Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Kewirausahaan Sosial Menjawab Tantangan dan Skema Bisnis Berkelanjutan

6 Februari 2025
in Headline
Reading Time: 3 mins read
kewirausahaan sosial

Petrus Gunarso, Pengamat Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Business Development Advisor PT Transportasi Gas Indonesia, Dessi Yuliana, Praktisi Lingkungan dan CEO Carbon X, Fikri Syaryadi, Praktisi Investasi Berdampak dan CEO Bumandhala Impact Fund, Rizky Wisnoentoro, Ketua Program Studi Sustainable Finance Universitas Islam Internasional Indonesia dan Camar Haenda, presenter MNC Media dalam acara Dialog PERSpektif ‘Mau Untung Sekaligus Selamatkan Bumi’ (Foto: Istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Sejatinya, jika dijalankan optimal, investasi berdampak dapat menjembatani kepentingan bisnis berorientasi profit dengan tujuan keberlanjutan lingkungan.

Dengan meningkatnya tantangan lingkungan di Indonesia, seperti deforestasi, eksploitasi sumber daya laut, dan pengelolaan limbah, investasi yang mendukung solusi berkelanjutan menjadi semakin mendesak. Tanpa adanya dukungan finansial yang memadai, dampak negatif terhadap lingkungan akan semakin sulit dikendalikan.

Indonesia pernah dikenal sebagai paru-paru dunia berkat luasnya hutan hujan tropis yang dimiliki. Namun, dalam periode 2021-2022, Indonesia kehilangan lebih dari 1.000 km² hutan akibat deforestasi. Selain itu, sektor perikanan mengalami kerugian hingga 26 juta ton ikan per tahun akibat praktik penangkapan ilegal. Ironisnya, Indonesia juga menjadi salah satu penghasil limbah makanan terbesar kedua di dunia. Di tingkat global, peningkatan emisi karbon yang terus berlangsung semakin memperburuk situasi dan berisiko menyebabkan pemanasan global melebihi 1,5°C.

Investasi berdampak sendiri memang mengalami peningkatan di Indonesia. Mengacu data Global Impact Investing Network (GIIN), total aset yang dikelola lewat impact investing di seluruh dunia saat ini sudah lebih dari US$1,1 triliun (Rp16.927,9 triliun). Sementara Indonesia sendiri menjadi salah satu pasar yang paling aktif untuk investasi berdampak dengan catatan berhasil menarik investasi sebesar US$1,5 miliar (Rp23,08 triliun). Nilai investasi yang fantastis ini masih belum cukup untuk mengatasi kebutuhan sosial dan lingkungan yang meningkat di Indonesia.

Baca juga :   Amartha Jadi Pemenang Sankalp SEA Awards 2017

Petrus Gunarso Pengamat Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Business Development Advisor PT Transportasi Gas Indonesia menyebut inti dari ivestasi berdampak adalah investasi yang memang ditujukan bagi proyek atau perusahaan yang menciptakan dampak sosial-lingkungan yang terukur, berfokus pada keuntungan sosial dan atau lingkungan, serta mendatangkan keuntungan finansial.

“Pada praktiknya, investasi berdampak mengarahkan modal ke perusahaan, organisasi, dan proyek yang menangani tantangan kritis seperti energi terbarukan, perumahan terjangkau, akses kesehatan, pertanian, hingga kehutanan berkelanjutan,” tutur Petrus, dalam Dialog PERSpektif: “Mau Untung Sekaligus Selamatkan Bumi. Bisakah Impact Investing Jadi Solusi?”, dikutip Kamis (6/2/2025).

Di sisi lain, kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan dari aktivitas bisnis terus meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Dessi Yuliana, Praktisi Lingkungan dan CEO Carbon X mengatakan, ada pergeseran perilaku konsumen yang kini lebih mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dalam keputusan pembelian produk.

“Saat ini telat terjadi pergeseran fokus di masyarakat, terutama pada generasi muda, berupa peningkatan kesadaran dampak sosial dan lingkungan. Dengan begitu, terdapat dorongan kuat dari pasar agar perusahaan tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga mengintegrasikan keberlanjutan dan berkontribusi aktif dalam solusi permasalahan lingkungan mulai dari pengelolaan limbah dan kebijakan-kebijakan yang diambil industri dalam kegiatan operasionalnya,” imbuh Dessi.

Menyikapi tantangan ini, kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) menjadi salah satu jawaban untuk membuka jalan ke arah baru. Fikri Syaryadi, Praktisi Investasi Berdampak dan CEO Bumandhala Impact Fund mengakui maraknya investasi berdampak, membuka peluang tumbuhnya juga kewirausahaan sosial di Indonesia.

