youngster.id - Dominasi traffic online kini tidak lagi menguntungkan seperti dulu. Kepercayaan bahwa traffic online yang tinggi akan membawa keuntungan yang sebanding semakin sulit untuk direalisasikan pada jaman sekarang. Bahkan, traffic online dipercaya akan mencapai batas stagnan cepat atau lambat.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan internet besar di Indonesia, seperti Tokopedia dan Shopee, telah melakukan investasi dan dominasi terhadap sebagian besar sumber traffic di pasar. Kini persaingan dan perebutan traffic online akan semakin ketat dan mahal.
Lantas, apa yang dapat marketers lakukan ketika traffic berbayar semakin mahal? Untuk mengatasi kompetisi traffic tersebut, Tagtoo merangkumkan beberapa solusi yang kami anggap dapat membantu para marketer mengatasi harga traffic yang melambung tinggi serta mengelola pembelian traffic yang efektif.
Mematangkan Kekuatan Branding
Branding merupakan salah satu cara terefektif untuk meningkatkan traffic online secara alami. Meskipun dibutuhkan waktu untuk membangun reputasi dan popularitas brand dalam pasar, namun setelah brand Anda dapat diterima oleh pelanggan, efek pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) memungkinkan sebuah brand memperoleh traffic yang lebih banyak dan stabil. Semakin kuat branding yang Anda miliki, maka akan semakin kompetitif brand Anda dalam mengatasi situasi-situasi kritis.
Memperbaiki branding juga merupakan salah satu solusi apabila traffic online anda terus menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu. Di bawah ini merupakan 3 hal yang harus dievaluasi para marketers untuk memastikan apakah brand mereka cukup kuat dipasaran atau tidak.
a. Posisi Brand Dalam Pasar
Posisi brand dalam pasar secara umum dapat dibagi dalam 3 jenis pemosisian terutama untuk pebisnis online, yaitu tipe kompetitif (competitive type), tipe proposisi penjualan unik (unique selling proposition (UPS) Type) , dan tipe penciptaan kebutuhan (demand-created type).
Tipe kompetitif (competitive type) mengacu pada positioning yang berorientasi pada kompetisi yang ada dalam pasar. Jenis ini akan menargetkan posisi pemimpin pasar dengan menekankan diferensiasi superior yang dimiliki sebuah brand. Misalnya, sebuah bisnis transportasi online dapat memosisikan diri mereka sebagai penyedia jasa kendaraan yang paling aman dibanding pesaing lain di pasar.
Jenis kedua merupakan tipe proposisi penjualan unik (Unique Selling Proposition, UPS) yaitu penempatan brand sebagai penyedia produk atau jasa yang unik dan khas untuk pelanggan. Misalnya, salah satu fitur terbaru produk luncuran OPPO yaitu “Charge 5 menit untuk berbicara 2 jam”.
Tipe ketiga, yaitu tipe penciptaan kebutuhan (demand-created type). Tipe ini bertujuan untuk menciptakan produk dan juga permintaan yang baru dalam pasar. Produk dan jasa yang ditawarkan merupakan sebuah inovasi dan tidak banyak pesaing yang bisa masuk dalam kompetisi di industri yang sama. Pemosisian tipe ini sangat cocok untuk peluncuran produk baru. Sebagai contoh, Xiaomi mendefinisikan lini produk barunya sebagai TV berbasis Internet ketika memasuki industri TV tradisional.
b. Elemen Semiotik Brand
Elemen semiotik brand berpusat pada elemen-elemen nonverbal yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan. Contohnya logo, slogan, dan sebagainya. Detil-detil yang jarang diperhatikan ini justru membawa dampak besar bagi kesadaran pelanggan akan brand kita.
