youngster.id - Di tengah meningkatnya tuntutan global terhadap praktik bisnis berkelanjutan, Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggelar ajang PJI Company of the Year Competition 2025. Ajang tahunan ini mendorong para siswa SMA dan SMK dari seluruh Indonesia untuk membangun inovasi bisnis hijau yang berkelanjutan.
Sebelum berkompetisi, para pelajar telah memperoleh pengalaman praktis mendirikan dan mengelola perusahaan riil di sekolah mereka melalui Junior Achievement (JA) Company Program (Student Company/SC). Selama 10 bulan program berjalan (Agustus 2024 – Juni 2025), 1.549 siswa dari 60 SMA dan SMK di seluruh Indonesia — mulai dari Medan, Jakarta, Yogyakarta, Makassar hingga Jayapura — telah berhasil mendirikan 60 bisnis riil. Total omzet yang dihasilkan secara kolektif mencapai Rp 525 juta.
“Saat tantangan global makin kompleks, edukasi kewirausahaan harus lebih luas dari sekedar membuat produk atau menjalankan bisnis. Pola pikir bisnis siswa perlu dilatih untuk meghadirkan solusi yang mengedepankan tanggung jawab sosial, keberlanjutan, dan kesiapan menghadapi dunia di masa depan,” kata Pribadi Setiyanto Chairman of the Executive Board Prestasi Junior Indonesia pada Grand Final PJI Company of the Year Competition 2025 Sabtu (21/6/2025) di Kota Kasablanka, Jakarta.
Pada kompetisi tahun ini, terpilih 12 perusahaan siswa dari SMA dan SMK terbaik dari 16 kota/kabupaten di Inodnesia. Inovasi bisnis para siswa ini banyak menyoroti isu-isu penting seperti ekonomi sirkular, gaya hidup sehat, dan perubahan iklim.
Terpilih sebagai juara pertama adalah tim Auterra SC dari SMAN 4 Denpasar dengan bisnis pengharum ruangan berbahan limbah kopi dan kayu cendana. Sementara juara kedua ditempat tim Coraggio SC dari SMAN 16 Surabaya dan juara ketiga adalah tim Magnova SC dari SMAN 3 Semarang.
Pribadi menegaskan, dengan kombinasi pembelajaran praktis dan tantangan kompetitif, Student Company dan PJI Company of the Year Competition menjadi platform strategis dalam membangun ekosistem wirausaha yang membantu generasi muda untuk adaptif menghadapi dinamika perekonomian global.
“Tahun ini, program memperkenalkan pendekatan design thinking dan project management untuk memperkuat keterampilan berpikir kritis, kepemimpinan, serta kolaborasi. Jadi selain mengasah keterampilan bisnis sejak dini, program ini juga mendorong siswa merancang solusi komersial yang relevan dengan isu lingkungan, keberlanjutan, dan teknologi,” katanya.
Sementara itu, Country Manager Zurich Indonesia Edhi Tjahja Negara menegaskan, keberhasilan program Student Company merupakan upaya untuk berinvestasi membangun ekosistem pengembangan kewirausahaan muda yang berkelanjutan.
“Bagi Zurich Indonesia, menciptakan masa depan yang lebih cerah berarti membekali generasi muda dengan keterampilan praktis, kepercayaan diri, dan pemikiran adaptif yang mereka butuhkan di dunia yang terus berubah. Lewat Zurich Entrepreneurship Program bersama PJI, kami ingin memastikan bahwa siswa tidak sekadar belajar menjalankan bisnis, tetapi juga memahami bagaimana membangun solusi yang berkelanjutan, tangguh, dan relevan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Juara dari kompetisi ini akan ikut dalam kompetisi wirausaha tingkat Asia Pasifik di Seoul Korea Selatan pada tahun 2026.
Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner mengatakan, kolaborasi lintas sektor dapat mempercepat transformasi pendidikan. “Melalui kemitraan strategis dengan sektor swasta, pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas, kami mampu menghadirkan pengalaman belajar kewirausahaan yang berdampak dan berdaya guna bagi sekolah, guru, dan siswa,” katanya.
Sebelumnya, SC Luventa dari SMAN 4 Denpasar juga berhasil meraih juara ketiga pada 2025 Asia JA Pacific Company of the Year Competition di Tokyo, Jepang. Kompetisi ini mempertemukan 21 SC terbaik dari 12 negara di Kawasan Asia Pasifik. Dengan produk B-IU Shoe Cleaner, paket alat dan bahan pembersih sepatu dari daur ulang limbah kulit pisang, Iuventa SC berhasil masuk tiga besar bersama SC dari Hong Kong dan India.
“Keberhasilan mereka menunjukkan potensi besar pelajar Indonesia dalam menciptakan inovasi solusi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak sosial sertam menjadi pemimpin masa depan,” pungkas Robert.
STEVY WIDIA
Discussion about this post