youngster.id - EV Hive, operator coworking space menggandeng Daegu Digital Industry Promotion Agency (DIP). Kerjasama ini untuk mendukung perusahaan-perusahaan startup asal kota metropolitan Daegu di Korea Selatan untuk memperluas jangkauan bisnis mereka di tanah air.
Kolaborasi secara resmi disahkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara CoHive, DIP dan GnB Accelerator, yang berfokus pada menjembatani pengembangan startup antara kedua negara.
Co-founder dan Chief Strategy Officer CoHive, Ethan Choi mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk membangun sinergi antara Indonesia dan Korea Selatan melalui berbagi pengetahuan dan kekuatan dengan satu sama lain.
“Indonesia memiliki peluang pasar terbesar di Asia Tenggara. Sebagai buktinya, dalam waktu kurang dari lima tahun ada empat perusahaan startup unicorn yang berkembang. Korea Selatan telah berhasil mengembangkan ekosistem startup dengan memanfaatkan teknologi canggih yang mereka miliki, yang dapat diadopsi untuk membantu meningkatkan infrastruktur di ekosistem startup Indonesia,” kata Ethan.
Dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang ekosistem kewirausahaan Indonesia, DIP dan 8 perusahaan startup asal kota Daegu melakukan kunjungan studi selama empat hari ke Jakarta, dari Senin hingga Kamis, untuk bertemu dengan para pelaku startup asal Indonesia serta mengeksplorasi peluang yang potensial satu sama lain.
Sementara itu, Presiden DIP Seung Hyup Lee mengatakan bahwa perusahaan bertujuan untuk membahas lebih lanjut kerja sama masa depan dengan CoHive mengenai program perencanaan dan kemajuan yang sesuai untuk perusahaan startup di Daegu.
Kunjungan itu, katanya, adalah peristiwa penting bagi perusahaan baru Korea Selatan untuk memahami ekosistem Indonesia, terutama karena tujuan akhir dari kolaborasi ini adalah untuk membantu para startup memasuki pasar Indonesia.
“Tujuan kerjasama adalah untuk memperkuat kemampuan mereka untuk memasuki negara-negara asing melalui inkubasi lokalisasi, akselerator, daya tarik investasi dan kemitraan bisnis lokal,” katanya.
Indonesia adalah tempat terbaik bagi perusahaan startup di Daegu untuk memulai upaya mereka memasuki pasar Asia Tenggara, sebelum memperluas sayap mereka ke negara lain seperti Malaysia dan Singapura di masa depan.
“Kami berharap bahwa akan ada kesempatan bagi mereka untuk memahami lingkungan bisnis Indonesia dan secara bertahap maju ke luar negeri melalui pertemuan dengan investor dan mitra bisnis,” kata Lee lagi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post