youngster.id - Perusahaan teknologi finansial pembiayaan peer-to-peer KoinWorks menargetkan dapat menyalurkan pinjaman pendidikan senilai Rp100 miliar sepanjang tahun ini. Penyaluran pinjaman pendidikan itu diharapkan dapat diperoleh lebih dari 2.000 pelajar di Indonesia.
Co-Founder sekaligus CEO KoinWorks, Benedicto Haryono menyatakan segera merampungkan tahap pendanaan seri A untuk meningkatkan belanja modal tahun ini.
“Kami sedang closing series A, tapi nilainya berapa belum bisa saya sampaikan. Dengan pendaan itu, KoinWorks dapat meningkatkan belanja modal dan mengembangkan produk,” kata Benedicto dalam keterangannya baru-baru ini di Jakarta.
Menurut dia, sepanjang tahun lalu, KoinWorks sudah menyalurkan pembiayaan pendidikan senilai Rp8 miliar, dengan rata-rata pinjaman senilai Rp30 miliar. Platform ini memang fokus pada penyaluran pinjaman usaha mikro dan pendidikan dengan kisaran Rp6 juta—Rp80 juta per peminjam. Platform itu menetapkan bunga flat 9%—20% per tahun. Pinjaman itu masing-masing memiliki tenor hingga 6 tahun, dengan rata-rata cicilan Rp 1 juta per bulan.
UKM maupun pelajar calon peminjam tinggal melakukan pendaftaran secara daring melalui platform KoinWorks. Setelah itu UKM maupun pelajar tinggal melengkapi data sesuai kartu tanda penduduk dan kartu keluarga.
Sumber pinjaman KoinWorks berasal dari basis investor ritel yang diklaim sudah menembus 45.000 orang. “Rata-rata mereka memberikan pinjaman Rp10—Rp 20 juta, tapi ada juga yang invest sampai Rp 1 miliar,” ujarnya.
Pelajar yang hendak mengakses pinjaman pendidikan dipersyaratkan memperoleh konfirmasi pihak penjamin. Platform itu tidak menetapkan batas bawah pendapatan penjamin asalkan tidak memiliki catatan kredit macet.
STEVY WIDIA
Discussion about this post