Elemen semiotik dapat menjadi kunci sebagai pengingat dan pengidentifikasi sebuah brand. Sebuah elemen semiotik yang baik akan membantu brand untuk tumbuh lebih cepat dan melekat dalam ingatan pelanggan kita. Elemen-elemen ini menyediakan koneksi yang kuat ketika pelanggan memikirkan sebuah brand tertentu. Sebagai contoh, seseorang akan teringat akan Starbucks ketika melihat cangkir kopi putih dengan ikon berwarna hijau.
c. Konsistensi antara Produk dan Brand
Pengembangan produk harus dilakukan searah dengan posisi brand tersebut di pasar. Sebuah produk itu sendiri harus selaras dengan pesan yang ingin dibawahkan oleh brand tersebut. Pemasaran dari mulut ke mulut (word-of-mouth effect) hanya akan terjadi apabila pelanggan mengalami experience yang konsisten antara produk dan brand yang bersangkutan. Jika tidak, akan ada kesan buruk yang timbul dalam pikiran pelanggan dan akan menolak untuk melakukan interaksi lebih jauh dengan brand Anda.
Penggunaan Viral Marketing
Adanya keterbatasan budget yang dimiliki setiap pebisnis online semakin mempesulit marketers dalam mengatasi akusisi traffic online yang semakin mahal dari hari kehari. Lantas, aplikasi viral marketing juga menjadi salah satu solusi efektif yang sering digunakan oleh beberapa pebisnis online akhir-akhir ini.
Berbeda dengan marketing tradisional, viral marketing mendorong terjadinya penyebaran informasi atau sharing melalui sosial media dengan memberikan “hadiah” baik kepada yang mengundang maupun yang diundang. Berbagai contoh viral marketing yang sering kita lihat dapat berupa giveaway yang diberikan dengan cara men-tag atau men-share informasi yang berkaitan di sosial media Anda. Hal ini memungkinkan brand untuk mengakusisi pelanggan baru dengan biaya yang relatif rendah dalam waktu yang singkat. Model marketing seperti ini memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan membeli traffic berbayar yang harus dibayar di awal.
Namun menjalankan viral marketing tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, berikut ini merupakan 3 faktor penentu dari suksesnya sebuah kampanye viral marketing:
a) Akuisisi benih pelanggan baru
Benih pelanggan baru tak harus berarti pelanggan pertama. Sebaliknya, mereka adalah pelanggan setia yang aktif menggunakan produk atau jasa Anda. Pelanggan setia ini akan membantu memberikan feedback yang berharga untuk brand anda dan juga bersedia untuk merekomendasikannya pada orang lain. Kualitas benih pelanggan seperti ini jauh lebih penting daripada kuantitas pelanggan yang Anda miliki.
b) Pemberian Insentif
Pemberian promo merupakan bentuk insentif yang paling umum. Hal ini dapat berupa pengiriman gratis, sampel produk gratis, maupun diskon khusus. Selain itu, konten kreatif dan skenario inovatif juga memainkan peran penting dalam memicu insentif. Misalnya, tantangan Ice Bucket Challenge yang menjadi viral di jejaring sosial selama Juli – Agustus 2014 kerap dijadikan bahan marketing di sosial media. Kampanye yang menarik memberikan insentif yang kuat bagi peserta untuk bergabung dan mengundang orang lain untuk ikut terlibat.
c) Desain kompetisi dan penghargaan
Jika akuisisi benih pelanggan dan pemberian insentif adalah pilar dari viral marketing, maka desain kompetisi dan penghargaan akan bertindak sebagai bahan bakar untuk mempertahankan kelangsungan pertumbuhan brand Anda.
Pengumpulan poin, medal dan urutan ranking adalah beberapa metode yang kerap efektif untuk membuat konsumen tetap aktif. Berbagai desain kompetisi secara tidak langsung dapat dijadikan ajang membangun status sosial dan pengembangan personal image. Sebagai contoh, sebuah startup motor elektronik asal Taiwan, Gogoro, menggunakan kampanye pengumpulan badge. Semakin tinggi badge yang diakumulasi menandakan senioritas mereka dalam menjadi pengemudi yang ramah lingkungan.
