga bisa mengembangkannya,” kata Winu dikutip Kamis (20/2/2025).
Winu menjelaskan, misi AWS kami tidak hanya tentang inovasi, tetapi juga menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan dengan menjunjung tinggi martabat, peluang, dan kepedulian terhadap lingkungan dalam memberdayakan masyarakat.
“Di Indonesia, komitmen kami menginvestasikan lebih dari US$5 miliar ke dalam pusat data cloud juga mencakup komitmen kami terhadap pengembangan keterampilan digital, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat, menciptakan efek berantai bagi perekonomian local,” katanya.
Sejak peluncuran AWS Region di Jakarta pada 2021, AWS telah memperkenalkan berbagai program kemasyarakatan yang berfokus pada pendidikan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), pengembangan keterampilan lokal, keberlanjutan, serta program hyperlocal yang berdampak bagi masyarakat sekitar.
Baru-baru ini, AWS bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) meluncurkan program STEAM Capacity Building: Exploring AI & ML, yang memberikan pelatihan dasar kecerdasan buatan (AI) secara langsung kepada 40 guru dari 40 sekolah di Jawa Barat. Melalui kurikulum terstruktur dari Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan AppLabs dari Code.org, para guru akan bereksperimen dan menciptakan proyek AI dan machine learning (ML) mereka sendiri. Code.org, sebuah organisasi nirlaba terkemuka yang berkomitmen untuk menyediakan pendidikan ilmu komputer bagi semua anak, menjadi mitra utama dalam inisiatif ini. Setelah mengikuti pelatihan, para guru ini akan mengintegrasikan AI dan ML ke dalam kurikulum mereka, menjangkau lebih dari 2.400 siswa dengan pendidikan teknologi yang inovatif.
Puncak acara Terampil di Awan digelar di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Harapannya meski kompetisi ini selesai, kolaborasi antar Kemkomdigi bersama AWS dapat terus terjalin di masa depan terutama untuk menciptakan talenta digital yang dibutuhkan untuk berkontribusi pada perekonomian bangsa.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengapresiasi kompetisi ini. Dia mengatakan, Kolaborasi antara AWS dan KOMDIGI memainkan peran krusial dalam memajukan pendidikan, pengembangan keterampilan, serta inisiatif keberlanjutan, membekali masyarakat Indonesia dengan kompetensi digital yang dibutuhkan untuk berkembang di era ekonomi digital.
“ Seiring dengan percepatan transformasi digital di Indonesia, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan mitra teknologi seperti AWS sangat penting untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan. Program seperti Terampil di Awan dan Think Big Space secara langsung mendukung agenda nasional kami untuk memperkuat literasi digital, mempersiapkan tenaga kerja Indonesia, serta mendorong pertumbuhan digital yang berkelanjutan. Kami menantikan kolaborasi berkelanjutan dalam mengembangkan talenta digital dan ekosistem Indonesia,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post