youngster.id - Komunal, perusahaan fintech pertama yang menyediakan jasa Neo-rural bank secara lokal di Indonesia, mengumumkan telah meraih pendanaan Seri A sebesar US$ 2,1 juta atau sekitar Rp 30 miliar. Dana segar ini akan digunakan untuk mendorong inklusi finansial di Indonesia dengan memperkuat produk terbaru Komunal, yaitu DepositoBPR.
Investasi ini dipimpin oleh East Ventures dengan partisipasi dari Skystar Capital. Keduanya juga merupakan investor Komunal dalam pendanaan tahap awal. Dengan membawa digitalisasi ke ekosistem, Komunal akan meluncurkan e-bilyet deposito BPR pertama di Indonesia, di akhir tahun 2021 ini.
Co Founder Komunal Kendrick Winoto menjelaskan, e-bilyet merupakan fitur yang revolusioner. Selama ini deposito BPR masih mengandalkan bilyet atau sertifikat fisik. Contohnya, BPR di Bali harus mengirimkan bilyet fisik ke deposan yang berlokasi di Jakarta, sebaliknya deposan harus mengirimkan bilyet fisik ke BPR jika ingin menarik deposit mereka.
“Akhirnya, biaya logistik yang cukup tinggi tidak bisa terhindarkan. Melalui e-bilyet, masalah ini bisa teratasi dan visi Komunal untuk membuat produk yang dapat diakses secara nasional bisa tercapai,” jelas Kendrick dalam siaran pers, Selasa (21/9/2021).
Hingga kini, Komunal telah bermitra dengan 60 BPR di Jawa dan Bali, serta meluncurkan DepositoBPR versi beta di bulan Agustus 2021. Komunal sedang fokus untuk melipatgandakan market share BPR dengan menawarkan bunga yang lebih tinggi dan memberikan layanan transaksi yang lebih mulus kepada nasabah lama maupun baru.
Baru-baru ini, DepositoBPR mendapatkan lisensi resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lisensi ini menjadikan Komunal funding agent (agen pendanaan) resmi pertama di Indonesia. Indonesia memiliki 1.500 BPR yang tersebar di seluruh nusantara.
“Kami percaya kerja sama yang kuat antara funding agent dan BPR akan mendorong inklusi finansial negara ini dengan sangat baik. Di masa pandemi, ironi ini semakin terlihat saat bank komersial lainnya memiliki likuiditas yang tinggi dengan penawaran bunga yang rendah, sedangkan BPR mengalami kesulitan menerima deposit hanya karena 95% dari deposan Indonesia tinggal di area perkotaan. Kami berharap platform ini bisa menjembatani masalah ini. Kami sangat menghargai segala bentuk dukungan dan saran yang telah OJK dan Asosiasi BPR berikan, untuk mengasah produk pertama di kategori ini,” ungkap Hendry Lieviant, Co-Founder Komunal.
Komunal telah memberikan pinjaman sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 713 miliar untuk ratusan UKM di Indonesia. Angka tersebut dua kali lipat lebih banyak dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Komunal berkomitmen untuk terus mendukung UKM dalam mendapatkan akses kredit dengan menargetkan pemberian pinjaman sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2.1 triliun hingga tahun depan.
Di masa pandemi ini, Komunal telah memperkuat arus kas perusahaan dengan burn rate yang rendah berkat bisnis pinjamannya yang telah meraih keuntungan baru-baru ini.
Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures mengatakan, East Ventures adalah investor dengan suatu tujuan yang menggunakan pendekatan holistik untuk memecahkan masalah. Komunal membawa inklusi finansial ke level berikutnya.
”Komunal memperkenalkan sebuah konsep baru, yaitu “neo-rural bank” untuk mengembangkan bank kecil dengan kapabilitas yang canggih. Kami berharap langkah ini dapat mengakselerasi inklusi finansial secara masif dan mendalam untuk seluruh daerah di Indonesia,” Kata Willson.
STEVY WIDIA
Discussion about this post