youngster.id - Guna meningkatkan inklusi keuangan bagi para peternak yang menghadapi kendala akses keuangan untuk pertumbuhan ayam ternak secara berkelanjutan, fintech KoinWorks dan agritech khusus peternakan ayam Chickin Indonesia melanjutkan kolaborasinya untuk menyediakan solusi pembiayaan bagi para peternak ayam di berbagai daerah di Indonesia.
Industri peternakan di Indonesia merupakan salah satu pilar ketahanan pangan dengan pertumbuhan yang menjanjikan. Pada tahun 2022, industri peternakan telah berkontribusi 1,58% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Akan tetapi, akses keuangan bagi para peternak seringkali menemui hambatan karena berbagai risiko yang dimiliki. KoinWorks dan Chickin Indonesia bergabung untuk mengatasi kendala ini melalui supply chain financing, melalui program Partner Eksklusif Ternak Ayam Produktif (PETRUK).
Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder KoinWorks mengatakan, Chickin Indonesia menggunakan pendekatan yang berorientasi pada solusi untuk memberdayakan peternak potensial dengan efektif.
“Hal ini menjadi strategi inovatif yang sejalan dengan fokus kami untuk mendukung usaha sektor agribisnis, khususnya pada peternakan, sekaligus menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Benedicto, Kamis (25/1/2024).
Kerja sama ini memastikan para peternak dapat mengakses sumber daya yang dibutuhkan melalui pembelian sarana produksi peternakan (sapronak) yang dibayar setelah panen. Melalui PETRUK+, KoinWorks dan Chickin memberikan pembiayaan lebih lanjut kepada UMKM di industri peternakan, melalui inventory financing, dan invoice financing. Kedua layanan ini memungkinkan pedagang ayam mendapatkan kualitas supply yang lebih terjamin, dan lebih mudah dalam distribusi ke pelanggan seperti restoran dan pelaku pengolahan pangan.
Ashab Alkahfi, President dan Founder Chickin mengatakan, Chickin melalui PETRUK hadir membantu peternak dengan menghubungkan secara langsung kepada institusi finansial.
“Kerja sama dengan KoinWorks ini memungkinkan peternak mendapatkan modal sampai 2 miliar rupiah. Kami bersyukur bahwa kemitraan ini berjalan dengan lancar dan berhasil menggandakan circular impact terhadap socio economic peternak,” kata Ashab.
Chickin Indonesia merupakan startup yang menyediakan berbagai layanan terintegrasi bagi ribuan peternak ayam yang telah tergabung dalam ekosistemnya. Memanfaatkan Internet of Things (IoT) serta manajemen data, Chickin memungkinkan peternak mendapatkan permodalan melalui performance scoring. Dengan begitu, visibilitas data peternak dan perhitungan risiko peternak menjadi terukur, sehingga permodalan di sektor peternakan menjadi lebih inklusif.
Melalui pembiayaan rantai pasok (SCF) pada program PETRUK, KoinWorks telah memfasilitasi pembiayaan kepada 42 grup peternak di pulau Jawa hingga Desember 2023. Total pendanaan yang disalurkan sebesar lebih dari Rp200 miliar, dengan pertumbuhan lebih dari 300% dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah seorang peternak yang telah mendapatkan manfaat dari dukungan Chickin Indonesia adalah Wahyudi, yang mengelola 30 ribu ekor ayam di Sragen, Jawa Tengah.
“Saya sudah ikut kemitraan Chickin selama 4 periode, selain kontraknya yang kompetitif, saya sangat terbantu oleh akses finansial yang memudahkan kami mendapatkan pakan, day old chick, obat, dan vaksin yang berkualitas,” katanya.
Melalui kolaborasi dan pemanfaatan teknologi, KoinWorks dan Chickin berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan pada sektor peternakan dengan membantu peningkatan produktivitas ternak ayam.
“Kami berharap kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini dapat dilanjutkan untuk membantu lebih banyak lagi peternak dalam budidayanya,” tutup Ashab.
STEVY WIDIA
Discussion about this post