youngster.id - Percepatan adapatsi digital mempengaruhi perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Pada tahun 2023, menurut Kementerian Perdagangan, sebanyak 22 juta UMKM telah bergabung dalam ekonomi digital. Untuk mendorong percepatan UMKM adopsi digital, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) akan turut memberikan pendampingan.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan, pihaknya akan menyiapkan infrastruktur serta talenta digital agar adopsi teknologi digital pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lebih merata.
“Kita juga memberikan sisi pendampingan, dan berkolaborasi dengan beberapa lembaga untuk UMKM Level Up. Ada juga dilakukan program lokakarya, pelatihan 1on1 business coaching (bimbingan bisnis) untuk memperkuat rencana bisnis UMKM,” kata Nezar dikutip dari siaran pers Senin (4/11/2024).
Nezar menegaskan, pemerintah terus mendorong pelaku UMKM untuk mengadopsi teknologi digital agar dapat mendongkrak perekonomian nasional dan bersaing secara global. Menurut Wamenkomdigi Nezar, pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
“Digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi, juga tentang menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM. Melalui langkah-langkah ini, kita berharap UMKM Indonesia dapat bersaing di tingkat global dan berkontribusi lebih signifikan terhadap ekonomi nasional,” ucap Nezar.
Menurut Nezar, adopsi teknologi digital dalam UMKM akan dapat meningkatkan jangkauan hingga ke pasar global. “Strategi baru, adopsi teknologi digital termasuk UMKM. Ini bisa menjadi keuntungan, meningkatkan jangkauan terhadap pasar, jadi, borderless (tanpa batas),” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post