Beralih Pada Performance Advertising
Performance Advertising di sini berarti sebuah periklanan berbayar yang hanya dikenakan biaya apabila telah mencapai hasil tertentu. Model terbaru dari periklanan ini telah mengubah cara penjualan traffic berbayar yang tradisional dan mengurangi kerugian dari periklanan yang kurang efektif.
Performance Advertising kini dapat menggunakan strategi analisi data dan penggunaan teknologi untuk menargetkan audiens secara akurat demi mencari pelanggan potensial. Model periklanan seperti ini berguna untuk menjaga pengelolaan budget dan efektifitas periklanan digital disaat traffic berbayar semakin mahal untuk didapatkan.
Berikut ini merupakan 3 kunci yang harus dipersiapkan terlebih dahulu agar performa pemasaran yang dijalankan dapat berhasil lebih maksimal:
- Search Engine Optimization (SEO)
SEO yang telah hadir sejak dulu ini masih memiliki kepentingan yang sama. SEO yang baik akan menjadi fondasi dalam menjalankan periklanan digital apapun dengan usaha minimal namun hasil yang maksimal.
SEO memungkinkan sebuah bisnis mendapatkan traffic alami dan menarik lebih banyak pengunjung website baru akibat ranking mereka yang cukup tinggi dalam mesin pencari. Namun sekali lagi, hanya 3 hasil teratas dalam mesin pencari yang mungkin memiliki peluang terbesar untuk di klik oleh pengunjung baru. Untuk mencapai ranking di halaman pertama hingga 3 ranking teratas tersebut, brand harus mengoptimasi website mereka secara berkala demi memberikan konten yang relevan dan mudah ditelusuri oleh pengunjung.
Seiring perkembangan periklanan digital saat ini, tips pengembangan SEO bukan lagi sebuah rahasia yang sulit untuk diketahui, namun terkadang masih sering diabaikan dan dianggap ketinggalan jaman oleh sebagian marketers.
2. Search Engine Marketing (SEM)
Meskipun memiliki biaya yang cukup tinggi, SEM merupakan salah satu bentuk investasi yang dapat dicoba. SEM dapat membantu memunculkan website Anda dalam hasil teratas mesin pencari dengan penargetan beberapa keyword spesifik yang awalnya tidak ter-ranking dalam optimasi SEO. Pentingnya lagi, penggunaan SEO dan SEM memiliki sinergi yang lebih kuat jika digabungkan.
3. Cost per Acquisition Model (CPA Model)
CPA merupakan sebuah model permbayaran periklanan digital dimana pengiklan hanya membayar apabila terjadi akusisi tertentu seperti sebuah penjualan, sebuah pengumpulan form, atau sebuah penginstalan aplikasi. Moder berbayar seperti ini akan fokus pada konversi final yang lebih signifikan dibandingkan berdasarkan jumlah klik atau traffic semata.
Namun untuk pebisnis yang baru mulai menjajaki periklanan digital, harga periklanan model CPA akan terbilang sangat tinggi. Ditambah lagi, beberapa agensi periklanan digital terkemuka pun terkadang tidak dapat menjanjikan model periklanan berdasarkan akusisi seperti ini. Oleh karena itu, brand dapat mulai melakukan investasi traffic melalui SEO dan SEM. Setelah kualitas website dan traffic meningkat, maka penggunaan CPA pun akan menjadi lebih terjangkau dan efektif.
Kesimpulan
Ketika traffic berbayar semakin mahal untuk didapatkan, marketer sebaiknya mengevaluasi lagi brand dan kegiatan marketing yang mereka jalankan sebelum memutuskan untuk mengeluarkan lebih banyak budget. Di samping traffic berbayar, masih terdapat banyak cara untuk meningkatkan website dan bisnis anda.
Dengan kondisi pasar yang semakin kompetitif, para pebisnis online seharusnya mulai menyadari akibat yang akan timbul apabila mereka hanya bergantung pada traffic berbayar. Harga traffic hanya akan terus melambung tinggi.
Edison Chen & Sisylia Angkirawan dari Tagtoo.com