Baca juga :   Kartika Puspasari : Meraup Sukses dari Bisnis Merangkai Bunga Kering

“Kewirausahaan sosial menggabungkan fundamental pendirian bisnis mulai dari inovasi ide, tata kelola keuangan, hingga produk akhir yang bertujuan mengatasi isu sosial-lingkungan di masyarakat yang terjadi secara struktural maupun kultural,” jelas Fikri di acara yang sama.

Salah satu tantangan utama pengembangkan kewirausahaan sosial adalah keterbatasan pendanaan. Banyak investor beranggapan model bisnis ini sulit menghasilkan profit dan dampak sosialnya sulit diukur. Di sinilah investasi berdampak berperan dalam mendukung pertumbuhan kewirausahaan sosial. Investasi ini dapat diterapkan di berbagai sektor seperti agrikultur, kehutanan, pengelolaan limbah, dan perikanan. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia, peluang untuk menerapkan skema investasi berdampak dalam sektor-sektor tersebut sangat besar.

“Kewirausahaan sosial muncul sebagai bentuk inovasi jangka panjang sebagai solusi masalah lingkungan dan sosial, yang berasal dari sektor swasta maupun masyarakat, dengan tujuan untuk kebaikan bersama. Namun, perubahan skala besar dan jangka panjang ini tidak mudah dan tidak murah untuk direalisasikan,” tambah Fikri.

Selain itu, investasi berdampak sering kali dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang dengan imbal hasil yang cenderung lebih lambat dibandingkan investasi konvensional. Padahal, menurut Rizky Wisnoentoro, Ketua Program Studi Sustainable Finance Universitas Islam Internasional Indonesia, bagi perusahaan, investasi berdampak ini sebagai ‘pengorbanan’ yang harus dilakukan.

Baca juga :   Pentingnya Menggabungkan AI Generatif dan Grounding untuk Transformasi Bisnis

“Sebaiknya selalu diingatkan bahwa investasi berdampak memberikan peluang bagi investor untuk membangun reputasi dan kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk mitra bisnis, konsumen, dan masyarakat luas dalam mencapai target SDG di Indonesia,” kata Rizky.

Investasi berdampak telah lama dilakukan beberapa negara di Eropa. Laporan dari Konsorsium Investasi Berdampak Eropa memperkirakan bahwa dalam kurun waktu 2022-2024, investasi berdampak pada aset-aset yang tidak terdaftar oleh investor swasta Eropa dan Inggris telah mencapai rekor tertinggi sebesar €190 miliar yang sebelumnya berada di angka €80 miliar. Hampir separuh modal mengalir ke luar Inggris dan Eropa. Jika prospeknya terus didalami, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memimpin pasar impact investing di Asia Tenggara. Berdasarkan laporan Investing in Women, Indonesia terlibat dalam 20% kesepakatan investasi berdampak di Asia Tenggara pada 2020-2022, menurun dari 30% pada periode 2017-2019 dengan 90 kesepakatan berdampak.

“Investasi ini perlu diperluas agar social entrepreneurship dapat diterapkan lebih luas di berbagai sektor. Perubahan ini membuka peluang baru bagi pelaku usaha, baik bagi investor yang beralih menjadi investor berdampak, maupun bagi calon pengusaha untuk mewujudkan inovasi mereka,” tutup Fikri. (*AMBS)

 

Tags: bisnis berkelanjutanInvestasi Berdampak (Impact Investing)kewirausahaan sosial
Previous Post

Tumbuh Pesat di 2024, Tahun Ini Bank Digital Dituntut Lebih Adaptif

Next Post

Bisnis Sribu Tumbuh Sebesar 67% di Tahun 2024

Related Posts

Pupuk Kaltim (PKT)
News

Upaya PKT dalam Menjalankan Bisnis Berkelanjutan yang Bermanfaat bagi Lingkungan

30 Desember 2023
0
ASEAN SEDP 2.0
Headline

ASEAN SEDP 2.0, Bentuk Dukungan bagi Kewirausahaan Sosial di Kawasan Asia Tenggara

26 Oktober 2023
0
ekonomi hijau
Analyze

Menghitung Dampak Ekonomi dari Pemanasan Global

3 Agustus 2023
0
Load More
Next Post
Ryan Gondokusumo

Bisnis Sribu Tumbuh Sebesar 67% di Tahun 2024

social enterprises Plana

Strategi Social Eenterprises Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak

FedEx

Bidik Pasar e-Commerce, FedEx Perluas Layanan ke Indonesia

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version