youngster.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat jumlah industri kecil dan menengah (IKM) mencapai 4,52 juta unit per Oktober 2024. Angka ini mencapai 99,77% dari total unit usaha industri. Untuk mendukung pertumbuhan IKM terutama dalam meningkatkan keterampilan dan daya saing bisnis, Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemenperin menggelar program Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (KALCER).
Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza mengatakan, program KALCER merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap industri lokal, khususnya IKM, dalam menghadapi era digital.
“Kolaborasi strategis dengan Tokopedia dan TikTok Shop ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital industri kecil dan menengah serta memperluas akses pasarnya melalui platform digital, seperti Tokopedia dan TikTok Shop. Melalui inisiatif ini, kami bertujuan memastikan produk lokal mampu mendominasi pasar domestik dan tetap memiliki daya saing tinggi,” katanya pada Kamis (19/6/2025) di Jakarta.
Faisol menekankan, sektor IKM adalah penopang ekonomi Indonesia saat krisis, seperti saat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, kolaborasi Kemenperin lewat KALCER menjadi langkah penting agar UMKM tidak dibiarkan berjuang sendirian dalam akses pasar, pembiayaan, maupun regulasi.
Direktur Jenderal IKM dan Aneka Kemenperin Reni Yanita menambahkan, Kemenperin akan memanfaatkan data perilaku konsumen dari platform digital untuk menyusun strategi penguatan UMKM yang lebih tepat sasaran. Misalnya, memetakan kebutuhan musiman konsumen terhadap produk lokal.
“Tugas kami adalah lebih mengenalkan lagi pelaku IKM yang jumlahnya 4 juta tadi, lebih mengenalkan lagi dengan TikTok Shop ini. Kemenperin memiliki perangkat fasilitasi untuk membantu UMKM naik kelas, mulai dari standarisasi produk, pemenuhan TKDN, hingga akses ke lembaga pembiayaan,” ujarnya.
Saat ini, ada jutaan penjual yang telah tergabung di platform Tokopedia dan TikTok Shop, mayoritasnya UMKM/IKM.
Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia Vonny Susamto menjelaskan, melalui program KALCER, Tokopedia dan TikTok Shop akan memberikan pengetahuan bagi ratusan pelaku UMKM mengenai cara membuka dan mengelola toko di Tokopedia dan/atau TikTok Shop serta informasi tentang #JualanNyaman dan #BelanjaAman dan deretan fitur yang bisa dimanfaatkan para UMKM, seperti Live Stream dan Program Afiliasi.
“Program ini dirancang untuk membantu UMKM bersaing dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital lewat Tokopedia dan TikTok Shop. Melalui program ini, pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan, mulai dari cara membuka toko hingga strategi meningkatkan penjualan dan pendapatan di platform kami,” ujarnya.
Menurut Vonny, dengan adanya sinergi Tokopedia dan TikTok Shop telah mendorong kenaikan penjualan yang lebih tinggi. Bahkan jika UMKM tersebut memiliki dua akun, baik di Tokopedia maupun di TikTok Shop, kenaikan penjualan bisa mencapai 118%. Kampanye Beli Lokal yang dilakukan oleh Tokopedia dan TikTok Shop juga mendorong pertumbuhan penjualan UMKM lokal hingga 70%. Penjual yang bergabung dalam Beli Lokal di TikTok Shop mengalami peningkatan nilai transaksi harian rata-rata hampir 90% khususnya pada bulan Ramadan.
Karena itu, Vonny menegaskan Tokopedia dan TikTok tak hanya menyediakan infrastruktur pasar digital, tetapi juga membekali pelaku UMKM dengan pelatihan keterampilan digital. Melalui host academy, pelaku usaha diajari cara menjadi afiliator, membangun personal branding, membuat konten video pendek, hingga memandu sesi live streaming.
“Live shopping menjadi format andalan yang terbukti efektif mendorong penjualan karena memungkinkan interaksi real time antara penjual dan pembeli. Saat ini, TikTok Shop telah memiliki lebih dari 8 juta afiliator aktif, jumlah yang diproyeksikan terus bertumbuh, ” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post